Secret Rana [Completed]

Oleh rgnaerynti

264K 9.5K 218

(MAAF CERITA BELUM DI REVISI, CERITA INI SANGAT-SANGAT RANDOM. MASIH MAU BACA? SILAHKAN..) #383 dalam teenfi... Lebih Banyak

one
two
three
four
five
six
seven
eight
nine
Part 11
Author
Part 12
Part 13
Part 14
Part 15
Part 16
Part 17
Part 18
Part 19
Part 20
Part 21
Part 22
Part 23
Part 24
Part 25
Part 26
Part 27
Part 28
Part 29
Part 30
Part 31
Part 32
Part 33
Part 34
Part 35
Part 36
Part 37
Part 38
Part 39
Part 40
Part 41
Part 42
Part 43
Part 44
Part 45
Just thank you and information
Part 46
Part 47
Part 48
Part 49
Part 50
Part 51
Part 52
Part 53
Part 54
Part 55
Part 56
Part 57
Part 58
Part 59
Part 60
[ENDING]
BIGGG THANKKYOU!

ten

4.9K 166 2
Oleh rgnaerynti

"Sebenarnya.... Rana, Mama ambil dari Panti Asuhan. Dulu Mama sudah mempunyai kak Farhan, tapi mengingat Mama sangat susah hamil dan ingin mempunyai anak perempuan. Akhirnya Mama dan Papa memutuskan untuk mengambilmu sayang di Panti Asuhan Kasih Bunda. Maafkan mama ya sayang, sebenarnya kemarin malam mama dan papa ingin memberitahu mu, tapi keadaan yang tidak mendukung. Mama harap kamu bisa tinggal disini ya, jangan pergi ya nak. Kamu sudah mama anggap sebagai anak kandung mama sendiri, Kami tidak pernah membeda bedakan kalian. Kalau kamu ingin marah?, marah saja. Sampai hatimu puas nak, Marahlah" ucap Mama sambil menetesakan air matanya perlahan lahan.

Sebenarnya aku ingin marah?. Tetapi melihat mereka sudah mengadopsi ku sejak kecil, aku tak tega. Apalagi mereka sudah rela membiayaiku sekolah dengan Fasilitas Mahal.

"Tak apa ma. Sebenarnya Rana ingin marah. Tapi Rana sayang sama Mama dan Papa, Terimakasih ya ma, pa. Sudah rela merawatku, tak sepantasnya aku marah pada kalian. Sejujurnya hatiku remuk melihat langsung isi dari amplop ini, tapi apa daya? Kan mama dan papa yang tau masalah ini. Maafkan aku ya ma, pa sudah sempat membenci kalian" jawabku sambil memeluk kedua Orang Tua Angkatku, dan meneteskan air mata.

Rana tak ingin kelihatan sedih dihadapan Orang Tua Angkatnya. Tapi apa? sesungguhnya di lubuk hati terdalam. Ia sangat hancur, karena mendengar kata Panti Asuhan. Apa Rana tidak memiliki Orang Tua atau Saudara sekalipun?.

Tapi setidaknya Rana mempunyai kehidupan baru dan keluarga baru yang kini telah dipondasikan bertahun tahun lamanya untuk bangkit.

Yap! Dia memang hidup bahagia sekarang, tapi tidak kan? Dengan kehidupannya dulu?. Apalagi usaha Orang Tuanya yang bangkrut?, ditipu oleh Jutawan yang bermulut manis itu. Semoga kejadian ini cepat berlalu!..

"Papa sangat sayang kepadamu sayang. Jangan pernah kamu menyebutkan bahwa kamu anak angkat kami ya" ujar Papa sambil mengecup keningku.

Bagaimana dengan yang menyaksikan acara Dramatis ini?. Kak Farhan?, ekspresinya tidak karuan, mulutnya menganga, matanya berbinar takjub, tak henti hentinya dia mengacak ngacak rambutku.
Bibi? dia berdecak kagum mungkin, eitsss jangan salah, bibi sudah tau semuanya sejak aku masih kecil, So? Dia yang tau semuanya. Mamang? jangan khawatirkan, mamang sudah tau karena sudah lama menjadi anggota dari Keluarga Kecil ini. I'm happy^_^ but it's fake^~^.

Setelah acara menangis nangis ini kelar. Aku langsung menuju ke kamar mandi untuk mencuci muka dan menggosok gigi. Aku tak menyangka aku bisa ditampung di keluarga ini tanpa ada yang mencurigakan. Disisi lain aku terlihat sedih juga, aku tak menyangka kenapa orang tua kandungku setega ini? Bahkan sekejam ini?. Tetapi pasti ada alasan dibalik ini semua.

***

Jam besar berbentuk Donat menunjukan Pukul 04.30 WIB.
Artinya sudah menginjak waktu Subuh. Setelah Rana selesai melakukan Kewajiban sebagai Umat Muslim, ia langsung menuju ke Ruang Keluarga untuk menonton TV, entah apa ada Kartun atau Sinetron pada Pukul sekian.

"Ei kak, temenin Rana nonton dong. Sini deh" ujarnya seketika sehingga membuat Kakaknya menoleh ke arahnya.

"Ogahh, nanti lo ketiduran lagi di paha gue. Terus kesiangan? mati dah lo dek sama Ketua Osis itu. Ahahahahahhh" aku mengerucutkan bibirku, pagi pagi buta Kak Farhan sudah menyebutkan kata kata seperti itu.

Mama melihat suara kami, langsung menyusul ke arahku, disusul dengan Papa dan Kak Farhan dibelakangnya.

"Kenapa dek? Sama Ketua Osis nya? Galak ya?" ujar mama sambil memerintahkan agar aku tidur di pahanya.

Oh Tuhan!. Mama belum tau apa yang terjadi padaku, waktu aku dihukum Mati oleh si Kutu Kupret.

"Eh ga kok ma, cuman ketus aja sih" jawabku berbohong dan sedikit melirik Kak Farhan yang sedang menertawaiku.

"Ahahah bohong ma. Adek tuh telat ma, gara gara ketiduran itu loh ma?. Terus mama ngelarang Farhan buat bangunin?, ya jadinya berangkat telat terus ketauan sama si Reihan! Akhirnya???? Hormat Tiang Bendera deh! HAHA NGAKAK!" astaga mulutnya seperti comberan saja.

"Reihan? Oh Rupanya sudah main main nih sama Putri papa. Dimana rumahnya, haa?? Anak siapa???, belagu ya buat ngehukum Putri papa. Sinii biar papa nikahin" oh Tuhan, apalagi ini? Aku dibully mati matian oleh Keluargaku sendiri.

Apa daya Rana?. Dia hanya tertawa malu. Dan mamanya?  Ikut tertawa pula. Jangan tanya Farhan, sudah pasti dia menertawai Rana sampai mampusss..

Sudah sudah

Tak terasa sudah mau sekolah saja?. Tentunya Rana dan Kak Farhan sudah siap menuju sekolah.

Dengan berjalan semangat Rana memasuki Halaman Sekolah yang Sangat Besar. Ia berharap agar tidak bertemu dengan harimau yang sudah lelap dalam tidurnya. Siapa lagi? Kalau bukan si Reihan kutu kupret itu.

"Ahaaaaa selamat pagi Ran! Lah gitu dong! Muka tuh di senyumin terussss.. Biar si abang oncom Makin deket sama lo!" tawa Tia sambil menjawil daguku.

Eiiiii ada yang tau Abang Oncom?, dia yang berjualan donat di Kantin. Dia suka menggodaiku, yang katanya aku ini imut. Uhhh Orang Sinting pun tau kalau aku ini imut. Ahahah..... Ada yang tau? Kenapa dia disebut Abang oncom?, entah. Intinya semua anak di Sekolah ini selalu menyebut dengan Kata Abang Oncom. Hm sungguh menggelikan.

Mungkin maknua, ngidam oncom kali ya. Oncom - Oncom

"Mood guee turunnnn kannn! Gara gara lo begooo... Gue udah susah susah bangun, eh ternyata lo malah jahilin gue... Bikin mood gue rusak lagi, Dasar tai lo!" ucapku sambil meletakkan tasku di kursi. Aku tak menghiraukan Tia yang sedari tadi menjahiliku seperti biasanya. Kutuklah HambaMu yang didekatku ini Tuhan.

Skip.

Setelah Pelajaran selesai. Waktunya istirahat!. Ayay.

Seperti biasanya, Rana dan Tia berjalan bersama. Tapi kali ini  mood buruk Rana sedang melandanya. Mau tak mau ia harus mengeluarkan Handphone dari saku dan menyetel lagu Favoritnya. Memang setiap jam Istirahat, handphone siswa dikembalikan tetapi pada saat bel masuk. Handphone kembali diserahkan pada Guru yang mengajar waktu itu.

"Hei Ran!. Ada kak Rei tuh!, hei! Hello... Eh buset budek!" teriak Tia, tapi aku tidak mendengar nya karena Musikku bervolume agak Full.

Dan akhirnya Brukkkkkk...
Aarghhhhhhhhh sial...

"Awwwwwww, hih liat liat dong kalau jalan, terus pakai Mata!" omelku sambil mendongak ke Arah orang yang menabraku. Matilah kau!, dan ternyata orang itu Reihan. Manusia yang paling dibencinya di sekolah ini.

MAMPUZ LU BOCAH. Kabur aja kali ya.

"Lain kali, kalau jalan jangan main Handphone. Terus? Tia udah neriakin lo sejak tadi, tapi lo malah berlagak cuek. Nggak tau malu banget lo? Dasar anak Manja" ujarnya meninggalkanku begitu saja.

SUEK BANGET NGATAIN GUE MANJA. Emang gue pernah minta di manjain sama lo?!. 

"Tia! Kenapa lo ga bilang dari tadi sih?" dengusku kesal padanya. Tia hanya menatapku dengan penuh kobaran api di kepalanya.

"Ih Ranaaaaa lo bego ato oon sih? Gue udah bilang kan sama lo?, bahkan kayak orang gila neriakin lo. Untung dia sempat menghindar, kalau enggak! Lo udah dijites sama dia! Busett dah ni anak" ketusnya marah padaku. Aku yang mendengarnya langsung diam tak berkutik.

Aku malu dan menundukan mukaku sepanjang perjalanan menuju kantin. Ternyata tadi kak Rei keluar dari Toilet, dan aku berjalan menorobos tepat disampingnya. Untung saja dia sadar dan cepat menghindar. Sungguh menyebalkan sekali diaa?, kadang kadang baik, kadang kadang dingin?. Eh tunggu! Kapan dia baik padaku?. Senyum saja tak pernah, sepertinya mulutnya kaku untuk menyunggingkan.

Reihan POV

Aku membuka pintu toilet sambil merapikan bajuku, Kulihat sepintas dua orang wanita. Tia sudah meneriakinya sedari tadi, aku pikir dia dengar dan menghindar. Ternyata tidak!, aku hampir menabraknya.

Dengan santainya dia menundukan kepala sambil memainkam Handphone nya. Jujur sih, wajahnya yang sangat polos membuatku gemas dan segera ingin memeluknya!. Oh!!!! Pikiran apa ini?. Dia juga memarahiku dan menatap kesal padaku!, harusnya aku yang memarahinya. Belum pernah ada adik kelas yang melunjak seperti ini dan seenak udelnya.

Reihan POV end

Jantung gue degupnya kenceng gara - gara tadi, atau emang gue punya kelainan jantung ya.

Tak sengaja Rana membuka Profil Instagram kak Rei dan menggesernya kebawah. Rana ingin tau lebih jauh tentang kak Rei, bukan menyukai mungkin. Tapi semacam Fans yang tidak diketahui.

"Aduh yang habis ditabrak. Langsung stalk stalk IG nya gitoh.. Ehh Abang Oncom mana ya? kok ga nongol nih?" ujar Tia sambil melirik ponselku. Kenapa aku tiba tiba penasaran ya?

"Ah Tia banyak bacot ya lo!" nyengirku sambil menjambak sedikit rambutnya dan memerintahkan mulut nya untuk diam.

Asal kalian tahu saja. Rambutnya jambul, idungnya cem prosotan, bibirnya tipis ala cipokable astagfirullah, kulitnya putih, alisnya tebel kaya ulet bulu. Bayangin aja deh ya, kaya Sehun EXO.

Stop thinking about Manusia Es.

***

"Jangan lupa ya Ran! Kirim Alamat lo!, terus jangan lupa juga buat ngasih tau kalau kakak lo ada di rumah atau enggak!" omelnya seperti Ibu ibu Komplek. Dan hanya kubalas dengan anggukan.

Ya! Tia ingin bermain dirumah Rana. Mungkin hanya untuk menonton Dvd bareng? Atau menjahili Rana?. Dan atau? Mau modus dengan Kak Farhan?.
Ah dasar Bujang Lapuk.

Setelah sampai dirumah, Rana langsung membuka Apl Line di Hp nya. Ia ketikan Alamat rumahnya Lengkap dengan dimana KAK FARHAN! …

"Huhh ini anak selalu buat pusing gue aja. Udah ngebuat malu dihadapan kak Rei, terus minta ngasih tau dimana kak Farhan? Ih dasar Jomblo. Ehh btw kak Rei?, gue sampai lupa kalau sekarang jadi stalker IG nya" omelku pada Chat Line Tia.

SC

Tia POV

Ini rumah nya bukan ya?. Besar banget, tapi ini juga bener sih Alamatnya. Ahhh ga usah ambil pusing masuk aja dah yaaa.

Aku sudah memencet bel beberapa kali. Tapi tak ada yang membukakan aku pintu. Ih dasar! RANA MATI LO DI TANGAN GUE MAMPUZ DASAR MONYET!

End

"Iyaa sebentar!!!!!... Hihhh ni pasti si Tia nih.... Udah ketauan banget dari mencet mencetnya kayak mulutnya yang gabisa diem" ujarku sambil membuka pintu.

Krekkkkkk... Trekkkdengggg...

"Oh haiiiiii!!!!. Rana nya ada?". Ujarnya sosoan dengan muka monyetnya itu.

"Ahhh apa sih?, masuk dehhh.. Gue pites juga lo!" jawabku eram dengan kelakuan Tia.



Perasaan tumbuh cepat karena adanya jalinan kuat bukan?

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

3.6M 287K 48
AGASKAR-ZEYA AFTER MARRIED [[teen romance rate 18+] ASKARAZEY •••••••••••• "Walaupun status kita nggak diungkap secara terang-terangan, tetep aja gue...
4.4K 1K 51
"Digosipin sama si Marvel, tapi jadian sama sahabatnya. Siapa? Ya, Hani lah!" Sebuah kotak hadiah yang hendak diberikan kepada sang pujaan hati, mala...
2.3M 72.5K 74
NOVEL BISA Di BELI DI SHOPEE FIRAZ MEDIA "Bisa nangis juga? Gue kira cuma bisa buat orang nangis!" Nolan Althaf. "Gue lagi malas debat, pergi lo!" Al...
243K 9.6K 69
Sequel 'Kevino dan adira' #1 dalam kategori 'vira' [22 Juli 2019] #03 dalam kategori 'rafael'[27 Juni 2019] #04 dalam kategori 'feeling' [22 Juli 201...