IS THIS A DREAM? [DR. STONE]

By ndrln13_

88.1K 13.4K 1.2K

(FullName) gadis yang secara tiba-tiba berpindah dimensi tanpa dirinya sadari. Dirinya yang tadinya 3D beruba... More

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Epilog
Extra Chapter l
Extra Chapter ll
Extra Chapter lll
Extra Chapter lV
Extra Chapter V
Extra Chapter Ending

23

1.1K 178 13
By ndrln13_

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

Disisi lain dimana para tim Sains bersembunyi mereka sudah membangkitkan beberapa orang lainnya diantaranya Ryusui, Taiju, Kaseki, Chrome, Yuzuriha, dan Ukyo.

Sedangkan ditempat (Name) gadis itu ingin sekali menendang dan mencincang Mozu yang seenaknya membekapnya.

"Bisa kau membawaku dengan cara yang lebih baik?".

"Sepertinya aku terlalu kasar ya?".

"Terserah, bagaimana pertarunganmu dengan Kohaku?".

"Menyenangkan meski terganggu".

"Hahaha kasihan. Oh kenapa kau menyeretku kemari?".

"Entahlah, mungkin aku ingin kau beritahu dimana teman-temanmu yang lain berada apa bisa?".

"Bisa saja asal kau harus berjanji bagaimana?".

"Apa janjinya?".

"Jangan melakukan penyerangan kecuali lawan yang melakukannya lebih dahulu mereka dan jangan membunuh satupun temanku. Karena kau itu di pihakku kan?".

"Baiklah aku berjanji , Lady. Ngomong-ngomong apa kau juga membawa senjata seperti yang dilakukan Kohaku?".

"Tentu saja tidak aku ini menyusup secara bersih. Ngomong-ngomong Mozu kau punya selimut atau apapun itu aku kedinginan".

Mozu tersenyum simpul dan pergi tanpa mengatakan sepatah kata apapun meninggal (Name) sendiri. Beberapa saat kemudian pria itu kembali membawa benda yang diungkapkan sang gadis.

"Gunakan ini".

"Wah makasih Mozu. Sekarang sudah lumayan membaik ayo ikuti aku!!".

"Kau gadis yang aneh tapi unik ya".

"Eh?".

"Tidak lupakan saja". Balas Mozu dan menjaga jarak yang lumayan dari (Name).

"Cih, ga jelas".

"..."

"Hey Mozu bagaimana kalau kita berteman?". Tawar (Name).

"Berteman denganku apa kau yakin?".

"Tentunya! Kau itu unik dan sepertinya penilainya saat pertamaku sedikit berbeda dengan apa yang terjadi. Bagaimana kau mau jadi temanku?".

"..."

Beberapa saat kemudian mereka telah sampai dimana tim Sains bersembunyi.

"Mereka ada disana kau duluan saja. Tenang saja kau tidak akan ketahuan karena Ukyo-kun tidak menyadari keberadaanmu".

"Ingat janjimu itu ya, Mozu".

"Tidak perlu mengingatkannya aku akan menepati janjiku".

Mendengar pembicaraan Senku dkk tentang rencana berikutnya setelah membahas Soyuz yang anggota kepala suku, Kohaku dan Ginro, Mozu, Ibara, dan Medusa yang dipegang oleh Kirisame. Oh tak lupa membicarakan (Name) yang menghilang lagi.

(Name) turun kebawah saat Mozu akan memulai bagian dialognya.

"Hmm.. memang. Aku terkejut kalian bisa mengetahui itu semua. Tapi, bagaimana caranya?". Ucap Mozu yang tiba-tiba muncul dibelakang Amaryllis mengejutkan mereka semua.

"Mozu!!!!".
"Telingaku gak bisa mendeteksi keberadaannya?!!".

Taiju langsung maju paling depan karena saat ini dirinya yang terkuat berusaha menghentikan Mozu karena keberadaanya yang dianggap ancaman.

Taiju dengan mudahnya terpental akibat tombak milik Mozu. "Ketahanan tubuhmu luar biasa. Tapi, itu cuma mengulur waktu saja. Jadi, apa yang aka kalian lakukan sekarang?".

Lima jendral berpikir keras apa yang harus mereka lakukan dengan mengukur waktu yang ada dan singkat ini.

Amaryllis menyalahkan dirinya karena ia pikir Mozu mengikutinya hingga bisa ada disini.

"Sayang sekali aku tidak mengikuti mu Amaryllis". Ucap Mozu membuat kebingungan mereka semakin menjadi.

"Lalu siapa yang membawanya kemari?". Pikir mereka bersamaan.

"Aku yang membawanya kemari". Ucap seseorang yang seakan menjawab pertanyaan para penduduk kerajaan Sains.

"(Name)!!!".

"Yo, aku kembali".

"Kenapa kau memberitahunya?".
"Kau di sandra dan dipaksa untuk memberi tahu jalan?".
"Yang benar saja itu tak mungkin kan?".
"Jangan bilang kau berkhianat?!!".
"Kenapa kau bisa terpisah dari Amaryllis?".

"Wow, wow satu-satu jangan menyerbuku dengan banyak pertanyaan sekaligus". Keluh (Name) berjalan melewati mereka untuk mengambil pakaiannya.

"Oy apa itu sungguh (Name)? Dia terlihat berbeda dari biasanya". Tanya Ryusui pada Senku.

Yuzuriha juga ikut menanggapi "Eum itu terlihat seperti diri lain dari (Name) yang bar-bar yaitu (Name) feminim!".

Dari pada membahas (Name) yang sedang ganti baju di dalam mobil mereka mengalihkan kembali pada Mozu.

"Oy kau bagaimana bisa kau membuat seorang (Name) mau berbicara dengan pria asing sepertimu? Apa kau melakukan sesuatu padanya?".

"Aku tidak melakukan apapun padanya".

"Belarti, Mozu. Kau tahu kalau Amaryllis dan yang lainnya adalah penyusup, kan?!". Tanya Chrome.

Perkataan Chrome seolah membuat kepingan puzzle menjadi lengkap. Mozu yang tidak peduli soal Ibara dan ingin menghabisinya sendiri.

"Kukuku... Kamu telah menyusun semua puzzelenya. Sedikit demi sedikit semuanya menjadi jelas. Seluruh kisah kerajaan pembatuan!!".

Dengan begini mereka bisa punya kesempatan untuk mengembalikan keadaan. Hanya diperlukan campur tangan orang jenius yang cocok dalam bekerja sama adalah sang mentalist Asagiri Gen.

"Hei, tunggu dulu. Jangan buru-buru, Mozu. Aku punya penawaran loh. Gimana kalau kau, Mozu. Bergabung dengan kerajaan sains kami? Itu membuatmu tertarik kan?".

Pertarungan antara Mozu vs Gen terjadi, debat yang akan mememilih pemenang tentang dibunuh atau bekerja sama.

(Name) yang sedang ganti baju denngan anggunly malah jadi buru-buru karena tidak mau melewatkan bagia ini. Tapi sepertinya keberuntungan tidak berpihak padanya karena saat sudah keluar dari mobil terdengar sorakan kala Gen berhasil dan Mozu yang mendapatakan alat yang mirip Kohaku kenakan.

"Sial! aku kelewatan lagi!". frustasi (Name).

"Oh, (Name) kau sudah selesai dengan urusanmu ternyata. Lihat mentalist kita ini berhasil membuat Mozu bekerja sama dengan kita". ucap Senku.

"Wih, benarkah. Selamat Gen."

Mozu bersiul mengoda. "Fiuw~ jadi ini penapilan aslimu (Name)?''. Tanya Mozu.

"Bagaimana tidak buruk kan? oh sepertinya kau mendapatkan sesuatu?". balas (Name).

"seperti yang kau katakan sebelumnya".

Karena Mozu harus segera kembali ia pamit kepada (Name) dan mereka melakukan tinju kepal sebagai perpisahan sementara. "Bay-bay Mozu!".

Dari belakang (Name) merasakan aura hitam yang menakutkan yang membuatnya mengidik dan menelan saliva-nya kasar.

"(Name)!!".

"Hahaha, h-ha'i?".

"Kau berhutang penjelasan pada kami".

"A-ah, a-apa aku harus menjelaskan semuanya? B-bukan kah- hiiiiii". (Name) memekik ngeri melihat mereka yang semakin marah padanya. "Baiklah aku menyerah!".

Terpaksa (Name) harus mulai membacot apa saja yang ia alami.

"Kenapa kau membuat kesepakatan pada Mozu tidak memberi tahu padaku dulu?!!".

"Hey kepala bawang, apa kau sudah lupa dengan syarat sebelum mengikut kontes Harem? Aku boleh melakukan apapun dan kau menyetujuinya!". Timpal (Name) yang ikut ngegas seperti (Name).

"Syarat?".

"Yah, dia memang mengatakan nya, sih".

"Bagaimana jika Mozu menolak dan malah membunuh dirimu?!!".

"Eh~ Jangan-jangan kau khawatir padaku?~".

"Apa kau bilang?".

Urat kekesalan tercipta di wajah Yuzuriha melihat kedua orang didepannya yang bakal tidak ada ujungnya. "Kalian berdua BERHENTI BERTENGKAR!!". BURK!!

"Ha'i, sumimasen deshita!". Ucap keduanya sambil bersujud pada Yuzuriha dengan satu benjolan di kepala mereka.

Gen dkk melihatnya sweatdrop dengan tindakan sang ketua klub kerajinan tangan. Ada yang menantangnya kagum ada juga yang menatapnya ngeri.

Mereka melanjutkan kegiatan mereka membuat sebuah alat dan pakaian yang akan dipake Mozu untuk penyerangan.

Mozu melakukan serangan kejutan dengan mengenakan pakaian dan senjata yang telah disediakan dari pihak kerajaan Sains.

Tentunya sang aliansi sangatlah bersemangat untuk menjadi musuh dan mengalahkan semua prajurit yang ada dan menarget Oarashi.

"Rencana konspirasi kita akan sangat sederhana! Musuh akan sangat ketakutan. Karena prajurit bertudung misterius kita yang sangat kuat, lalu... Kita diam-diam pasang drone di lapangan yang mudah untuk menemukannya!".

"Apa akan berjalan semulus itu, ya. Nggak ada yang pernah berjalan sesuai rencana karena keberuntungan mu jelek, Senku-chan!".

"Kukuku, yah. Tidak ada pilihan lain".

"Hmm! Kau sudah tahu ya? Tapi masih ada masalah besar di rencana itu. Mozu pasti akan ikut berperang! Lalu tepat ketika drone mencuri alat pembatuan. Mozu akan membunuh kita semua dan mengambil senjata itu untuk dirinya sendiri!".

"Oy Mozu ada di pihak kita dan aku menjamin dia tidak akan membunuh kita". Seru (Name).

"Dari mana kamu tahu pemikiran manusia itu mudah berubah".

"Kalau begitu biar aku yang melawannya jika kita berhadapan dengannya".

"Oy gadis bodoh itu terlalu beresiko. Untuk jaga-jaga, itu sebabnya kita membuat alat penyerang balik Mozu".

Di tim Kaseki mereka sedang membuat sebuah alat yang sudah tidak asing di lihat oleh orang zaman modern.

"Fidget spinner lagi?".

"Setelah menemukannya, aku sadar kalau kita menggunakannya lagi untuk alat baru".

Setalah setiap bagian-bagian ada tinggal proses perakitan. "Jangan-jangan ini"

"Semua yang dari era modern sudah tahu, ya?".

"Sial".

"Konstruksinya sendiri nggak begitu rumit".

"Ada beberapa kejadian. Dimana Tabanan yang bisa menemukan bahan untuk membuatnya sendiri!".

Meski pistol dan mesium itu percuma saja karena mereka belum menemukan cara untuk membuat mesium itu meledak untuk melancarkan sebuah peluru.

Tapi bukan Senku namanya yang tidak bisa menemukan solusi di setiap maslahah yang dimiliknya, solusinya menggunakan merkuri.

Akhirnya tahap akhir selesai pistol sudah bisa digunakan dengan semestinya. Meski kekuatan pistol itu tidak akan bisa melumpuhkan orang sampai mati karena bahan yang seadanya dan belum benar-benar disempurnakan.

"Dewa dan iblis tak menciptakan alat. Manusia lah yang memutuskan cara untuk menggunakannya. Maaf semuanya, aku tahu sekarang bukan saatnya berfikir naif, tapi. Tetap saja, aku, aku gak ingin membunuh siapapun. Jika tak boleh melakukan ini-".

Perkataan Ukyo terpotong oleh Ryusui. "Naif? Hahaha, kau salah, Ukyo! Tidak membunuh itu bukan kenaifan atau moralitas. Keinginan untuk membunuh itu tidak pernah lenyap! Kita harus mendapatkan musuh kita juga! Makanya, kita tak bisa membunuh mereka! Itu namanya pikiran logis!".

'Pertarungan yang akan mengorbankan banyak orang itu nanti di arc Amerika bukan disini, aku harap tidak mati nanti disana'. Batin (Name).

"Hmm, ini nggak terlalu mencolok. Aku paham kenapa kau membuatnya seukuran pistol. Tapi, siapa yang akan menggunakannya? Pistol sulit digunakan orang yang nggak punya pengalaman. Sulit menemukan orang Jepang yang--".

"AH!!". Sepertinya kita telah melupakan seseorang yang bisa menggunakan pistol dan mereka serempak melihat ke arah patung Yo.

Setelah dibangkitkan lagi tentunya diberi tahu situasi yang terjadi.

"Kukuku, kalau seorang polisi yang menggunakan pistol. Yah, Ukyo kurasa kau nggak akan protes, kan?".

"Nggak! Ini jelas ide buruk! Orang berbahaya ini nggak boleh punya senjata berbahaya itu!!". Tolak Chrome.

"Benar! Aku setuju dengan Chrome lebih baik berikan padaku saja!!". Timpal (Name).

"Jika digunakan olehmu bakalan jauh lebih buruk". Balas Ukyo sweatdrop

Wajah penuh kegembiraan dan sok dari Yo terlihat begitu jelas saat memegang senjata yang sangat tidak asing di pihak militer.

"Ekspresinya itu..."

"Lihat ekspresinya! Ini jelas buka ide yang bagus!".

Terlihat Senku dan Gen sedang berbisik-bisik ria tentang Yo. "Yo-Chan ini sangat ingin diakui jadi".

"Dengan kata lain, dia yang paling gampang dipengaruhi". Balas Senku yang sudah paham apa yang harus dilakukan. "Yah, tidak juga". Timpal Gen.

Dengan sedikit bualan dari seorang mentalist dan perkataan manis dari Amaryllis, Yo dengan mudahnya ditaklukkan. "MUKANYAAA!!".

"Weyy!! Serahkan saja padaku! Nggak masalah! Waktu masih jadi polisi, aku bakal langsung menembak kalau ada penjahat!!".

"Eh, itu gak yang buruk, kan?".

"Buruk banget".

"Sudah kubilang biar aku saja yang memegang pistol itu".

"Itu bahkan jauh lebih dari kata buruk".

"Hey!!".

Setelah menyusun beberapa botol untuk menjadikan sasaran membidik dengan niat mau pamer keterampilan.

Beberapa peluru telah diluncurkan oleh sang mantan polisi tapi tidak ada satupun yang mengenai sang target.

"Hey, dia sama sekali. Nggak mengenai apapun, tuh?". Ucap Suika.

"Apa-apaan, dia sok keren begitu tapi sama sekali nggak mengenai apapun". Balas Chrome.

Entah keberuntungan dari mana sebenarnya peluru yang ditargetkan ke botol malah mengenai ular yang ada di atap goa.

"Ular beracun! Wah, jadi begitu, ya!!".

"Hahaha! Sepertinya, akhirnya kita nggak akan jadi mangsa yang menunggu untuk disantap lagi! Benar, kan?".

"Bagus juga polos nakal!". Ucap Senku ditengah-tengah sorakan tentang apa yang dilakukan Yo.

"Yang sabar ular kau malah jadi tumbal ke hokian Yo". Ucap (Name) yang sedang memindahkan tubuh ular dengan cara tidak manusiawi yaitu diputar-putar.

'Aku nggak boleh bilang. Kalau aku sebenarnya mengincar botolnya. Aku benar-benar harus latihan, nih!!'. Batin Yo dengan keringat dingin.

Untuk bertarung dengan Medusa mereka memerlukan 4 bahan yaitu tudung, kabel, drone dan pistol dari keempat barang tersebut baru dua yang mereka miliki.

Kalau soal pembuatan tudung Amaryllis mengambil kain dari desa dan sisanya tentunya diserahkan pada Yuzuriha.

Karena di goa semakin berisik dan resiko ketahuan bakal semakin besar Amaryllis memanipulasi para penduduk untuk bermain gendang dan mereka menurutinya.

Tim terkuat juga sudah dipulihkan kembali Kinro mencari keberadaan adiknya dan dengan berat hati Amaryllis menceritakan apa yang terjadi.

"Baiklah tim terkuat Taiju dan Magma kemarilah kita akan bermain tarik tambang dan aku akan jadi wasit!!". Seru (Name) dan melemparkan sebuah tali pada Taiju.

"Wohh!!! Baiklah!".

"Siap, 1! 2! Mulai!!".

Saking kuatnya mereka menarik satu sama lain sampai talinya ikut putus.

"Untuk mencegah hal ini terjadi! Sekarang giliran tim pengrajin sains! (Name) kuserahkan mereka berdua padamu".

"Siap komandan".

Mereka melanjutkan aksi tarik menarik yang selalu berakhir putus karena kedua belah pihak yang begitu kuat.

Sedangkan di tim Sains mereka membuat tali karbon dan meningkatkan level drone agar stabil saat diterbangkan dan mengunakan remote control untuk menggerakkannya.

"Belarti kita harus menggunakan 4 slinder itu secara manual. Untuk menyeimbangkan dan menggerakkannya, kan?".

"Tepat sekali!!".

"Itu sulit sekali".

"Setelah terbiasa mengendalikannya, juga harus bisa membaca arah angin kalau tidak, percuma saja. Siapa yang--".

Dengan santainya Ukyo, Gen, Senku dan Suika menatap ke arah Ryusui. "Oh iya, ya". Balas dirinya sendiri seolah-olah melupakan apa keahliannya.

Dua kata yang bisa mereka berikatan saat Ryusui sudah mulai terbiasa mengendalikan drone yaitu ''Dia hebat".

"Haha! Aku sudah lumayan bisa mengendalikannya!! Hmm, ini nggak jauh berbeda dari video game. Aku sudah sering belajar programming dari kecil juga!!". Sombong Ryusui.

"Oh benar juga! Dia itu suka curang dengan kekuatan uang, kan!!".

Dengan ini semuanya sudah lengkap mereka juga sudah menghubungi Mozu dan membahas rencana yang akan terjadi.

Kerajaan Sains akan beraksi saat matahari terbit.

Info

Author mau menta voting dari kalian nih. Rencananya mbak nem mending ganti kostum atau tetep begitu sampai tamat?

Kan di arc kedepannya karakter lain juga ada yang ganti kostum atau penambahan kalau mbak nem bagusnya di gimanain?

Silahkan beri suara kalian dibawah ini\(^o^)/

Ganti kostum(☞^o^) ☞

Tetap ga dirubah(☞^▽^ )☞

Kalau pada mau ganti kostum nanti pas arc Amerika selesai alias pembatuan ke-tiga.

________________________________
Sponsor this uploader:
https://trakteer.id/Anain_art/tip

Continue Reading

You'll Also Like

549K 18.7K 80
Child of the Eldest Gods from the East, Heiress of Earth and Legacy of Stars and Magic, Has the Affinity to Balance the Peace of Nature, Fated Love i...
537K 13.4K 42
Psycho brothers and a little angel sister sounds not so good together right? so what happens when an sweet angel comes live with her lovesick pyscho...
154K 4.9K 32
"do i look like i give a shit if he's poseidons son?" water from the fountain splashed into her face, dripping from the dark ends of her hair "the f...
212K 5.6K 28
❝THE GREATEST POWER LIES NOT IN WHAT WE CAN TAKE, BUT IN WHAT WE CAN GIVE. ❞ Bryony has always been an enigma in the small town of Forks, her u...