IS THIS A DREAM? [DR. STONE]

By ndrln13_

88.3K 13.4K 1.2K

(FullName) gadis yang secara tiba-tiba berpindah dimensi tanpa dirinya sadari. Dirinya yang tadinya 3D beruba... More

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Epilog
Extra Chapter l
Extra Chapter ll
Extra Chapter lll
Extra Chapter lV
Extra Chapter V
Extra Chapter Ending

37

868 123 4
By ndrln13_

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

Mereka mulai menuruni pegunungan dengan cepat dan tentunya semuanya berkat Chelsea yang membawa mereka ke rute yang bisa dilalui oleh motor mereka.

(Name) berbinar-binar saat sudah mulai masuk kawasan hutan yang lebat.

'Kira-kira bakal nemu burung beo biru ga, ya?' batin (Name).

"Ha ha! Sekarang kita sudah di Amazon. Tak perlu takut lagi pada pesawat tempur Stanley!"

"Kita bebas! Orang jahat sudah pergi!"

"Sekarang kita harus bergegas maju dengan kecepatan tinggi menuju tempat mana itu, tempat dimulainya sinar pembatuan!!"

"Namanya 'Manaus'."

"Kau bilang bergegas maju. Tapi ingat, kita sedang melewati hutan hujan Amazon."

"Hahaha. Jika kita terobos tanpa persiapan bisa-bisa kita mati di hutan berbahaya ini."

"Yep. Ini bukan tempat yang bisa ditaklukkan dengan tubuh manusia yang lembut dan rapuh. Kita 10 miliar persen bakal mati!!"

"10 miliar persen?!"

"Tepat dibawah kaki kita. Ada serangga keji yang bisa membunuh kita dengan mudah! Prasitic Chigoe Flea, serangga penghisap darah, lintah raksasa."

Yang lain mengidik ngeri setelah mendengarkan penjelasan Senku tentang beberapa hewan mematikan di tempat yang mereka pijak saat ini.

"Tapi cara cepat untuk memperkuat tubuh kita yang rapuh berasal dari kecerdasan manusia dan kerajinan ilmiah." Lanjut Senku sambil memperlihatkan sebuah sepatu boot karena.

"Ohh!! Karet punya banyak fungsi!"

"Sejak kapan dia membuatnya?"

Satu persatu mereka diberi sepatu boot yang sampai paha agar bisa melindungi dari serangga dan hewan kecil lainnya.

Mereka mulai berpencar untuk mencari sesuatu yang bisa mereka konsumsi.

"Woh!! Haha, Tsu-Chan kau hebat!! Anak konda dibuat tidak ada harga diri jika berhadapan denganmu!!" Pekik (Name) yang baru saja menyaksikan Tsukasa yang menghabisi sebuah anak konda raksasa dari atas pohon.

"Hati-hati (Name) hutan ini berbeda dari tempat bermain kau sebelumnya." Peringkat Tsukasa dan diberi balasan hormat oleh (Name). "Osu!!"

Setelah proses panjang mereka menunggu Francois mengolah ular guling. (Name) menatap datar selama perjalan datang ke Amerika makan mereka aneh-aneh dari mula.i buaya, Armadillo, dan sekarang ular.

"Apa yang kau bakar, Xeno?" Tanah Suika.

"Tanaman dari family apiaceae dan genus artemisia untuk membuat asap pengusir serangga. Nyamuk Amazon sangatlah ganas. Jadi jika harus ikut, aku tak mau digigit."

"Yup. Banyak serangga edan."

"Family apiaceae? Oh, kau membakar bunga hemlock water dropwor?" Tanya (Name) yang ikut nimbrung dengan Suika dan Xeno.

"Jelas bukan, masih ada tanaman yang lain jadi tidak ada alasan untuk tidak menggunakan bunga mematikan itu."

"Bunga mematikan?" Ulang Suika yang tidak paham.

"Ya~ jika kau memakan akarnya akan membuatmu mati sekejap dan yang paling hebat dari bunga itu membuatmu mati sambil tersenyum loh~." Jelas (Name) sambil berwajah mengerikan dan berhasil menakuti Suika sedangkan Xeno menatapnya datar.

Saat sedang asyik-asyiknya makan Senku tiba-tiba memberi sebuah kuis kecil-kecilan. Sepertinya itu sudah menjadi kebiasaan baginya.

"Waktunya kuis. Apa makhluk hidup terkuat di hutan hujan Amazon?"

Taiju dengan refleksnya langsung menjawab sambil menunjuk Tsukasa yang sedang makan. "Pasti Tsukasa!!"

"Dia nggak salah juga." Balas Kohaku.

"Benar sih nggak salah, tapi ga bener juga!! Gemes deh pengen cubit lambungnya, deh." Ucap (Name) dengan kelakuan dari pawang Yuzuriha.

"Tidak. Aku bahkan tak punya kesempatan melawan raja Amazon dan makhluk terkuat di dunia." Balas Tsukasa dengan mulut penuh makanan sambil menunjuk hewan yang ia maksud yang berada Deket dengan mereka.

"Pasukan semut."

"Tidakkah!!" Pekik Luna saat melihat kawan semut. Sepertinya gadis ini pembenci serangga.

'Bukannya makhluk terkuat di dunia itu emak-emak bawa motor sein kanan belok kiri, ya? Eh? Bener, kan?'

"Aku yakin pernah melihat dokumenter tentang mereka. Pasukan semut, menyerang dengan kelompok besar. Makhluk buas sekalipun hanya tersisa tulang berulang."

"Yaaay!!" Sorak Senku dan Chelsea bersamaan.

"Kenapa?!"

"Maaf soal jebakan licik ini."

"Kau menangkap mereka? Segampang itu?!" Seru yang lain saat Chelsea membuat perangkap semut sederhana dan banyak semut yang masuk kedalamnya.

Setelah melakukan proses yang sulit dimengerti mereka mendapatkan cairan(?) dari mengolah semut yang mereka jebak sebelumnya.

"Seperti habushu atau sake ular. Kita mengubah ekstrak semut menjadi coctail yang memabukkan."

"Mm, baunya seperti dashi"

"Ya, ekstrak itu memang seperti kaldu katsuo! Asyik, kan?!"

"Baunya mengingatkanku pada sesuatu yang tak asing. Soto? Sup tulang? Tidak-tidak sepertinya bukan."

"Dan sekarang. Kita ambil ekstrak yang kuat ini dan..." Ukyo, Chrome dan Suika keringat dingin saat Senku menggantung kalimatnya. 'Tidak. Kumohon, tidak.'

"Cipratan pada tubuh kita!!" Lanjut Senku membuat ketiganya menghela nafas lega.

"Ha ha! Monster Amazon yang sesungguhnya. Mencari cara untuk menghindari pasukan semut. Jadi sekarang mereka tak akan mengganggu kita!!"

"Aku mempelajari trik ini dari orang lokal."

"Kau punya riwayat kerja yang bagus, Chelsea. Sungguh fantastik."

"Padahal kukira kita bakal meminumnya."

"Aku lebih suka begini"

"Aromanya enak pasti kalau diminum juga enak."

"Oh, ayolah (Name) penampilan bisa menipu. Contohnya dirimu."

"Hah? Apa maksudmu?!"

Keesokan harinya mereka melanjutkan perjalanan menuju titik pembatuan.

Sampai mereka berhadapan oleh sungai yang deras dan memutuskan membuat rakit agar bisa mengarungi sungai.

"Ini dia! Seluncuran air sungai Amazon!"

Ngomong-ngomong posisi (Name) berada satu rakit dengan Senku, Ryusui dan Chelsea. Karena setiap rakit di naiki sekitar 3-4 orang.

"Untuk yang terakhir ini. Kita akan mengarungi hilir sungai langsung menuju titik nol ke Manaus!"

"Dan disana tepatnya, kan?! Alat yang mengubah semua orang jadi batu?!"

"Hah! Setelah petualangan besar mengelilingi bumi. Kita sebaiknya tak pulang dengan tangan kosong. Kita hanya bisa berharap kalau harga yang kita cari memang ada di sana."

"Tapi mencarinya akan memerlukan kerja yang ruk-by. Terutama, karena ukuran Medusa sangat kecil."

"Hey Chelsea apa di bawah sungai ini ada ikan piranha? Kita tidak akan mati oleh mereka jika rakit kita karam, kan?"

"Piranha? Jelas ada!! Tempat ini rumah mereka. Dan tenang saja piranha sangat jarang menyerang manusia jadi tidak perlu khawatir."

"Kau terlalu banyak menonton film yang aneh-aneh jadinya berpikir yang tidak-tidak." Celetuk Senku.

"Diam. Kau tak diajak tau jangan ikut-ikutan."

Tiba-tiba Chrome berteriak seolah mendapat sebuah ide hebat. "Senku!! Aku dapat inspirasi yang edaan. Tentang mesin pelindung melawan sinar pembatuan!"

(Name) dan Chelsea saling pandang sebentar dan ikut mendengar apa yang di katakan Chrome membiarkan Ryusui yang mendayung sendirian.

"Ingat waktu di pulau harta? Trik waktu cairan bangkitan menyiramimu? Kita bisa atur agar itu terjadi dengan sendirinya! Tetesan konstan yang waktunya diatur!!"

"Uh-huh. Untuk sesaat, coba anggap kau adalah Why-Man. Bagaimana caramu mengatasi trik licik seperti itu? Atau bagaimana jika perangkat itu sebenarnya adalah orang? Bagaimana kau yakin kalau semua manusia sudah musnah?"

"Dengan serangan bertahap ganda, dengan tembakan cahaya pembatuan bertubi-tubi." Bukan Chrome yang menjawab melainkan Tsukasa.

Chrome sendiri masih tersentak terkejut dengan lontaran pertanyaan balik Senku.

"Cahaya dari ribuan tahun lalu juga? Mungkin ada lebih dari satu Medusa di pusat bermulanya semua ini?" Tanya Gen.

'Tidak, Medusa tidak hanya ada satu melainkan ratusan atau bahkan jutaan ribu disana. Seingatku gitu, sih' kata (Name) yang ikut menanggapi dalam batin.

"Heh heh heh, entahlah. Tapi sebentar lagi, akhirnya kita bisa memeriksa tempat kejadian perkara. Bersemangat,lah!!"

Perjalanan mengarungi sungai telah berakhir dan mereka harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki sambil membawa tas yang berat.

Berjalan beriringan dan yang paling depan bertugas untuk membersihkan jalan yang penuh dengan semak.

"Kalau Why-Man memang begitu dengkinya ingin menghancurkan umat manusia. Sampai melemparkan banyak Medusa."

"Ahh! Ke-ketemu!! Perangkat pembatuan!!" Seru Suika saat dirinya tak sengaja melihat Medusa sedang berjalan di sungai.

"Wah! Sudah?! Segampang itu?! Edann, Suika! Kita beruntung, ya?!"

"Beruntung? Aku tak yakin. Lihat." Balas Kohaku.

Akhirnya mereka menemukan apa yang mereka cari. Mereka sampai tidak bisa berkata-kata saat melihat apa yang ada didepan mata mereka sendiri.

Sebuah Piramida raksasa yang terbuat dari Medusa yang entah berapa banyak jumlahnya.

"Ini sangat memuakkan, namun indah dengan kebencian."

Setelah puas dengan melihat apa yang didepan mereka dan hanya akan buang-buang waktu jika tidak melakukan apa-apa.

Senku kemudian mengambil banyak sekali Medusa dengan satu tangan dan mengetesnya secara tiba-tiba.

"Satu meter, tiga detik."

Yang lain tentu terkejut dan panik dan tiba-tiba Senku malah melempar Medusa dan membuat yang lain sweatdrop sampai terjatuh.

Mereka kita Senku akan mengorbankan dirinya untuk mengetes Medusa itu masih menyala atau tidak ternyata malah sebaliknya.

Wajah masam terpampang jelas dari ilmuan berambut bawang itu seperti orang yang kena php.

"Oke, bung. Kalau aku menjadi batu Taiju lagi. Tolong beri sedikit cairan kebangkitan itu!"

Taiju kemudian lantas melompat ke gundukan Medusa dan mengetahuinya sampai berulang.

"Hah! Kelihatannya seru! Bisa kubantu?"

"Satu meter, satu detik." Ucap Suika yang juga ikut-ikutan seperti Taiju.

"Yep. Ini sesuai dugaan ku. Medusa di onggokan ini sudah kehabisan daya."

"Hmph! Harusnya aku bilang begitu. Dan ini bukan persoalan berapa banyak waktu yang sudah berlalu. Medusa di pulau harta mati setelah penyerangan seluruh pulau, jadi tak mengejutkan kalau Medusa yang sudah menyinari seluruh bumi ini juga mati."

(Name) tidak terlalu mendengar apa yang Xeno pidatokan saat ini karena dirinya terlalu sibuk menganalisis Medusa yang ada digenggamnya.

'Sudah kuduga aku menyukai model dan warna Medusa. Bagaimana bisa Boichi bisa memikirkan model seperti ini, ya?' batin (Name) saat melihat model Medusa yang tak memiliki ujung alias infinity.

"Eh? Apa yang terjadi?" Tanya (Name) seperti orang linglung saat tiba-tiba Tsukasa menghancurkan Medusa dengan cara meninjunya.

Tuk... Tombak Hyoga mengetuk kepala (Name) pelan. "Jangan melamun bodoh."

"Apa yang sedang mereka lakukan?"

"Menghancurkan untuk bisa menganalisis dan lebih jelas."

"Oh, tak apa sih. Lagipula mereka hanya sebuah rongsokan yang tak bisa digunakan."

Setelah makan siang mereka diberitahu untuk merakit sebuah kapal lagi karena perjalanan selanjutnya mereka harus melintasi lautan.

(Name) mengeluarkan kemampuan the power of kuli miliknya dan bagian merakit kayu bagian dek keatas adalah keahliannya.

"Chrome bisa kau ambilkan paku lebih banyak? Disebelah sini kehabisan!"

"Oh, baiklah. Paku segera datang!"

"Wow!! Bagianmu sudah hampi selesai? Kecepatan yang edaan!!" Seru Chrome saat melihat hasil kerja (Name) yang cepat dan rapih padahal bagiannya masih banyak yang belum selesainya.

"Ya, tentu saja. Melihat kita harus lewat laut lagi. Rakit biasa tak mungkin bisa dipakai, namun. Apa-apaan bentuk yang aneh ini?!" Pekik Gen yang melihat model kapal setengah jadi.

"Aku cuma menanyakan hal yang sama."

"Ini seni. Dan ini tidak aneh."

"Aneh? Menurutku tampilan yang tajam dan bergerigi ini keren!"

"Ada apa sih dengan lagi-lagi benda tajam."

"Menurut Suika benda yang bundar lebih imut."

Kemudian terjadi sebuah kombinasi ditengah pembuatan kapal. Kombinasi seperti apa itu? Kombinasi dimana Taiju melemparkan kayu yang sudah dipotong rapih kemudian Kaseki dan Chrome yang menangkapnya dan pada kerangka kapal lalu akhirnya dengan kecepatan super (Name) memaku rapih kayu-kayu yang sudah disusun.

Setelah jadi mereka ber empat tos dan bersorak ria. Suika, Kohaku dan Gen yang melihat tingkahnya hanya bisa sweatdrop.

Senku kemudian mengatakan kalau kapal yang sedang mereka buat saat ini akan menjadi kapal siluman.

"Kapal siluman?" Tanya Kohaku.

"Siluman artinya 'tersembunyi' itu akan jadi kapal yang tak tertangkap gelombang radio." Jelas Francois.

"Maksudmu proyek kerajaan sains kita sudah sampai skala ini?"

"Kita kan membicarakan sains yang di pakai di zaman modern."

Ryusui yang mendengar kapal mereka akan jadi kapal siluman menjadi semakin semangat bahkan sedari tadi ia terus bolak-balik sambil membawa kayu besar untuk kapal dengan wajah berseri-seri.

"Ryusui kelihatannya senang sekali! Seru deh!"

"Memangnya bisa menyalahkan hasrat gilaku. Aku tak pernah punya kapal mode siluman."

"Ya wajar. Untuk apa warga biasa sembunyi dari radar?"

"Jadi desain geometris ini akan menjauhkannya dari radar?"

"Kira-kira begitu." Balas Senku yang kemudian menjelaskan jika menggunakan kapal siluman gelombang radio yang musuh berikan akan memantul menjadi sudut miring alhasil musuh tidak bisa mengetahui keberadaan kita.

Dan untuk menambah menyerap gelombang mereka menggunakan karet pada bagian kapal.

"Ada berbagai desain yang bisa menyembunyikan sesuatu dari deteksi radar. Bahkan aku tak tahu semua rahasia militer itu. Jadi kita harus melakukan uji coba."

"Heh heh heh. Aku yakin mantan ilmuan NASA tahu sesuatu tentang topik ini."

"Aku senang bisa berkonstribusi dengan pengetahuan ilmiahku kalau berhubungan dengan keselamatanku. Tapi kalian gak bisa berharap aku membantu kalian untuk menipu Stanley, kan?"

"Dih, kau payah, Xeno!"

"Kau tak boleh pelit ilmu Xeno. Kalau tidak nanti kuburanmu sempit, loh!"

Setelah beberapa saat kemudian kapal yang mereka buat jadi dan hanya tinggal menguji apakah bisa menjadi siluman atau tidak.

"Kayanya bentuk runcing itu memang keren!!" Ujar Suika membuat (Name) dan Chrome yang mendengarnya kesenangan. "Iya kan?"

"Ke estetikannya nggak penting. Fungsinya yang paling penting. Jadi kita uji kemampuannya dulu."

Ukyo sebagai juru untuk mengetes keberhasilan kapal dan yang lain tentu menunggu hasilnya.

"Apa itu muncul di radar? Ataukah tersembunyi?!"

"Ayo beritahu kamu!!"

"Erh, gimana bilangnya, ya? Yah. Sedikit siluman? Maksudku agak sulit dideteksi karena ukurannya."

"Sedikit siluman? Oh tidak!!!"

Info:

Mulai sekarang update setiap hari minggu ya.
Jangan lupa tinggalkan vote dan komen, ya?(⁠人⁠ ⁠•͈⁠ᴗ⁠•͈⁠)

________________________________
Sponsor this uploader:
https://trakteer.id/Anain_art/tip

Continue Reading

You'll Also Like

173K 5.1K 100
After the death of Gwen Stacy, Peter hadn't had the courage to become a hero again. Meanwhile, the Justice League were looking for a more experience...
46.4K 2.2K 79
What if it wasn't Japan that teleported to another world, but the superpower country on Earth, America's Cold War rival that in our OTL is collapsed...
363K 10.8K 44
Clarke and Lexa's story continues as they battle new enemies and fight to maintain the alliance.
116K 1.8K 22
bl . Taekook πŸ”žπŸ”₯ αž”αž˜αŸ’αžšαžΆαž˜:αž€αŸ’αž˜αŸαž„αž€αŸ’αžšαŸ„αž˜18αž†αŸ’αž“αžΆαŸ†πŸ™ αžŸαžΌαž˜αž’αž—αŸαž™αž‘αŸ„αžŸαžšαžΆαž›αŸ‹αž–αžΆαž€αŸ’αž™αž–αŸαž…αž“αŸαž˜αž·αž“αžŸαž˜αžšαž˜αŸ’αž™πŸ™πŸ”₯