IS THIS A DREAM? [DR. STONE]

By ndrln13_

88.2K 13.4K 1.2K

(FullName) gadis yang secara tiba-tiba berpindah dimensi tanpa dirinya sadari. Dirinya yang tadinya 3D beruba... More

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Epilog
Extra Chapter l
Extra Chapter ll
Extra Chapter lll
Extra Chapter lV
Extra Chapter V
Extra Chapter Ending

24

1.2K 159 12
By ndrln13_

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.









»»-------------¤-------------««

"(Name) kau akan ikut tim yang mana ikut penyerangan atau tetap di mobil lab?".

"Aku di mobil saja malas kesana pengen rebahan".

"Tidak masalah lagipula kau akan menjadi beban saja nantinya".

"Sialan kau kepala bawang".

Setelah sang fajar muncul mereka mulai aksi mereka. Orang-orang yang ada di mobil hanya perlu menunggu sinyal untuk melancarkan drone dan aksi tarik tambang jika rencana akan sesuai dengan prediksi Senku.

"Ini aneh biasanya kau sangat ingin digaris depan kenapa kali ini kau tidak mau, (Name)?". Tanya Nikki.

"Hmm, aku merasa kalau rencana ini akan gagal karena itu aku lebih memilih disini menghemat tenaga".

"Apa maksudmu?".

"Ada kejanggalan disini. Kita hanya membuat satu rencana dan kita tidak menyiapkan rencana cadangan. Kau tahu kan, Mozu memakai anting yang sama seperti Kohaku yang dapat mendengar suara seperti telpon sepihak?".

"Iya, lalu apa yang membuatmu khawatir ada kejanggalan?". Kali ini Ryusui yang bertanya.

"Anting Kohaku masih ada di wilayah musuh dan kemarin aku mengambilnya kembali saat kalian sibuk dengan urusan masing-masing".

"(Name) kau terlalu nekat itu berbahaya bagaimana kalau kau sampai ketahuan!".

"Diam dulu Taiju lagipula aku tidak akan tertangkap karena hanya melihat dari jauh saja karena anting Kohaku yang kenakan sudah tidak ada".

"Mungkin terjatuh saat pembatuan terjadi". Ucap Nikki yang berusaha positif thinking.

"Jika itu terjatuh pasti tidak akan terlalu jauh dari pemiliknya, kan? Tapi ini tidak ada. Aku berpikir bagaimana kalau Ibara yang mengambilnya?".

"Jika Ibara yang mengambilnya itu akan sangat bahaya kemungkinan dia bisa mendengar apa yang kita rencanakan dan memutar keadaan".

"Benar! Dan juga Mozu memakai anting yang sama pasti si Ibara itu akan semakin curiga". Timpal (Name) tentang ucapan Ryusui.

"Ma, ma, pasti Senku akan memikirkan cara cepat jika nanti terjadi sesuatu". Ucap Kaseki yang menetralkan kembali suasana yang sedikit tegang.

Tak berapa lama kemudian drone diterbangkan setelah melihat sinyal yang diberikan oleh tim penyerang.

Tapi saat ditengah jalan drone terbang di udara Ryusui menghentikan mengutak-atik konsol drone.

"Whoa ada apa Ryusui? Kenapa tidak segera bergerak".

"Kenapa kau tiba-tiba menghentikan drone-nya?".

'Entah kenapa, aku rasa kita melakukan kesalahan yang fatal. Aku tahu intuisi pelautku selalu benar. Perasaan seperti seseorang telah berhasil mendahului kita. Apa sebenarnya perasaan tidak enak ini. Apa jangan-jangan apa yang dikatakan (Name) itu benar'.

(Name) yang melihat yang lain malah panik dan berkeringat dingin menghela nafas lelah padahal sudah ia peringatkan.

Mata coklatnya melihat kearah lautan melalui jendela mobil, mata-matanya sempat menyipit karena melihat ada yang berlayar. 'Kakek-kakek kurang ajar lu. Kalau di tabok dosa ga, ya?'.

"Taiju siap-siap nyalakan mobilnya yang lain akan segera kemari". Ucap (Name).

"Eh? Baiklah".

"Sepertinya perkataanmu benar kalau ada yang tidak akan sesuai rencana".

"Makannya jangan remehkan ucapanku".

Mobil dijalankan dan tak lama kemudian Senku dkk kembali dan masuk ke dalam mobil.

"Semuanya berhasil naik?!!".

"Dengan ini kita bisa kabur dengan mudah!! Kalau menggunakan kecepatan mobil lab ini".

"Kabur??".

"Ara~ sepertinya kita kedatangan tamu". Ucap (Name) dan karena ucapannya Suika melihat kearah jendela yang terdapat Mozu sedang mengejar mereka.

"Wheh, apa ini?? Bukankah situasi ini adalah saat yang sempurna?!".

Saat Yo ingin mengeluarkan senapannya dan menembak kearah Mozu. Tapi ternyata itu buaknlah sebuah senapan melainkan sebuah ranting pohon.

"Whew?!!! Senjataku?!! Ah, kok hilang?!".

"Tunggu semuanya! Magma dan Gen belum naik?!".

"Kalau dilihat lagi ternyata belum! Kurasa aku dari tadi belum melihat mereka".

"Semuanya pakai tudung. Jadi aku nggak yakin".

Yo tentunya sudah dapat menembak siapa pelaku yang mengambil senjata miliknya.

"(Name)-Chan ayo lakukan serangan itu". Ucap Ukyo yang membuat mereka mengalihkan perhatian pada si pendengar super.

"Oh, serangan itu baiklah!! Tapi apa tak apa? Itu terlalu berisiko".

"Tidak ada salahnya mencoba, kan?"

"Senku kau tak perlu repot-repot buang-buang alat untuk menghentikan Mozu biar kami saja".

"Ku ku ku, silahkan saja lakukan sesuka kalian".

"Yosh kalian beri kami ruang".

Mereka menepi membiarkan dia pemanah ini ditengah, Ukyo dengan posisi berdiri dan (Name) posisi jongkok satu lutut menyentuh tanah.

Ukyo yang memberi aba-aba dan kemudian dua anak panah melesat dengan tempo yang berbeda.

Anak panah milik Ukyo dengan mudah dihindari dan saat ingin menangkis anak panah milik (Name) anak panah sebelumnya memantul pada pohon dan balik menyerang ke arah titik buta Mozu.

Pria kuncir itu menyadarinya lalu ada bahannya dan menghentikan larinya untuk menghentikan panah Yanga kan meluncur padanya.

"Kalian benar-benar licik". Ucap Mozu karena sekarang sudah tertinggal jauh dan dibilang mustahil untuk dikejarnya dan hanya akan menghabiskan tenaga dan waktu saja.

Sedangkan di mobil lab dua sejoli bersenjata panah ini bertos ria karena rencana mereka berhasil. "Yey berhasil!!".

"Woh!! Kalian keren! Bagaimana kalian tahu kalau salah satu panahnya akan memantul dan mengenai Mozu?".

"Tidak buruk juga Kalian berdua".

"Apa nama dari jurus tadi?".

"Yosh, Ukyo-kun silahkan jawab aku malas diwawancarai".

"Sebenarnya kami juga tidak tahu itu akan mengenai Mozu atau tidak karena beberapa kali kami latihan pantulannya selalu melesat dan kadang hampir jadi panah bunuh diri. Terimakasih dan kami belum memberikan sebuah nama".

"Panah bunuh diri? Jadi tadi kalian beruntung".

"Begitulah".

Mereka akhirnya berhenti dan bersembunyi di balik semak yang berada di dekat tebing.

Suika sedang memantau keadaan dengan teleskop seperti yang ada apa kapal selam.

"Perseus!! Berlayar menjauh!!".

"Begitu, ya. Aku penasaran apa yang mereka rencanakan saat mereka tidak menghancurkan dan hanya menguasainya selama ini".

"Bagian mesin perseus, seharusnya tidak bisa digunakan oleh para pribumi". Ucap Senku.

"Hmm, mereka semua orang air. Jadi, dengan waktu, mereka pasti memahami bagian kapal uapnya". Balas Ryusui.

"Tapi sekarang, kenapa perseus?".

Seakan menjawab pertanyaan Ukyo ada sekumpulan orang yang diminta masuk ke kapal. "Hei, cepat jalan! Masuk ke kapal itu kalah kalian tak mah mati!".

"Orang-orang dari desaku?!".

"Tidak. Itu mungkin setiap penduduk pulau ini akan dikumpulkan di Perseus".

"Kenapa mereka melakukannya?!!".

"Itu artinya, kemanapun kita pergi,. Kita tak punya tempat untuk kabur".

Rencana Ibara untuk mengumpulkan penduduk untuk memeriksa semuanya kalau tidak ada penyusup diantara mereka. Tapi, jika tidak ada yang mau mengaku juga meski setelah diperiksa ia akan membagikan seluruh pulau.

"Si-sial Bu-bukankah itu kemungkinan paling buruk?!".

"Yaah, tapi di sisi lain. Karena kita terdesak. Maka, masih ada kesempatan. Heh heh heh, kita mungkin bisa melakukan pembersihan tidak kaca kerajaan musuh juga pada mesin pembatuan itu".

"Haha! Aku mengerti. Jika kita  bisa membawa si kepala suku yang sudah menjadi batu ke hadapan penduduk pulau, maka mereka tidak punya alasan lagi. Seluruh kejahatan Ibara akan terungkap!!".

"OOHHHH!!!".

Karena Soyuz adalah anak kepala suku sudah jelas belarti dia adalah penerus yang sesungguhnya.

Kemudian dua tim dibagi satu tim yang akan ke patung kepala suku dan yang satunya akan jadi tim pengalih perhatian. Tentunya kali ini (Name) ikut tim pengalih perhatian.

"Kemenangan tidak diputuskan dengan angka. Kuncinya adalah mengendalikan musuh hanya dengan senjata api!".

"Sialannn!! Ghrrr, aku pasti akan mendapatkan senjataku kembali!!".

"Itu sebenarnya bukan milikmu, bodoh".

"Sial! Magma tidak memikirkan akibat perbuatannya. Kita harus mendapatkan senjatanya sebelum dia menghabiskan pelurunya!!".

"Tidak mungkin magma akan memikirkan akibatnya".

"Tetapi untuk lokasinya, kita bisa menebaknya".

"Meski ada Gen didekatnya aku tidak yakin".

Saat mereka sedang sibuk lari-larian malah terdengar suara senapan yang membuat mereka berhenti berlari secara mendadak bak patung.

"DI SANA!!!".

"(Name) tuntun kami".

"Baiklah. Ikuti aku".

Akhirnya mereka sampai di pinggir pantai dimana mereka melihat Magma dan Gen sedang berlayar meski Gen yang terus berontak karena tak ingin mendekat pada musuh.

"Aku lelah, ini waktunya sarapan". Keluh (Name) pelan kalau ketahuan bisa digebukin karena situasi ini malah pengen nyantai.

"Sial, Magma sudah mulai mendekat ke kapal perseus yang dinaiki Ibara untuk melakukan serangan bunuh diri!!"

"Ohoho, bukankah magma yang memegang pistol berhargaku? Jika dia kabur, bukankah menang kita turun jadi nol?!".

"Benar, kita harus bergabung dengannya, dan merebut pistolnya".

"Kita harus mendekatkan diri ke kapal itu!!".

"Oh, Magma dan Gen mengambil salah satu kapal dari mereka. Tapi apa yang kita lakukanlah?".

"Yosh Nikki-chan maju hajar tentara keroco itu dan curi kapal mereka". Bisik (Name) pada gadis berkepang dua itu. "Serahkan padaku".

Dan Nikki dengan santai dan mudahnya memukul kepala bawahan Ibara sampai tepar.

Akhirnya mereka ber-8 naik satu kapal dan mengayuh dengan sekuat tenaga dan berharap kapal yang mereka gunakan tidak tenggelam dan karam.

"Aahh, kalian datang untukku! Senku-chan! Semuanya! Itu artinya kita akhirnya bisa ka—".

"Haha! Kalau begini, kita akan langsung ke tengah mereka semua!!".

"Apa-apaan?!".

"Kita akan membuat kekacauan untuk mengulur waktu bagi Ibara dan yang lain. Hingga tim Tuaku dan Yuzuriha membawa patung itu kesini untuk pengumuman besar".

"Huuhh? Cuma dengan sepuluh orang?!! Sedangkan disana ada ratusan orang jahat!!". Gen benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang direncanakan teman-teman dan dengan tertekan ia mau tak mau harus tetap ikut.

Saat sudah di kapal mereka sudah ditunggu oleh para prajurit Ibara dengan senjata ditangan mereka.

Beberapa orang seperti Nikki, Kinro, dan (Name) ikut membersihkan para keroco.

Tapi sialnya Magma tidak bersahabat dia malah menembak peluru secara beruntun ke berbagai arah dan berakhir digebukin oleh dua gadis.

"Mukul kalian kebanyakan, kubunuh kau!".

"Ahahaha, lucu sekali, kuterima tantanganmu Magma, coba kalau berani".

"Itu hampir saja, terimakasih Nikki. Hihhhhh!!!". Gen mengidik ngeri saat melihat (Name) yang kembali menyerang dengan agresif.

"AAAAAAA IBLIS!! WANITA INI IBLIS!!". Jerit mereka karena dihajar oleh (Name) sampai bonyok dan tumbang bahkan ada beberapa goresan akibat pisaunya.

"Oy (Name) kau tak boleh membunuh mereka".

"Tidak akan lagian membunuh itu dosa".

Karena terlalu sulit menggunakan pisau dan panah (Name) mengambil salah satu senjata musuh.

"Ini lumayan berat, tapi tak masalah. Kalian lawan aku dasar orang-orang bodoh!".

"Apa maksudmu!!".

Dengan lihainya (Name) bisa menggunakan tombak menjatuhkan musuh agar bisa memberi waktu pada Senku untuk melakukan rencana berikutnya.

Sebuah peluru di tembakan ke langit dan itu bercahaya membuat seluruh orang menatapnya.

"Aku harus bersiap, Mozu sebentar lagi datang. Kira-kira aku bisa tidak menghentikan serang Mozu saat menyerang Yo? Sialan andai kekuatanku seperti Tsu-Chan!!".

Gen telah melancarkan tipuannya dan berhasil membuat para prajurit melarikan diri dari kapal.

"Baiklah! Tipuannya berhasil dengan baik!".

"Heh heh heh, maksudku senapan itu sendiri juga sebagai tipuan".

"Hm? Apa? Ada kapal hang menuju ke arah kita".

"Heh heh heh, dia cepat juga datangnya. Kali ini, tak aga tempat untuk kabur dan kita tak akan berdiskusi".

"Ini adalah pertarungan langsung yang menentukan dengan inti musuh".

"Kami mengandalkan mu, polisi".

Mozu dengan cepat menyerang kearah Yo sampai ia tak bisa menarik pelatuk dan terlempar ke laut.

"Se-senapannya. Ini masih belum selesai!!".

Kinro manju untuk menyerang Mozu tapi ia dengan mudah di kalahkan. "Matilah!".

"Maaf Kinro". Bug!! (Name) menendang ke arah yang lain dan dengan bersamaan setelah itu menangkis serangan Mozu dengan tombak curiannya.

"(Name)!!!".

"Cih, aku seperti sedang bertarung dengan si masker ubanan. Kedua tanganku jadi perih sialan!!". Seru (Name) yang masih berdiri dan hanya mundur sedikit karena cukup terdorong.

"Oh, kau kuat juga ternyata". Ucap Mozu sambil menyeringai.

"Kalian pergilah duluan aku akan menyusul kalian nanti".

"Tapi (Name) itu terlalu berbahaya!".

"Pergilah, aku sudah tahu kemana kalian akan pergi".

(Name) terus menghindar serangan Mozu karena ia tahu kalau melawan pun efeknya tak akan seberapa jadi dia akan mengukur waktu dekat memanfaatkan penglihatan dan pendengarannya untuk mengetahui arah serangan Mozu.

"Apa kau hanya bisa menghindar?".

"Sepertinya begitu, Mozu biarkan aku kabur".

"..."

"Tidak bisa ya? baiklah akan kulakukan sendiri".

"Hey Mozu sepertinya kau akan cocok jika bertarung dengan si masker ubanan itu kekakuan kalian benar-benar gila". Ucap (Name) disela-sela menahan serangan Mozu.

"Eh~? Aku penasaran seperti apa orang itu dan aku yakin aku yang akan menang jika melawannya".

(Kira-kira beginilah)

"Yakin dek?".

(Name) maju dan saat sudah dekat ia melempar tombaknya ke muka Mozu. Seperti dugaannya Mozu akan menyamping guna menghindari serangannya.

Dengan cepat (Name) melepas mantelnya dan menutupi kepala Mozu dengan itu. Dengan kesempatan ini untuk masuk kedalam kapal melalui pintu lain.

"(Name) kau benar-benar menarik dan juga licik".

Sedangkan disisi (Name) ia telah masuk kedalam dan tidak berniat langsung ke tempat tahanan dia pergi untuk menemui para penduduk pulau.

Memang ada beberapa pengawal yang menjadi mereka tapi (Name) tentunya bisa menjatuhkan mereka.

"Penyusup!!".

"Kalian dengarkan aku ada yang ingin ku beritahu pada kalian!".

"Jangan-jangan macam-macam kau itu pasti ancaman bagi kami?!!". Ucap salah satu mereka dan mulai bersiaga.

"Terserah saja, tapi kami ini orang baik. Percayalah jika kami memang orang jahat kenapa tidak dilakukan dari awal saja kan?".

"Lalu kenapa kalian datang ke pulau ini?".

"Kami sedang mencari sesuatu yang menjadi kunci untuk membangkitkan orang-orang menjadi batu".

"Jangan bohong kau pasti bercanda?!".
"Apa orang-orang yang jadi batu bisa hidup lagi?".
"Apa kalian benar-benar orang baik?".

"Aku tidak bercanda dan iya mereka bisa dibangkitkan kembali dan tentunya kami orang baik".

Mereka akhirnya mulai mau mendengarkan (Name).

"Dengar kalian sudah ditipu oleh Ibara. Aku tidak bisa menjelaskan semuanya kenapa kalian bisa ditipu, karena aku harus ketempat teman-temanku. Kalian jangan berisik dan lihatlah ke jendela nanti ada yang memberitahu apa yang terlihat Ibara sembunyikan dari kalian".

Setelah mengatakan itu (Name) pergi meningkatkan mereka yang seperti sedang memproses apa yang terjadi.


________________________________
Sponsor this uploader:
https://trakteer.id/Anain_art/tip

Continue Reading

You'll Also Like

363K 10.8K 44
Clarke and Lexa's story continues as they battle new enemies and fight to maintain the alliance.
553K 18.7K 80
Child of the Eldest Gods from the East, Heiress of Earth and Legacy of Stars and Magic, Has the Affinity to Balance the Peace of Nature, Fated Love i...
13.7M 1.8M 71
[ π™‹π™šπ™§π™žπ™£π™œπ™–π™©π™–π™£! π˜Ύπ™šπ™§π™žπ™©π™– π™¨π™šπ™¨π™–π™©! ] . Amanda Eudora adalah gadis yang di cintai oleh Pangeran Argus Estefan dari kerajaan Eartland. Me...
213K 5.6K 28
❝THE GREATEST POWER LIES NOT IN WHAT WE CAN TAKE, BUT IN WHAT WE CAN GIVE. ❞ Bryony has always been an enigma in the small town of Forks, her u...