Bab 2 | Kak Rangga ?|

3.7K 132 6
                                    

Happy Reading Minna, jangan lupa tinggalkan jejak 😉

*****

"tapi Gan" pemuda itu hanya tersenyum dan beralih kembali pada Bisma yang terus saja memuntahkan cairan merah kental dari mulutnya

"ikut gue"ia seret kasar tubuh lemah itu kearah jalan dan ia hempas keras tubuh itu tanpa rasa iba dan senyuman semakin mengembang kala pemuda yang kini tersungkur itu merintih seraya menekan dadanya

"ini peringatan terakhir, kalo sampe gue liat lo masih deketin cewek gue, gue pastikan bukan cuma kaki kiri lo yang engga berfungsi tapi gue bakal bikin kaki kanannya juga engga berfungsi"bisik nya, Bisma hanya terdiam seraya mengatur nafasnya yang mulai terengah-engah itu

"lebih tau diri dikit, kalo lo masih sayang nyawa dan masih pengen bernafas besok camkan itu"

"dan buat kalian, ingat jangan ada yang nolongin dia kalo lo masih mau kerja disini. Paham !!!"

"paham Mas Morgan"

"bagus, ayo sayang kita berangkat ke kampus"ujarnya seraya mengapit pinggang gadis disampingnya posesif, gadis manis itu hanya mengangguk pelan lalu keduanya pun beranjak menuju mobil sport hitam dan pergi meninggalkan Bisma yang masih terduduk lemas di jalanan aspal itu

"adek engga papakan ? Adek sih keras kepala, jadi kaya gini kan"ujar Pak Asep iba, Bisma menggeleng saja seraya terus menekan dadanya yang semakin sakit nafasnya makin terengah tapi ia tetap mencoba agar tetap sadar ia mencoba memfokuskan pandangannya yang mulai mengabur namun nihil matanya semakin buram. Akhirnya ia meraba sekitarnya mencari tongkat dan kacamatanya dan berhasil. Ia menemukan kacamatanya namun sudah patah jadi dua. Ia menghela nafas lalu beralih mencari tongkat penyangganya ia seret kakinya perlahan seraya meraba2 dan tak sadar jika sekarang dia berada ditengah jalan dan dari arah berlawanan ada sepeda motor melaju kencang menuju kearahnya

"Kak Bisma awasss"

huh selamat!

"Kak Bisma, kakak engga papa kan ?"tanya seseorang, Bisma terkesiap seraya meraba wajah orang itu

"Ilham"lirihnya, orang itu tersenyum

"iyaa ini aku, kakak engga papakan ?"ujarnya khawatir, bisma menggeleng lemah

"kakak engga papa koq"ujar bisma seraya tersenyum, Ilham hanya menghela nafas seraya memandang sendu kearah bisma yang penuh luka

"gimana engga papa, muka bonyok gitu terus pelipis kakak keluar darah terus kakak masih bilang engga papa ? Kak aku bukan anak teka yang bisa gampang dibohongi. Pasti ini ulah kakak Kak Bisma yang jahat itu kan ?"ujarnya, Bisma terdiam

"bener kan kak ?? Bener2 keterlaluan itu orang, Kak Dina itu otaknya geser apa gimana bisa pacaran sama cowok beringas kaya gitu"desis Ilham kesal, Bisma hanya diam seraya tangan kanannya menyeka darah yang terus mengalir dipelipisnya dan terus menekan pelan dada kirinya namun percuma semakin ia menekannya semakin dadanya terasa sakit. Ia memukul pelan dadanya nafasnya kembali tersengal ia sandarkan tubuhnya ditembok pagar

"eeergh ohook ohoook" Ia terbatuk2 dan kembali mulutnya mengeluarkan cairan merah kental yang kini agak kehitaman

"ohook errrgh sssakittt"erangnya membuat Ilham panik

"kak, kita kerumah sakit aja yaa"ujar Ilham, Bisma menggeleng lagi. Dia masih bersandar seraya terus mengatur nafasnya yang mulai terengah2 saking sesak dan sakit

"enggahh papa hamhh, mending kamu masuk ajahh kedalam rumah kamu mau ketemu Tante Intan kan ?ini udah biasa nanti juga ilanghh"

"engga kak, itu tuh bukan hal biasa kak. Kondisi kakak tuh udah parah banget aku engga mau ambil resiko kalo kakak engga mau kerumah sakit kakak bisa semakin parah kak. Kakak mau mati konyol hah ??"

"kalo dengan aku mati semuanya tenang dan bahagia aku ikhlas ham"lirih Bisma Ilham membola lalu menggeleng pelan

"Kak Bisma tuh ngomong apa ?udah engga usah ngaco aku mau panggil Pak Amin dulu buat bantu mapah kakak kemobil abis itu kita kerumah sakit"ujarnya, Bisma menggeleng kuat seraya menahan erangannya lalu tersenyum kecut

"kamu engga usah repot2, kamu cuma buang2 waktu kalo urusin orang cacat engga tau diri kaya aku. Kalaupun aku mati juga engga ada yang peduli, siapa sih yang akan rela airmatanya menetes cuma buat tangisi kepergian anak cacat, penyakitan dan pembawa sial kaya aku ?engga ada ham ? Cuma orang bodoh yang melakukan itu. Lebih baik kamu masuk, aku engga mau Kak Rangga tau kamu lagi sama aku disini, aku engga mau kamu dimarahi jadi please kamu masuk yaa"

"tapi kak aku..."

"ILHAAAAM"

Gleek

"mampus"

TBC

A/n: waaah kira2 siapa yaa yang teriakin nama Ilham sampe bikin doi takut? penasaran dongs, ciyee yang penasaran:D. haha tenang semua akan terungkap di next chapter yaps. jangan lupa tinggalkan jejak voment yaa yes, arigatou minna 😃😚

Kisahku | Pengorbanan Cinta |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang