IS THIS A DREAM? [DR. STONE]

By ndrln13_

88.4K 13.5K 1.2K

(FullName) gadis yang secara tiba-tiba berpindah dimensi tanpa dirinya sadari. Dirinya yang tadinya 3D beruba... More

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Epilog
Extra Chapter l
Extra Chapter ll
Extra Chapter lll
Extra Chapter lV
Extra Chapter V
Extra Chapter Ending

49

801 122 20
By ndrln13_

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

Setelah insiden hantu kemarin mereka sepertinya tak akan melakukan agenda cerita hantu lagi untuk sementara waktu.

Mereka sedang mengadakan makan siang bersama dan terasa sangat tenang dan damai. Bukannya senang mereka malah curiga karena tidak biasanya seperti ini.

'Entah mengapa ketenangan ini mengerikan!' batin mereka.

Sampai akhirnya Francois menyadari tuan mudanya kurang satu dan gadis yang suka meminta makanan yang belum pernah ia buat tidak bersama dengan mereka.

"Dimana Ryusui sama dan (Name) sama?"

"Benar juga, aku tak melihat mereka dari pagi," balas Gen sambil melihat sekeliling.

"(Name) yang suka menghilang emang sudah biasa, tapi kenapa Ryusui ikut menghilang juga?" tanya Chrome.

"Benar juga, keduanya akhir-akhir sering menghilang bersamaan," timpal Suika.

"Hah! paling seperti kemarin mereka berdua menghilang gara-gara pergi melihat kadal raksasa," balas Kohaku dan membuat yang lain sweatdrop.

Menggabungkan Ryusui dan (Name) adalah sesuatu yang sangat tidak boleh dilakukan.

Ryusui yang memiliki keinginan dan hasrat yang sangat tinggi akan dimanfaatkan oleh (Name) untuk menjadi alasan agar keliling negerinya.

"Chelsea kau pasti tahu kemana mereka, kan?" Tanya Senku karena tidak mungkin mereka pergi tampa persiapan.

Chelsea yang sedang asik makan dan polosnya menjawab jujur padahal udah disogok oleh (Name) buat bohong.

"Oh, mereka pergi ke pulau yang berbeda di selatan negeri ini!!"

"APAAA?!!"

"(Name) sempat meminta tolong padaku untuk membuatkan petanya dan aku turuti saja."

Gen merasa ada yang janggal dengan kepergian Ryusui dan (Name) ditambah dengan sikap sang gadis yang menurutnya akhir-akhir ini ada perubahan yang tidak disadari yang lain.

Sedangkan disisi lain ditempat (Name) dan Ryusui keduanya sedang istirahat sambil memakan buah-buahan yang mereka temukan.

"Pulang yu, lagipula tidak ada yang menarik disini," ajak (Name) karena sebentar lagi pelajaran bersama Sai dan jika dia bolos untuk lagi akan diberi banyak sekali soal yang harus ia kerjakan.

"Ha ha! tidak bisa!"

"Cih, ayolah lagipula mencarinya tidak akan ketemu karena aku ga tahu dimana lokasi dia menjadi batu."

(Name) menangis dalam hati karena ini sudah lebih dari jam makan siang dan dia ga tahu menu apa yang sedang Francois sajikan, 'Mau pulang, mau makan masakan Francois.'

"Aku menginginkannya! Aku harus mendapatkan setiap yang aku inginkan!"

"Kau yang ingin tapi aku tidak! Dan kenapa dari banyaknya manusia di negeri ini kau malah repot-repot ingin mencari dan membangkitkan saudaraku, hah?!"

(Name) tidak habis pikir dengan si sulung Nanami ini kenapa dia ingin sekali saudaranya dibangkitkan pada dirinya sendiri tidak ingin membangkitkan saudaranya.

"Kau tak ingin membangkitkan saudaramu?"

"Tidak, biarkan dia bangkit saat semuanya kembali normal saja."

Sepertinya dirinya menyesal memberitahu Ryusui tentang saudaranya yang sekarang entah dimana.

(Name) hanya bisa mengekori sang kapten yang sedang memegang peta. Sampai dirinya tersandung patung batu sampai terjatuh tidak estetik.

"Kau tak apa?"

"Sepertinya tak apa. Dan patung siapa sih, menghalangi jalan saja! Kalau yang ku sandung tikus berdasi akan dihancurkan sampai ke atom-atomnya!"

Tips dari Ryusui saat melihat wanita marah ga jelas karena moodnya yang buruk malah tambak buruk yaitu diemin dulu baru kasih duit buat jajan yang banyak biar moodnya kembali naik.

"Sudahlah (Name), kalau begitu kita kembali saja. Jika kita pulang melebihi jam makan malam Francois akan memarahi kita. Dan juga aku akan memberi imbalan 20 ribu dragon sebagai imbalan."

"Wow!! serius?! kalau begitu ayo kita pulang!!"

Lihat cara Ryusui berhasil.

Saat mereka mereka sudah beberapa meter dari patung yang membuat sang gadis tersandung. (Name) kembali ke tkp karena merasa tak asing dengan wajahnya.

'Muka jelek nan nyebelin ini, tidak salah lagi..'

"Ada apa (Name)?"

"Tidak, tidak ada. Hanya salah lihat," balas (Name).

Saat perjalanan pulang Ryusui mendengar (Name) menggumamkan sesuatu dengan bahasa yang tidak ia pahami. Mungkin aku harus menanyakan pada penduduk lokal pikir Ryusui.

Seminggu kemudian di siang hari saat para tim pengrajin sedang membuat sebuah mesin untuk alat baru mereka. Gen tiba muncul dan membawa sebuah berita.

"Senku Chan gawat!!"

Setelah mendengar beritanya Senku yang mendengarnya langsung menghampiri tempat kejadian disusul Gen dari belakang.

"Apa yang terjadi?!"

"Ada apa kenapa ribut-ribut?"

Alangkah terkejutnya mereka melihat beberapa orang yang lagi kehilangan kendali seperti orang mabuk.

"Huahh!! Aing maung!!" Ranjau (Name) sambil menyerang Kohaku untung saja Kohaku bisa menangkis serangannya.

Dan beberapa yang sudah tergeletak lemas seperti Chrome sedangkan Yo yang sedang cosplay karena menganggap kalau dirinya adalah kerikil.

"Apa gadis gila itu berulah lagi?" tanya Senku yang sepertinya sudah tertekan dengan tingkah absurd (Name).

"K-kali ini bukan salah (Name) tapi salah Suika. Huahh, maaf Senku. Suika tidak tahu kalau bakal seperti ini."

Senku yang sedang melihat (Name) dipegangi oleh Ukyo dan Ryusui gara-gara hilang kendali dan kelakuan Chelsea yang seperti membacakan doa agar setan di tubuh sang gadis menghilang membuatnya semakin tertekan mengalihkan perhatiannya pada Suika.

"Memangnya apa yang terjadi?"

Suika kemudian menjelaskan kalau beberapa saat yang lalu (Name) dan yang lain sudah mengangkut karet dan terlihat sangat kehausan. Karena Francois tidak ada Suika berinisiatif membuat mereka minuman dan saat di dapur dia menemukan teko yang sudah terisi minuman seperti teh dan disuguhkan pada yang lain.

Ternya yang disuguhkan bukanlah minum melainkan daun kecubung yang akan digunakan sebagai pestisida alami untuk tumbuhan.

Senku dibuat shock dan Sai menepuk-nepuk punggung Senku agar tetap sabar agar tidak tertekan.

"(Name) Chan, 952×468-341 berapa?" Tanya Gen tiba-tiba membuat yang lain menatap heran.

"445,195." balas (Name) dengan cepat sebelum Kohaku memukul tengkuknya dan membuatnya pingsan.

Gen kemudian menoleh pada Sai untuk mengkonfirmasi jawaban (Name).

"Jawabnya benar," ucap Sai yang terkejut bagaimana bisa (Name) menjawab tepat padahal saat belajar dengannya sangat berbeda.

"SERIUSAN?!!" Pekik Gen yang tak kalah terkejut.

"Emang mabuk bisa membuat orang jadi pintar dengan instan, ya?" Tanya Kohaku yang mengikat (Name) agar tidak berulah lagi.

"Jelas tidak," balas Ukyo sweatdrop.

Kemudian mereka membereskan kekacauan yang terjadi dan kemudian disambung dengan aktifitas masing-masing.

Keesokan harinya (Name) baru bangun dan rasanya sangat waw sekali. Sepertinya masih ada efek pusing gara-gara kemarin.

"Ah, (Name) kau sudah bangun rupanya. Apa sudah membaik?"

"Oh, Ukyo. Seperti yang kau lihat masih sedikit bingung dan berapa lama aku tidur?"

"Eum, 29 jam."

(Name) yang mendengarnya terperanjat kaget, "seriusan?! gila, aku melewatkan empat kali makan masakan Francois dong?"

"Astaga yang kau pikirkan hanyalah makanan. Ku pikir kau akan mati loh," balas Ukyo sweatdrop.

"Haha tenang saja aku tak akan mati semudah itu!"

Keduanya berjalan dapur bersama dan Ukyo menceritakan apa saja yang terjadi saat (Name) tertidur.

Tapi karena (Name) yang sudah sangat kelaparan tidak mendengarkan dan malah
memikirkan makanan.

"(Name)! akhirnya kau bangun juga!" ucap Kohaku.

"Kupikir kau sudah menghadap Tuhan gadis bodoh."

Tiba-tiba Chrome merangkulnya dan (Name) menatapnya heran.

"Oy, (Name) kenapa kau tidak memberitahu kami kalau kau mempunyai saudara, hah?!"

"Hah?"

"Itu benar! kenapa kau tak memberitahu kami?" Sekarang Suika.

"Lah? hah?"

(Name) yang masih bingung melirik kearah Gen untuk meminta penjelasan.

"A-ah, sebaiknya kau lihat sendiri," ujar Gen yang menggeser tubuh mempersilahkan (Name) melihat apa yang berada di dalam ruangan.

Saat melihat isi ruangan alangkah terkejutnya dirinya melihat pria yang berambut hitam semi ikal dan mata yang berwarna coklat terang yang sedang mengobrol santai dengan Sai.

Merasa ditatap pria itu menoleh ke arah sang gadis. Matanya pria itu bersinar-sinar saat melihat (Name).

"Woh!! (Name)!! haha, mereka sudah menjelaskan padaku apa yang terjadi dan kau jahat sekali tidak memberitahu pada teman-temanmu!"

"Hah?" (Name) yang masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan mengucek matanya karena siapa tahu dia kelilipan sampai salah lihat.

"Seriusan?" lirih (Name) sambil berekpresi sulit diartikan.

"Apa-apaan!! reaksimu itu!!" pekik yang lain karena mereka kira (Name) akan sangat senang.

"Apa-apaan ekspresimu itu seperti tidak ingin melihatku saja?!" Protesnya tak terima sembari menghampiri (Name).

"Memang. Siapa yang mau melihatmu? Dan juga kenapa kamu malah dibangkitkan? Jika bisa aku ingin Tsu-Chan saja menjadi kakakku," jawab (Name) yang membuat (B/N) termohok.

"Sudahlah, lupakan. Kamu tak ingin memelukku?"

"Cih, tidak. Itu menggelikan. Lebih baik memeluk Hyoga atau Mozu dari pada memelukmu."

(B/N) tidak memperdulikannya dan merangkul adiknya yang kaya makhluk halus ini dengan lembut (brutal).

"Woy bang! ke cekik wehh!!"

Bukannya melonggarkannya (B/N) malah membekap mulut sang adik biar tidak banyak bacot untuk sementara.

"Kalian semua aku ucapkan terimakasih dan maaf telah merepotkan kalian menjaga adikku! Dia tidak membuat banyak masalah bersama kalian, kan?" Ucap (B/N) dengan suara yang ramah sembari tersenyum dan sedikit membungkukkan badannya.

'Sikapnya berbeda sekali dengan adiknya!'

'Idih, pencitraan kamu bang. Bohong woy dia cuma lagi cari muka,' batin (Name) hanya bisa menatap datar saudaranya.

"Tidak, kami sudah terbiasa dengan tingkahnya," balas Senku dkk serempak sembari mengibas-ngibaskan satu tangan.

(Name) yang sudah muak menggigit tanah saudara yang membuatnya lepaskan bekapan dan rangkulannya.

"..."

Tak memperdulikan saudaranya yang lagi ngomel (Name) malah sibuk makan dengan lapah.

Brak!

Pintu ruangan tim sains dibuka dengan kasar oleh (Name) dan membuat Senku menatapnya heran.

"Apa yang kau butuhkan?"

"Senku! hah.. ha.. kapan, kapan kita akan berlayar lagi?" Tanya (Name) dengan terengah-engah.

"Beberapa minggu lagi."

"Cih, lama. Aku sudah muak dengan (B/N). Dia terus menyuruhku kesana-kemari dan bodohnya aku mau saja lagi, gaahhhkkk!"

Senku hanya memutar bola matanya malas mendengar keluhannya.

"Senku! aku pinjam Medusa buat ngebatuin (B/N) boleh tidak?"

"Tentu saja tidak, bodoh. Medusa hanya dipakai dalam keadaan sangat darurat dan keadaanmu tidak darurat sama sekali."

"Kalau begitu aku harus membuatnya sekarat dulu baru kau mau meminjamkan Medusa?"

"Bodoh, tidak begitu juga konsepnya," balas Senku sembari menyentil dahi (Name) pelan.

"Sudahlah dari pada kau menggangguku lebih baik mengganggu yang lain saja."

"Ini pengusiran namanya."

"Keluar atau aku siram pakai cairan asam!"

(Name) yang ngeri langsung pergi meninggalkan Senku dengan tumpukan rencana pembuatan roket.

"Kukuku, mana mungkin aku melakukan itu dan sepertinya akan kutanyakan nanti saja."

Disisi lain (Name) sedang mencari target untuk bersembunyi dari saudaranya. Melihat dan mendengar kesana kemari.

"Kohaku dan Chelsea? tidak, aku malah bakal disuruh bekerja. Chrome dan Suika? Mereka sedang belajar dengan guru cepmek dan ga deh. Ukyo? Tidak, dia lagi bersama Ryusui dan aku masih kesal dengannya. Yo? Sepertinya tidak. Itu belarti yang menganggur hanyalah Gen!"

Setelah menemukan target dirinya langsung mencari pria dengan rambut model panjang sebelah itu.

"Gen!!"

"Ah, (Name) Chan, biar kutebak sedang kabur dari (B/N) Chan?"

"Yah, Sebelumnya aku ke tempat Senku tapi malah diusir dan kau adalah pelarian ku."

"Kalian tidak pernah akur dan selalu bertengkar, ya?"

"Tidak juga. Kami kadang akur. Tunggu, kenapa kau menanyakan itu? apa dia baru saja menemui mu?"

"Begitulah."

"Sial, kabur aja apa ya?"

"Kabur?"

"Iya. Kabur ketempat Yuzuriha sepertinya tidak buruk."

"Kau gila! Dia berada di sisi lain bumi! Bagaimana caranya? kau ingin berenang atau jalan kaki?"

"Tinggal bajak kapal yang dibawa Ukyo untuk mengangkut jagung. Mengendarai kapal? Haha, itu mudah. Aku sudah belajar tentang radar dan sering memperhatikan Ryusui saat mengendalikan kapal!"

"..."

"Tapi jalan kaki tidak buruk juga hanya perlu melewati Asia, eropa kemudian melintas Amerika Utara."

"Itu gila! Kamu bisa saja mati ditengah jalan!"

"Kalau begitu gunakan rencana pertama saja. Yosh! Gen bantu aku untuk mencuri kapal!"

"Mana mau! dan juga itu tidak ada untungnya bagiku!"

"Cih, kau ga seru."

"Oh, iya (Name) Chan. Kamu akan tetap tinggal disini atau ikut bersama kami ke Jepang?"

"Hah?"

"Tempat ini rumahmu, kan? Senku dan yang lain tidak akan melarangmu. Lagipula meski kamu tinggal disini, kamu juga mempunyai tugas penting dalam pengembangan kota karet."

"Ah, soal itu. Aku sebenarnya sudah pernah memikirkannya. Dan jawabanku adala--"

"KETEMU!! akhirnya aku menemukanmu!!" Pekik (B/N) yang memotong kalimat adiknya.

"Dari mana kau tahu aku disini?!"

"Rahasia. Gen aku ambil adikku, ya!" balas (B/N) sembari menyeret (Name) dengan paksa.

(Name) menatap Gen dengan tatapan minta tolong tapi sepertinya mentalist itu tidak memperdulikannya.

(B/N) membawanya ke tempat yang sepi dan hanya ada mereka berdua disana. Suasana juga berubah menjadi serius.

"Ada apa?" tanya (Name).

"Ada yang aku ingin tanyakan padamu."

(Name) langsung memikirkan dan mengira-ngira skema buruk yang akan terjadi dari pertanyaan yang akan dilontarkan sang kakak.

"Dalam satu bulan terakhir aku memperhatikanmu. Aku merasa da sebuah kejanggalan yang terjadi."

"Sebenarnya siapa kamu?" tanya (B/N) dengan serius membuat (Name) tersentak.

Omake=

Sebenarnya setelah (Name) tahu kalau saudaranya dibangkitkan ada keributan lain terjadi.

Dimana (Name) menarik kerah Ryusui yang membuat marah.

"Kenapa? Kenapa kau membangkitkan, sialan?!"

"Kita sudah membicarakan ini sebelumnya bukan?"

"Aku sama sekali tidak setuju!" Seru (Name) sembari mengeratkan cengkeramannya.

"Aah, seharusnya ada orang lain. Sai atau Tsukasa? Kau pasti memerlukan seseorang untuk menyakinkan patung yang dibangkitkan adalah saudaraku."

Sai yang mendengar suara keributan langsung memasuki ruangan yang langsung disuguhi tatapan tajam dan mengerikan.

"A-aa, m-maaf seperti aku- Tidak!"

Dan ya, satu ikut diinterogasi.

"Ryusui! Ini salahnya dia menyuruhku memastikan kalau yang ia temukan adalah (B/N)!"

Ryusui langsung keringat dingin melihat aura iblis semakin keluar dari gadis didepannya.

"A-aku ini orang paling serakah didunia jadi-"

Brakk!!

Kedua Nanami itu mengidik ngeri melihat tembok yang bolong gara-gara ditinju oleh (Name).

'Sakit wehh!!' batin(Name) ringis yang kemudian meninggalkan ruangan.

-

Info=

Hayoh nungguin ya?

Sejujurnya author bingung mau nulis apa aja pas lagi di Indonesia, kalian ada saran?

Mbak Nem dapet kiriman fanart lagi nih!

Ayo yang tertarik buat bikin mbak Nem boleh tuh dan jangan lupa kirim ke aku!

• Dari DindaKhairunisa_10

Author ucapin banyak-banyak yang udah report-repot bikinnya。⁠:゚⁠(⁠;⁠'⁠∩⁠'⁠;⁠)゚⁠:⁠。

Sampai jumpa minggu depan!

________________________________
Sponsor this uploader:
https://trakteer.id/Anain_art/tip

Continue Reading

You'll Also Like

160K 3.9K 55
After your defeat, sonic decided to spare you.You became something of a anti-hero like shadow and help them on their adventures.The mad doctor now ha...
4.7K 224 8
i wasnt naive , i was a baby ( the walking dead season three - )
13.5K 336 12
What would you do, if your beloved wife had an accident and lost all her memories. Even she doesn't remember you. And you have to make her fall in lo...
129K 3.5K 30
Daniel Wilson is your usual popular guy in an elite school situated in Los Angeles. The interesting thing is that he doesn't have a god complex like...