IS THIS A DREAM? [DR. STONE]

Od ndrln13_

88.3K 13.4K 1.2K

(FullName) gadis yang secara tiba-tiba berpindah dimensi tanpa dirinya sadari. Dirinya yang tadinya 3D beruba... Viac

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Epilog
Extra Chapter l
Extra Chapter ll
Extra Chapter lll
Extra Chapter lV
Extra Chapter V
Extra Chapter Ending

33

908 143 11
Od ndrln13_

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

Negosiasi dan konferensi telah selesai dibentuk dan orang-orang ditahan yang ada di kapal dibebaskan.

Agar mencapai lautan untuk pergi dari kota jagung mau tak mau Senku dkk harus melewati kapal perseus yang berisi musuh mereka yang bisa saja menyerang mereka.

Ryusui mengarahkan agar mereka semua masuk ke kabin untuk jaga-jaga agar tidak tertembak karena lawan mereka memiliki senjata api.

Tak lupa juga mereka menaruh alat pembatuan di depan kapal yang nantinya ditembak oleh Stanley karena mendengar dari kru kapal kerajaan Sains junior kalau alat pembatuan itu aktif dan mau tak mau Stanley harus menembaknya karena tak ingin pembatuan terjadi kembali.

"Ayo, teman-teman... Kita harus ucapkan selamat tinggal"

"Hati-hati!"

"Kalau kau pergi ke dek untuk mengucapkan selamat tinggal. Kepalamu malah jadi target. Memangnya mengucapkan selamat tinggal setara dengan resikonya?"

Langkah Chrome yang ingin ke dek jadi terhenti karena peringatan Ukyo dan Hyoga.

Tapi buka mereka namanya jika tidak keras kepala untuk mengucapkan selamat tinggal.

Kedua tim kemudian mengepalkan tangan mereka ke atas sebagai tanda perpisahan. Stanley juga tidak bisa menembak mereka karena pandangnya terhalang.

"Hah~ anginnya bagus. Kejar-kejaran dimulai kemudian perang terjadi. Sebelum itu terjadi mari kita bermalas-malasan!" Lirih (Name) yang rebahan di atas atap mobil lab.

Menikmati semilir angin dari sungai menuju lautan. Orang-orang juga satu-satu mulai naik ke dek karena membiarkan kedua pemimpin yang sedang berdiskusi.

Francois mengidamkan teh dan beberapa cemilan yang beraroma lezat. "(Name) sama bangunlah ada cemilan disini jika kau mau"

"Jangan salahkan kami jika kau tidak kebagian karena kehabisan." Seru Kohaku dan (Name) langsung membuka matanya dan beranjak dari tempatnya.

"Wah!! Mana-mana cemilannya!!"

"Astaga. Kau langsung meloncat kemari setelah mendengar ada makanan"

"Hwidwup kwu swelawin membwuat kewrwusuhan adwalwah mwakan." Ucap (Name) dengan mulut penuh makanan.

"Setidaknya telan dulu makanmu sebelum berbicara." Ucap Gen bersweatdrop ria.

"Pelan-pelan (Name) sama, anda tidak perlu terburu-buru saua membuat banyak".

"Siap bos!!".

Luna melihat gadis didepannya dengan tatapan sulit diartikan sedangkan Kohaku menatapnya datar. Ryusui yang sedari tadi mengemudikan kapal hayang terkekeh geli.

"Memangnya kita boleh berdiri sambil minum teh begini?" Tanya Luna yang sedari tadi diam.

"Rasanya kasar sekali kalau kita mengganggu dan memperlambat mereka. Apa aku salah?".

"Setelah ribuan tahun dua ilmuan top ini akhirnya bersatu dan siap bertarung".

Setelah puas dengan cemilannya (Name) masuk kedalam pergi ketempat Tsukasa yang sedang bersama Ukyo dan Hyoga.

"Tsu-Chan!!!" Seru (Name) dan tiba-tiba memeluknya.

"Ada apa? Tidak biasanya kau tiba-tiba memelukku seperti ini?"

"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin memelukmu saja"

Ukyo tersenyum senang saat melihat interaksi didepannya bahkan ia melihat seperti ada background bunga-bunga dibelakang Ukyo, (Name) dan Tsukasa.

Berbanding terbalik dengan Hyoga yang menatapnya jijik. 'Menjijikan sekali'.

Karena jiwa gabut (Name) kambuh lagi dan melihat rambut duta sampai nganggur alhasil ia memainkannya.

Tsukasa awalnya tak keberatan tapi lama-lama ia dibuat tertekan karena (Name) mengikat rambutnya kepang dua dan mengepangnya.

Ukyo dan Hyoga hampir kelepasan tertawa sebelum Tsukasa menatapnya tajam.

"Hohhh!! Tsu-Chan kau terlihat tampan!! Tersenyum dong!!"

Bukannya senyum bahagia melainkan senyum penuh tekanan (Name) menatap bahagia karya ciptaannya pada rambut Tsukasa bahkan disekelilingnya ada aura blink-blink.

Beruntung tidak ada Minami disini jika ada dirinya sudah dipotret dan dimasukan pada jurnalnya.

(Kira-kira begitu ilustrasinya)

Jika bukan sepupunya Tsukasa sudah membunuh dari dulu. Ingatkan sang primata terkuat ini untuk membunuh (Name) jika sudah hilang kesabarannya.

"(N-name)-Chan sepertinya Ryusui memanggilmu" Ucap Ukyo yang sebenarnya tidak yakin dengan ucapannya.

"Benarkah? Aku tidak mendengarnya"

"Mungkin karena kau terlalu sibuk dengan aktivitasmu jadi tidak terdengar. Lebih baik kau segera menemuinya"

"Benarkah? Baiklah kalau begitu!." (Name) kemudian pergi meninggalkan ketiga pria tersebut dengan jalan yang riang.

Sesampainya di dek lebih tepatnya kemudian kapal dan menanyakan kepada sang kapten kenapa mencarinya.

"Aku tidak mencari. Aku sedari tadi sibuk mengendalikan kapal"

"Lah? Terus Ukyo bilang kau mencariku tapi kau bilang tidak. Akh!! Dia menipuku!!"

Ryusui yang melihat perubahan mood dari (Name) yang berubah drastis berusaha mengembalikan moodnya.

"Tenanglah, setelah ini kita akan mengadakan barbeque"

"Wow!! Barbeque di atas kapal sepertinya menyenangkan!!"

"Benarkan itu pasti menyenangkan"

"Oh, iya!! Kapal perseus terlihat berbeda jauh dari sebelumnya apa terjadi sesuatu saat aku di kastil Xeno?"

"Banyak yang terjadi. Kami memeprbaiki kapal yang ditinggalkan Stanley waktu itu dan mengubah perseus jadi kapal induk. Senku yang terkena tembakan dan kami berdua mengendarai pesawat untuk bermain kejar-kejaran yang dikira adalah Stanley ternyata bukan".

(Name) mendengar cerita Ryusui terkagum-kagum karena yang ia lakukan di kastil hanya itu-itu saja. "Pasti yang menjadi pilot itu kau itu pasti sangat menyenangkan!"

"Ha ha ha! Tentu saja! Karena sejak awal langit sudah menjadi milikku".

"Sebenarnya aku juga sempat mengendarai pesawat itu loh!!"

"Benarkan? Bagaimana bisa?"

"Rahasia~"

"Curang! Ayo beritahu diriku!!"

"Kau harus janji terlebih dahulu kalau kau tak akan memberi tahu yang lain!"

Ryusui kemudian menyetujuinya dan mereka melakukan janji kelingking sebagai saksinya.

(Name) menceritakan kejadian taruhan waktu itu dan resfon Ryusui juga beragam dari khawatir, kagum, dan lainnya.

"Aku menambahkannya!! Apa yang menunggu kita di tempat sumber kehancuran umat manusia!".

"Mungkin sudah tak ada yang tersisa lagi setelah beberapa milenium".

"Benar. Tapi juga menuju Amerika Selatan untuk membangun kota logam Superalloy".

"Petualangan di Amazon? Pemburuan harta!!".

"Giilaa!! Apa ini bakal lebih mendebarkan?!".

"Amazon luas sekali. Berkali-kali ukuran Jepang bisa muat disana! Dan kalau tujuan kita ada di tengah apa kita harus mendaki sampai kesana?!" Tanya Gen saat melihat lokasi yang dituju di globe.

"Nggak mungkin. Menaklukkan Amazon mustahil dilakukan. Bahkan penjelajah dengan peralatan 21 bisa mati disana. Kita membicarakan nyamuk yang bisa menusuk menembus pakaian dan makhluk melata yang meletakkan telur dibawah kulit kalian!!" Jawab Senku membuat yang mendengarnya mengidik ngeri.

"Kenapa ga ngadain tumbal proyek? Kita akan aman jika ada tumbal. Lempar saja ke sungai Amazon sebagai persembahan pada anaconda dan piranha." Celetuk (Name) dan dibalas tatapan ngeri dengan ucapannya begitu diluar nalar.

"Kalau begitu kau sendiri tumbalnya" Ucap Hyoga.

"Ogah".

"Tidak, kita harus melewati hulu dari laut. Artinya mengambil jalan memutar yang panjang" lanjut Senku.

"Serius?! Kalau pakai kapal super lambat ini sampainya bisa bertahun-tahun" Seru Gen saat melihat peta perjalanan mereka yang sangat jauh karena memutar.

"Masalah utamanya ialah bahan bakar".

Tak lama kemudian kapal menuju ke tepi untuk mengisi bahan bakar kapal yang menipis.

Para kru kapal ditugaskan untuk menebang pohon dan menjadikannya arang untuk bahan bakar kapal.

Awalnya (Name) ogah untuk ikut menebang pohon tapi alasannya selalu dibantah dan berakhir mentok. Alhasil ia juga melakukan pekerjaan penggundulan hutan ini.

(Name) sempat melongo karena Tsukasa bisa membuat tumbang pohon hanya dengan sekali tebas. 'Moster. Tapi aku adalah pawang monster itu'

Sudah menjelang tengah malam tapi mereka terus saja menebang dan memotong pohon dengan manual.

(Name) bahkan sempat berpikir apa Senku tak berniat membuat gergaji mesin atau apalah itu karena kalau manual terlalu melelahkan.

"Kau ini sangat lambat, bekerjalah lebih cepat"

"Diam kau jangan banyak bacot, Hyoga. Ku sudah mengerahkan semua tenagaku"

"Dasar lemah"

"Disir limih" ejek (Name) mengulang kembali perkataan Hyoga sambil melanjutkan aktivitas membelah kayunya.

Luna juga sudah pada batasnya terlihat seluruh badannya bergetar karena kelelahan. Dan ada satu makhluk yang energinya sedari tadi masih full padahal sudah bekerja dari tadi.

"Kau satu-satunya yang punya stamina gak terbatas, Taiju. Tegang sekali".

(Name) menyandarkan tubuhnya pada tumpukan kayu balok yang sudah tersusun karena kelelahan.

"Hah~ panas mana hareudang. Ini kan malam hari kok anginnya dikit panas woy dah nguli mana ga dapet gaji lagi" keluh (Name) padahal dari tadi dia melepas mantelnya agar tidak terlalu getah tapi tetap saja hasilnya sama.

Tsukasa datang menghampirinya sambil membawa sesuatu ditangannya. "Ambillah aku mendapatkannya dari Francois"

"Terimakasih!" (Name) menerima tawaran air minum dari sepupunya dengan senang hati dan kemudian meminumnya.

"Ngomong-ngomong apa Tsu-Chan sendiri sudah minum? Kau terlihat kelelahan"

"Aku sudah melakukannya". Balas Tsukasa yang ikut duduk di samping (Name).

Kemudian terdengar suara Taiju yang heboh karena menemukan sesuatu yang fantastis karena dirinya pikir itu pesan dari Why-Man.

"Sepertinya Taiju menemukan pesan dari layangan yang terpasang di langit oleh seseorang". Ucap (Name) yang sekarang malah ikut melihat ke langit untuk melihat bintang.

"Pesan?".

"Ya, pesan yang bertuliskan 'Tulang'. Itulah yang kudengar"

Tsukasa yang melihat dari ujung matanya kalau (Name) sudah ngantuk berat kemudian menarik tubuh (Name) berada didekatnya.

"Eh? Tsu-Chan?"

"Sudahlah tidur sana. Kau sudah melakukan tugas yang berat hati ini"

Karena disuruh tidur ia langsung nurut saja lagipula siapa yang tak menurut jika disuruh tidur.

Sepertinya pekerjaan penyedia bahan bakar berkedok penggundulan hutan ini dihentikan karena suda waktunya untuk istirahat.

Mereka berencana melanjutkan perjalanan besok dan mencari tahu siap dibalik pembuat pesan di balik kata 'tulang'.

Saat (Name) membuka matanya yang ia lihat adalah atap tenda. Sepertinya Tsukasa memindahkannya kemari kemarin malam.

Yang sepertinya belum bangun karena langit memang masih cukup gelap.

Melakukan peregangan dan menghirup udara pagi hari membuatnya segar kembali.

Saat sedang mengikat rambutnya tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari tenda laki-laki.

"Oh, selamat pagi, kapten!"

"Ah, selamat pagi juga (Name)" sapa balik Ryusui dengan suara khas orang bangun tidur yang masih serak.

"Kau sudah bangun dari tadi?"

"Tidak juga. Ngomong-ngomong mau ikut denganku?"

"Kemana?"

"Cuci muka. Aku mendengar suara sungai yang tak jauh dari sini"

"Tentu, ayo kita pergi"

Berjalan menyusuri hutan dengan dengan arahan pendengarnya. Membutuhkan waktu kurang dari 10 menit untuk menemukan sungai.

"Akhirnya kita menemukannya!"

Ryusui berjalan mendekat ke arah sungai untuk memeriksa apa layak pakai atau tidak.

"Bagaimana apa bisa dipakai?"

"Sepertinya bisa"

(Name) langsung membasuh wajahnya dengan air. Airnya benar-benar segar ditambah angin sepoi-sepoi yang membuat kulitnya semakin dingin menyegarkan.

Setelah puas berada di sungai mereka berdua memutuskan untuk kembali menemui yang lain karena matahari sudah semakin menunjukkan diri dan pasti yang lain juga sudah keluar dari dunia mimpi masing-masing.

"Selamat pagi Ryusui sama, (Name) sama. Kalian sudah dari mana?"

"Selamat pagi Francois. Kami hanya berjalan-jalan sedikit"

"Selamat pagi juga Francois"

"Baiklah, saya permisi. Sarapan sebentar lagi siap tolong tunggu sebentar lagi"

Selagi Francois menyiapkan makanan satu-persatu orang-orang yang ada di tenda keluar semua dan saling melemparkan ucapan selamat pagi.

Setelah sarapan dan membereskan peralatan mereka melanjutkan perjalanan untuk mencari tahu dimana letak layang-layang pesan di taruh.

Mereka menyusuri sampai tengah hutan dan berakhir menumpukan sesuatu seperti sebuah sarang yang terikat diantara dua pohon.

"Ada orang?!".

"Dr. Xeno bisa tebak siapa?".

"Tidak".

Tiba-tiba turun seseorang dari sangkar itu dengan menggunakan labu sebagai bajunya dengan ekspresi yang menyeramkan.

Suika merasa deja vu dan mengatakan orang didepannya pasti memiliki mata rabun sama sepertinya dan ternyata itu terbukti benar.

Setelah diberikan kacamata dan pakaian yang lebih layak orang didepannya sudah terlihat jauh lebih baik.

Xeno juga menyadari kalau manusia didepannya adalah dr. Chelsea.

"Temanmu, Xeno?"

"Tidak, kami belum pernah bertemu"

"Aku nggak paham"

"Lah?"

Xeno menjelaskan bahwa Chelsea adalah ahli geografi yang memiliki isi dunia dalam kepalanya.

Chelsea kemudian menceritakan awal kebangkitannya dari pembatuan yang mendapatkan arahan untuk pergi ke Utara tapi dirinya malah pergi ke selatan. Orang-orang yang mendengar penjelasannya tepok jidat dibuatnya.

Setelah beberapa obrolan kecil akhirnya Senku menunjukkan kemana mereka akan pergi pada Chelsea.

"Ini tujuan kita! Kita akan mengambil jalur panjang lewat darat. Tapi jika kau tahu jalan pintas darat. Kita mungkin bisa menggungguli Stanley. Jadi? Bisa beri kami rute rahasia? Nona Geografer?!".

"Hmm! Di sana!! Ada satu jalan pintas yang bisa membawamu ke Amerika Selatan. Melabuh di Ekuador Utara. Sedikit mendaki gunung dan meluncur di sungai Amazon seperti perosotan, terus kebawah!!" Jawab Chelsea dengan semangat.

"Kau mengatakan itu seakan mudah dilakukan"- (Name).

"Jadi kita berjalan waktu melabuh?"- Ryusui.

"Yep, dan itu masalahnya Jalaur cepat biasanya membawa maut" - Chelsea.

"Tapi, tak mungkin. Mobil lab juga berkendara melewati hutan hujan tropis"-Ukyo.

"Hmm, sepertinya kendaraan yang ringan lebih cocok untuk perjalanan ini. Seperti motor! Kalian punya? Kurasa enggak?".

"Jelas tidak. Tapi kalah memang begitu"

"Biar kutebak"

"Kita buat motor!!"

"Sudah kuduga"

"Karet? Itu sumber daya yang kita olah?" Ucap Xeno saat melihat rancahan tahapan pembuatan motor yang dibuat Senku.

-
Info (minta saran/pendapatnya!!)

Di chapter selanjutnya kan motor jadi. Kalau di manga ada 6 motor, nah pertanyaannya adalah

Mbak (Name) harus bagaimana?

• Bikin motor lagi jadi 7 tapi yang lebih kecil (khusus MC kita) atau nanti ada perubahan biar ga semua cenglu.

° Tetap tetep ada 6 tapi yang bobot mesin dikurangin berat badan mbak nem?

Jangan lupa sisihkan waktu untuk bantu kasih saran ya agar cepat up chapter berikutnya\⁠(⁠^⁠o⁠^⁠)⁠/

________________________________
Sponsor this uploader:
https://trakteer.id/Anain_art/tip

Pokračovať v čítaní

You'll Also Like

117K 1.8K 22
bl . Taekook 🔞🔥 បម្រាម:ក្មេងក្រោម18ឆ្នាំ🙏 សូមអភ័យទោសរាល់ពាក្យពេចន៍មិនសមរម្យ🙏🔥
13.5K 336 12
What would you do, if your beloved wife had an accident and lost all her memories. Even she doesn't remember you. And you have to make her fall in lo...
4.7K 224 8
i wasnt naive , i was a baby ( the walking dead season three - )
20.4K 525 17
What would happen if Adrien was akumatized? What would ladybug do? What if a new Miraculous holder came to Paris? 1 #ladyblog (that's so cool! Thanks...