How to Get 11 Out of 10 [Harr...

By livelifeloveluke

219K 21.3K 3.5K

Gwen Kruger. Gadis kaya raya manja yang sangat nakal dan sulit diatur, membuat ayahnya yang selalu sibuk beke... More

Prologue
01. The Perfect Plan
02. Young Slut
03. I'm Here to Pick You Up
05. The Damn Door
06. Program Introduction
07. Badass Bitch from Hell
08. Fake Numbers
09. "Deal"s
10. Pull Over
11. Central Park
12. Party (And) Fever - Part 1
12. Party (And) Fever - Part 2
13. The Girlfriend
14. Room 93
15. Francesca
16. Free for the Night
17. How to Hail a Cab - Part 1
17. How to Hail a Cab - Part 2
18. Brunch In a Car
19. 19 Abandoned Letters
20. Insolent
21. The Resignation - Part 1
21. The Resignation - Part 2
22. I Could Sue You
23. Jobs
24. Front Door
25. Reconsider
26. A Little Light
27. The Three Musketeers
28. Logo on the Key
29. Raconteur
30. Pillow Talk
31. Big News
32. Puffy Eyes
33. Dresses
34. Not So Prom Queen - Part 1
34. Not So Prom Queen - Part 2
Epilogue
Author's Note + Bonus Scenes + Explanation

04. Harry, Harry Styles

6.5K 574 24
By livelifeloveluke

G W E N

Aku membuka mataku yang terasa sungguh berat, mendapati diriku berbaring di ranjang yang empuk. Rasanya aku ingin menutupnya lagi.

Hmm, sepertinya aku kenal suasana ini.

Paris?

Milan?

Sydney?

Tokyo?

Oh. Ini di kamarku.

Wow, apa aku sudah bisa melakukan teleportasi? Apa yang terakhir kali terjadi di sekolah tadi? Bertemu Carmen? Shit, pacarnya aku celakai. Aku harus berteman dengan Helen sebelum Carmen mengetahuinya dan memusuhiku (jaga-jaga, tidak salah kan?).

Aku mengambil iPhone dari saku jeans, memasukkan passcode, lalu mencari kontak Helen.

"Halo Hell?" Yeah, Hell. Harusnya dia yang duluan meneleponku.

"Gwen? Aku kira kau marah padaku. Aku minta maaf."

Wah, mungkin dia hanya takut. Hah, takut padaku? Tentu saja. "Oh, ya aku juga. Lupakan saja."

"And i'm sorry about the test."

Aku memutar mataku. Shut up, bitch, aku tau kau senang, "yeah, lupakanlah. Setidaknya aku bisa menjawab 3," dari 25 soal.

"Baiklah. Lagipula aku masih bisa tertawa mendengar rekaman Noah Leeward muntah di kamar mandi kediaman Kruger," aku dapat mendengar dia terkekeh. Aku juga tertawa mengingatnya. Andaikan ada fotonya, pasti akan menjadi legenda.

"Ya. Awal rencananya baik, bukan? Apa kau bertemu ayahku?"

"Tidak, dan jika iya dia tidak akan membawakan aku dan Carmen oleh-oleh mahal lagi. Well, walaupun secara harafiah ayahmu memang tidak tau kami."

"Jadi bagaimana bisa aku ketauan?"

"Entahlah. Aku berhasil mengajaknya ke Domino's Pizza walaupun awalnya ia bilang ia disuruh ke Le-Le Ber-ummah, persetan dengan nama retoran klasik itukarena ayahmu dan orang tuanya sudah memesan makanan disana."

Aku terkekeh, juga ada rasa kesal, "lalu?"

"Dia sudah bilang pada orang tuanya dia dan 'Gwen' ke Domino's Pizza, tapi entah, tiba-tiba Noah mendapat telepon. Aku tidak mendengarnya. Lalu ia bilang 'k-ka-ka-kau bukan Gwen Kruger!' lalu menangis seperti anak perempuan. Bayangkan!"

Helen tertawa, aku ikut tertawa.

"Ia pergi, dan aku tidak tau lanjutannya."

"Yeaaah. Aku penasaran."

"You know what? Aku juga penasaran."

Aku mendengar suara telapak kaki menuju ke arah kamarku. "Detektif Gwen Kruger akan mencari tau. Gotta go."

"Oka--"

Aku mematikannya dan kembali berbaring dengan cepat ketika pintu terbuka. Ouch, kenapa kepala ini seperti sakit sekali jatuh di bantal?

"Kau merasa lebih baik?"

"Sepertinya aku pernah bertemu denganmu. Aku bermimpi, kau pangeranku?"

Lelaki berambut keriting yang tadinya bingung sekarang terkekeh. "Kau merasa lebih baik?" Tanyanya ulang.

Aku memutar mata, lalu menjawab, "lebih baik itu komparatif, harus aku bandingkan dengan apa?"

Oh, sekarang aku ingat. Yang terakhir kali terjadi di sekolah bukan bertemu Carmen, tapi bertemu laki-laki ini.

Dia menarik napas. Ia mengambil nampan yang ada di meja kecil di sebelah tempat tidurku dan memegangnya, "duduk," dan aku menurutinya. "Makan," dia meletakan nampan itu di pangkuanku, semangkuk sup asparagus dan...jus semangka?

"Jus semangka?"

"Mmm--hmm."

"Jus kotak atau kau buat sendiri?"

"Bonita? Kurasa itu namanya?"

"Ooh."

"Kenapa?"

"Aku tidak bisa minum yang dari kotak."

"Hmm. Makan," balasnya dan ia segera keluar dari kamarku. Dia memeritahku? Dia pikir dia siapa?

Dia tidak bertanya kenapa aku tidak bisa minum itu atau hal lain semacamnya. Seriously? Semua laki-laki di Jefferson High akan saling bergulat untuk tetap duduk di ranjangku untuk menyuapiku sup atau berciuman. Ugh. Tunggu.

Kenapa aku tiba-tiba ada disini?

Aku berdiri dan berjalan keluar dari kamar, terkejut, menemukan laki-laki berambut cokelat keriting bermata hijau tadi, sedang duduk di lantai, bersandar di dinding, di sebelah pintu, dengan kaki ditekuk keatas dan kedua tangan di atas lututnya. Matanya menatap jari-jarinya tajam sampai dia melihatku. Gwen si pengalih perhatian.

Emm, atau auto fokus.

"Kau seperti pengemis di depan pintu."

"Jaga leluconmu, Miss Kruger. Aku memberimu privasi untuk makan," katanya lalu berdiri, sektika kepalaku yang tadi menunduk, mendongak ke atas.

Apa? Privasi untuk makan?

"Privasi untuk makan?"

"Yeah. Kau tau sebagian orang butuh itu. Mungkin mereka punya kebiasaan aneh."

"Dan menurutmu aku memilikinya?"

Dia terkekeh, "sudah selesai dengan sup dan jus-mu?"

"Dengan apa aku harus makan sup-ku, tuan?" Tanyaku balik dengan sarkastis.

"Aku akan ambilkan sendok. Kembali ke dalam," balasnya dan sebelum aku dapat menanggapinya ia sudah turun ke dapur untuk mengambil--jika ia tidak bodoh, maka sendok (jika bodoh, mungkin garpu).

Oh, sekarang aku mendapat petunjuk.

Mungkin itu kebiasaan aneh miliknya. Dia makan sup dengan cara diminum. Minum sup? Masuk akal, tanpa sendok. Mungkin nenek moyangnya dari Asia. Who knows?

Aku memutar mata, lalu kembali ke dalam kamar. Ya, aku tau si sok-anti-mesum itu pasti suka orang semacam Bonita--jika ia tidak tertarik padaku--jadi ia pasti merayunya walau hanya untuk mengambil sendok.

Aku mengambil The Rare Ranger yang ke-19, lalu membacanya di kursi meja belajar (yang tak pernah aku pakai untuk belajar). Setelah membaca 5 halaman, si sok-anti-mesum itu membuka pintu, tapi aku putuskan tidak menoleh padanya.

"Hey, ini sendokmu. Makanlah cepat," aku dapat mendengar dentingan sendok yang beradu dengan nampan kayu tadi.

"Hmm," aku meng-iya-kannya saja. Berehentilah memerintahku sok-anti-mesum.

"Hey, cepatlah. Waktuku tidak banyak," kedengarannya dia marah tapi aku masih tidak melihat wajahnya.

"Memangnya kenapa? Aku belum mau makan," jawabku sambil terus membaca.

"Belum mau makan?" Dia mengulangku, lalu meletakan nampan itu di meja belajar. Kapan ia mendekat? "Kau pingsan karena terlambat makan. Bukankah itu berlebihan?"

Apa?

Aku menghadapnya, "kau bercanda."

Dia menaikkan alis, tanda setuju.

"Lalu kau mengantarku kesini?"

"Miss Kruger, harus berapa kali aku menyuruhmu untuk makan? Habiskan makananmu dan kita akan melakukan sesi tanya jawab. Aku memiliki banyak untukmu," ia tersenyum, lalu keluar dari kamarku.

Banyak unutkku? Aku tau di tampan (selamat Bonita, tumben kau mengambil jatahku) tapi dia menyebalkan. Dan mungkin dingin. Tapi ketika ia tersenyum atau terkekeh (yang kurasa ia lakukan agar aku tidak memanggil 911), ia memiliki lesung pipi yang sangat--oh--ya, oh--begitu--oh.

Makan sup-mu, Gwen.

***

Dia meninggalkanku selama 30 menit untuk makan, padahal aku hanya butuh 10 menit. Jadi aku memutuskan untuk membaca The Rare Ranger 19 sampai ia masuk lagi ke kamarku.

Crap! Zu sedang bercinta!

"Sudah selesai dengan makananmu, Miss Kruger?"

Suaranya cukup besar untuk di dengar tapi aku tidak menoleh.

"Baik, setidaknya kau jawab pertanyaanku yang berikutnya," dan dengan itu tiba-tiba tubuhku terangkat dari kursi dan dalam tiga sekon aku sudah duduk di pinggir ranjang. Aku masih mematung.

Oh, bisakah dia berenti memidahkanku dari satu tempat ke tempat lainnya!

Dia menyeret kursi yang tadi aku duduki lalu duduk berhadapan denganku. "Baiklah, kita akan mulai."

Aku meletakkan The Rare Ranger 19 di sampingku, "sebenarnya kenapa kau disini?"

"Seperti yang kau tau, Miss Kruger--"

"Jangan panggil aku begitu," protesku.

"--aku disini karena ayahmu."

Aku memutar mataku, "ya, aku tau."

"Dia super sibuk," tambahnya.

"Ya, aku juga tau. Tadi aku pikir kau supirku yang baru, menggantikan George."

Dia tekekeh, "Secara teknis dia yang mengantarmu. Aku datang agar kau tidak lari? Aku datang untuk mewawancaraimu? Ya, kurasa begitu."

"Setelah itu kau pergi?"

"Ya."

"Tidak kembali?"

"Untuk apa?"

Shit, aku seperti mengharapkannya. Hell, tidak akan.

Mungkin.

Apa?

Karena ia tampan. Tidak bisa disangkal.

"Dari sekian banyak orang suruhan Steven, kenapa kau? Memangnya siapa kau ini? Semacam agen?" Tanyaku menantang.

"Mantan."

Aku menyipitkan mata, "sekarang aku tau kenapa."

Dia memangku kedua sikunya, jadi semakin dekat denganku, lalu terkekeh dan itu--oh, "kenapa, Miss Kruger?"

"Karena kau memberi tau dirimu adalah agen pada orang yang kau wawancarai? Bukankah itu kebodohan yang konyol? Pantas saja mantan."

Dia terkekeh lagi. Shit, apa dia menertawakanku?

"Aku mantan agen, bukan mata-mata."

Aku terdiam. Oh, sungguh memalukan.

Dia melanjutkan, "Bercanda," lalu tersenyum.

"Tanyakan saja pertanyaan yang ingin kau tanyakan tadi," balasku, "tuan sok-anti-mesum," aku bergumam.

"Apa?"

"Tidak ada."

Dia menghela napas, "pertama, apa itu PPITM?"

Aku menghela napas, "jika kau bukan suruhan Steven maka tidak akan." Tidak mungkin dia menjemputku dan membawaku ke rumah jika dia bukan suruhan Steven, kan? "Popping Poop In Two Minutes."

"Cara kerjanya?"

"Larutkan saja dengan cairan apapun."

"Kemudian?"

"Dalam dua menit setelah kau mengonsumsinya, kau akan buang air besar."

"Dan muntah?" Tanyanya.

"Tergantung," aku ragu dengan itu.

"Tergantung apa?"

"Aku juga kurang yakin. Dosis, kurasa?" aku bergumam.

"Apa?! Apa itu ilegal?"

"Hell. Yes!"

"Oke, oke, tenang. Seharusnya kau pakai bahan yang lebih 'universal'."

"Seperti?"

"Bubuk gatal?"

"Kenapa aku harus menggunakan itu? Dia belum tentu ke kamar mandi--dan itu lebih mudah untuk diprediksi. Akui saja PPITM brilian," aku menyilangkan tangan di depan dada.

"Well baiklah. Siapa gadis yang kau suruh pergi bersama Noah Leeward? Dan aku harap dia juga legal."

Aku memutar mataku, "dia teman baikku. Juga di Jefferson. Dan dia legal," aku menekan kata legal.

"Aku butuh nama."

Aku memutar mata, "jangan masukan dia ke penjara. Helen."

Dia memiringkan kepala dan menaikkan satu alisnya.

Aku memutar mata, "Helen Schubert."

"Apa kalian baik-baik saja?"

"Dia sudah meneleponku, " aku berbohong. Aku yang meneleponnya.

Dia bersandar, puas dengan jawabanku, "baiklah, kurasa itu saja."

Hey! Fasilitasku bagiamana!

"Apa ini semua karenamu?!" Aku mendekatkan kearahnya dan mengarahkan jari telunjukku ke dagunya.

"Woah, woah. Easy," dia menurunkan telunjukku. "Jujur saja, aku mengagumi rencanamu. Ya, itu cukup hebat. Tapi satu hal, Miss Kruger," dia mendekat ke telingaku, "jangan keluarkan kepalamu dari jendela mobil saat di jalan raya."

Jangan keluarkan kepalamu dari jendela mobil saat di jalan raya.

Holly shit. Apa Steven melihatku menyeprotkan silly string ke jalan raya? Tidak, jangan tanyakan itu, Gwen. Ia akan menertawakanmu lagi.

Dia berdiri dan mengambil nampan makanan tadi, "baiklah kalau begitu, Miss Kruger."

"Sudah aku bilang jangan panggil aku begitu! Aku tidak suka." Ia terkekeh, aku protes, "berhentilah menertawakanku sok-anti-mesum!"

"'Sok-anti-mesum' tidak sepadan dengan 'Miss Kruger'. But you know what? Aku suka melafalkan Kruger. Seharusnya kau bangga menjadi Kruger." dia tersenyum, mendekat ke arahku lagi, tapi aku masih duduk. Dia sempat melirik komiku yang tadi aku letakan di sampingku. Mungkin dia berpikir aku anak kecil atau semacamnya. Menyebalkan.

"Hmm...yang kita suka biasanya sulit didapat. Jadi tidak, tidak boleh, Gwen saja. Atau tidak akan ada lagi pertanyaan yang dijawab."

"Aku suka yang ke-19. Kau suka adegan Zu bercinta?" Dia berkedip lalu berjalan menuju pintu.

Dia membaca The Rare Ranger! Dan menanyakan itu. Baiklah kurasa dia memang mesum. Maksudku, semua laki-laki mesum. Aku tidak tau dari skala 1 sampai 10 bereapa ke-mesum-annya.

Aku tersenyum cerah, dia adalah orang pertama di Amerika yang aku temui membaca The Rare Ranger dan tidak menyinggungku!

"Kalau begitu, boleh. Gwen, Gwen Kruger. Kau ternyata tidak sok, tapi memang mesum," aku bercanda.

"Kalau begitu, setuju. Harry, Harry Styles."

Dan ia keluar dari pintuku.

*

*

*

Continue Reading

You'll Also Like

145K 4.3K 25
Sthepani Cathren adalah nama seorang gadis yang rela menunggu sahabat kecilnya sekaligus lelaki yang disayangnya bernama Daniel Reonald .V. sudah cu...
21.5K 4.3K 56
Park Shin-hye seorang ibu tunggal dari seorang anak bernama Park Shin-hwa. Awalnya semua baik-baik saja sebelum Park Shin-hwa masuk SMA. Setelah masu...
1.4M 159K 57
Sepeninggalan sahabatnya setelah melahirkan anak pertama, Eva menerima wasiat dari Amelia untuk menjaga dan membesarkan anaknya. Tetapi, permintaan l...
891K 74.4K 34
(𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐦𝐢𝐠𝐫𝐚𝐬𝐢 𝟏) 𝘊𝘰𝘷𝘦𝘳 𝘣𝘺 𝘸𝘪𝘥𝘺𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪0506 ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀʜᴜʟᴜ ᴀᴋᴜɴ ᴘᴏᴛᴀ ɪɴɪ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴍᴇɴᴅᴜᴋᴜɴɢ ᴊᴀʟᴀɴɴʏᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ♥︎ ___...