IS THIS A DREAM? [DR. STONE]

By ndrln13_

88.3K 13.4K 1.2K

(FullName) gadis yang secara tiba-tiba berpindah dimensi tanpa dirinya sadari. Dirinya yang tadinya 3D beruba... More

0
1
2
3
4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
Epilog
Extra Chapter l
Extra Chapter ll
Extra Chapter lll
Extra Chapter lV
Extra Chapter V
Extra Chapter Ending

6

2.4K 440 20
By ndrln13_

Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.

-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««

"Yo... Kenapa kalian sangat terkejut dengan kedatanganku?". Tanya (Name) sambil berjalan ke arah Ukyo dan yang lain hanya diam serta sedikit menjadi jarak.

"(N-Nn)-Chan bukannya kau sedang ada tugas?". Tanya Ukyo.

"Tugasku sudah selesai. Aku sudah tahu tempatnya dimana sekitar belasan kilometer dari sini adalah persembunyian senku dkk. Lebih tepatnya di belakang sebuah batu(?) Kau bisa melihatnya dari atas kastil". Jawab (Name) membuat Senku dan Gen yang berada di sebrang sana terkejut bukan main.

"J-jangan bilang kau sudah melapor pada Tsu-".

"Kalian beruntung aku belum melapor padanya karena saat tadi aku ke tempatnya hanya berteman dengan di masker ubanan". Ujar (Name) memotong perkataan Taiju.

"Dan sepertinya ini akan menjadi laporan tambahan yang akan mengejutkan Tsu-Chan bahwa ada yang berkhianat masal. Kira-kira apa yang akan Tsu-Chan lakukan ya? Apa dia akan memberikan imbalan padaku". Lanjut (Name) sambil membayangkan eskpresi Tsukasa nanti.

"Tunggu, (Nn)-Chan apa menurutmu pandangan Tsukasa perbuatan yang benar?". Tanya Ukyo.

"Tidak benar sih, tapi aku tidak terlalu peduli soal. Bukannya kau juga berbohong tentang laporan kalau kau menemukan Chrome di gua keajaiban, Ukyo-Kun?".

"K-kau...". Ukyo menatapnya tidak percaya sedang (Name) malah memasang ekspresi tersenyum licik.

"Tenang saja aku tidak akan memberitahu Tsu-Chan karena aku sudah berjanji dengan Chrome soal ini, benarkan Senku pasti dia menyampaikan sesuatu padamu?".

Senku yang berada di sebrang telpon menyering. "Ya... Soal memberi salam, kan! Sebenarnya siapa kau? Tiba-tiba membari salam dan mengatakan pernah bertemu dengan ku".

Preng... Apa yang hancur tapi bukan kaca lalu (Name) memegang dadanya yang sakit karena terlupakan. "Aku manusia dan kau menyebalkan rambut aneh".

"Kau orang aneh".

Karena kesal dengan sikap Senku membuat moodnya kembali memburuk.

"Akhh terserah saja kalian jangan ada yang mengikuti ku atau kalian akan tahu akibatnya". Lirih (Name) pada bagian akhir dengan nada yang menusuk.

Lalu (Name) pergi ketempat gua keajaiban untuk melihat pertarungan yang sebentar lagi akan segera terjadi.

Jika ditanya (Name) berpihak kemana dirinya lebih memilih netral dan hanya akan menjadi penonton saja.

Ukyo mencari informasi tentang dimana Tsukasa sekarang dengan kemampuan pendengarannya.

"Tsukasa dan Hyoga ada di makam. Jaraknya lumayan jauh dari sini. Sedangkan (Nn), aku tidak bisa mendengar dimana lokasinya".

Padahal saat ini (Name) sedang duduk santai sambil memakan buah-buahan di dahan pohon tidak jauh dari gua keajaiban.

Meriam berhasil diluncurkan dan itu membuat pasukan yang berjaga terkejut.

"S-senjatanya rusak?!".

"Perisai karbon".

"Karbon? Mana mungkin benda tersebut itu ada di dunia batu ini!".

"Tenanglah! Aku akan tetap berada di garda depan menahan semua serangan mereka!". Tapi sebelum benjolan muncul di kepala Taiju dan membuat prajurit Tsukasa sangat senang.

"Itu kami berhasil mengenai kepalamu!".
"Kenapa dia bisa sekeras itu?".

"Karena memukul orang lain itu tidak baik!". Seru Taiju.

'Dalam perang begini, kau ini bicara apa!'.

"Pffttt- mereka langsung kalah dalam seketika ditambah kena mental gara-gara ucapan Taiju". Gumam (Name) pelan.

Mobil tank milik kerajaan Sains sudah terjatuh karena jebakan. "Gawat!". "Selesai sudah". Ucap Chrome dan Gen yang sedang terkapar di dalam tank. "Ternyata lebih lama dari perkiraanku. Magma sekarang giliranmu".

(Name) yang melihat Magma mengambil piringan tembaga dirinya langsung menyumpul telinganya dengan kain atau apapun itu karena pasti akan berdengung oleh bom suara dan teriakan Taiju.

'Semuanya jadi kebingungan. Tsukasa bilang kalau musuh mengepung, kami harus segera mundur. Soalnya kata Tsukasa, mundur sementara waktu juga termasuk taktik perang'. Batin Minami lalu pergi dari tempat dirinya mengintip.

'Akan kutunjukan kemampuan seorang jurnalis. Kalau aku kembali pada Tsukasa dan melaporkan apa yang terjadi... "Kamu wanita yang hebat. Tetaplah berada di sampingku". Dia mungkin akan bilang begitu!'.

Tak... Sebuah panah meluncur didepan Minami membuat dirinya berhenti melangkah. "Cukup sampai di situ saja".

"Tidak mungkin, Ukyo-kun?".

"Tidak akan kubiarkan". Lalu Nikki menggelitik Minami sampai membuatnya lelah tertawa dan terjatuh.

Anak buah Tsukasa yang ingin melapor malah dikepung oleh prajurit yang berkhianat membuat mereka angkat tangan. "Jangan biarkan satupun kabur".

"Semoga telinga kalian tenang di alam sana". Ucap (Name) prihatin saat melihat prajurit yang tumbang akibat bom suara dan teriakan Taiju.

'Wah... Apa yang akan dikatakan Tsu-Chan padaku ya, saat dia tahu kalau aku tidak membantu padahal ada disini melihat perang berlangsung'. Batin (Name).

Tiba-tiba (Name) merinding karena telinganya mendengar dua orang yang sedang berlari dengan kecepatan luar biasa menuju kesini.

'Tidak mungkin. Mau bagaimana pun, ini terlalu cepat. Bagaimana bisa?'. Batin Ukyo dan segera mengatakan pada yang lain. "Larilah! Larilah, semuanya!".

Ukyo terpental setelah terkena serangan Hyogo dan menubruk Senku yang berada dibawah serta membuat belerang dan batu bara yang ia bawa terjatuh.

(Name) yang melihat Ukyo terluka akibat si masker ubanan langsung mengumat dan menyumpah serapahi Hyoga dengan kata mutiara dan hewan di kebun binatang.

"Meskipun semuanya bekerja sama dengan Kohaku dan Magma, kita tak bisa menang melawan salah satu dari mereka". Kata Kinrou.

"Mau siapa pun yang dilawan, kita tetap dalam kondisi yang gawat". Balas Nikki.

"Insting kalian memang hebat karena bisa menyadarinya, ya. Baru saja... Kemenangan kerajaan Sains leyap".

'Sepertinya aku harus muncul deh tapi nanti aja lah'. Batin (Name) saat melihat reuni antara Tsukasa dan Senku.

Suara Lilian terdengar tidak usah khawatir alhasil tak berapa lama Hyoga ponsel yang ia temukan di makam. "Semuanya hanyalah tipuan. Berhentilah bermain-main dan cepatlah keluarga, Gen-kun. Mana mungkin ponsel primitif seperti ini bisa mencapai amerika, kan?".

"Pantas saja mereka datang dengan cepat sekali". Timpal Senku.

Gen kemudian keluar dari dalam tank dengan ini tidak ada yang perlu disembunyikan lagi semua rencana Senku terbongkar sudah.

"Hampir saja. Tapi baru saja pemenangnya ditentukan".

"Kalian sudah kalah, Senku. Aku memiliki saran. Kalau kau...". Ucap Hyoga terpotong oleh perkataan Senku. "Ah, kau tidak perlu mengatakannya. Aku tahu maksudmu. Sebagai ganti kalian membiarkan mereka semua hidup, aku yang otak sains ini harus mati kan?".

(Name) turun dari dahan pohon dan memilih menganti tempat untuk menonton kejadian tersebut. Berjalan ke bagian atas gua pembatuan.

Taiju menentang pemikiran Senku dan melarang untuk tidak melakukannya tapi Senku mengatakan ini tidak seperti dulu lagi, karena sekerang Senku sudah memiliki teman dan rekan yang akan membantunya.

"Lama tidak bertemu, lelaki berambut panjang. Waktu itu aku tidak mengatakannya. Kalau begitu, aku akan mengucapkannya dengan baik dan sopan. Salam kenal. Kami dari kerajaan Sains". Setelah mengatakan itu Kohaku langsung menyerang tanpa ada rencana.

Senku dan Chrome berlari ke arah gua keajaiban dan membiarkan yang lainnya mengurus urusan yang dibelakang.

(Name) duduk di atas gua kejadian dan sepertinya tidak ada orang yang menyadari keberadaannya.

"Andai aku bisa merekam pertempuran ini pasti seru, tapi sepertinya tidak karena hp milikku hilang secara tiba-tiba dan belum muncul kembali". Gumam (Name) pelan.

Didalam gua (Name) bisa mendengar kalau Senku sedang membicarakan sesuatu yang dirinya tidak pahami.

"Aku baru ingat... Eto, sebelumnya kamu pernah bilang kalau keberuntunganmu itu... Apesnya bukan main". Sahut Gen sambil memandangi apa yang telah mereka buat.

"Aku ingin turun ke medan pertempuran". Lirih (Name) lalu mengeluarkan pisau miliknya dan memainkannya.

Keadaan menjadi berbalik pasukan kerajaan Sains sudah banyak yang terkapar hanya dengan kemampuan Tsukasa dan juga Hyoga.

Taiju menghalangi Tsukasa yang ingin pergi kearah gua keajaiban. "Tidak akan kubiarkan! Tidak akan kubiarkan kau menemui Senku!".

Tapi semua perhatian mereka berlatih pada pesat kertas yang terbang diatas mereka.

"Tsukasa. Untuk menang, kamu bukan hanya butuh kekuatan dan sains secara terpisah. Kekuatan juga bisa jadi Sains. Kekuatannya seratus kali kekuatan bubuk mesium. Apa kamu tahu dalam bahasa Yunani, "Kekuatan" itu disebut apa? Dinamit".

Setelah pesawat kertas tersebut bertabrakan dengan batang pohon kemudian terjadi sebuah ledakan.

"Ada juga cara yang lebih akurat daripada menggunakan pesawat kertas". Balas Ukyo saat para ank buah Tsukasa mengatakan tidak akan akurat jika menggunakan pesawat kertas.

"Situasinya sudah berbalik. Perangnya sudah berakhir. Baik, semuanya berakhir!". Saat gen mengatakan itu tanpa diketahui (Name) meloncat turun ke bawah dan mendarat dibelakang Senku tanpa suara sama sekali.

Pisau yang tadi ia mainkan sekarang sudah berada didepan leher Senku dan siap memotongnya kapan saja. "Tidak, perangnya belum berakhir masih ada aku yang belum bertarung sama sekali".

(Kira-kira beginilah. Ayo keluarkan pendapat kalian)

Tsukasa membeletakan matanya terkejut karena dirinya melupakan soal sepupunya.

(Name) be like: gapapa sumpah gapapa udah biasa dilupain ko.

Para anggota kerajaan Sains juga sangat terkejut karena pemimpin mereka yang sedang disandera. Apalagi Senku sendiri dirinya terkejut saat ada pisau didepan lehernya.

"Kau..."

"Diam atau kau mati". Balasnya yang semakin mendekatkan pisaunya ke leher Senku.

"Tsu-Chan harus kah aku membunuhnya sekarang? Jika ada yang ingin kau sampai silahkan".

'Jadi dia yang namanya (Nn)? Aku tidak menyadarinya sama sekali'.

"(Nn) jangan dulu membunuhnya... Kenapa repot-repot menciptakan kondisi ini? Dengan kata lain, tujuanmu adalah...". Tanya Tsukasa.

(Name) sedikit melonggarkan jarak pisau agar mempermudah Senku berbicara. "Ya, mari kita bernegosiasi, Tsukasa. Dan tolong suruh dia untuk menjauhkan pisaunya dari leherku".

"Ha'i, ha'i". (Name) memundurkan sedikit jarak pisaunya.

"Untuk apa dan untuk siapa dia mencari uang? Tsukasa, adikmu... masih hidup, kan?".

Pertanyaan tersebut membuat Tsukasa terdiam dan sebuah ingatan tentang dirinya muncul di kepalanya. Sedangkan (Name) menunduk sampai poninya menutupi matanya lalu menurunkan pisaunya membiarkan Senku bebas sepenuhnya.

"Aku mungkin bisa mengobatinya. Depetrifikasi memiliki zat penyembuh. Kita bisa bertaruh di situ".

"Itu benar Tsukasa. Leher Senku yang kau patahkan sudah diobati dengan cairan pembangkit!". Timpal Taiju.

"Lalu, cairan pembangkit itu... Oh ya, sekarang kan sudah menjadi milik kami!". Seru Senku dengan ekspresi menjengkelkan.

"Menjijikkan".
"Ekspresinya menjijikkan sekali".
"Aku menyesal melepaskannya".

"Jadi, apa kesepakatanmu?".

"Kartu yang kamu berikan padamu... Itu kesempatan untuk membangkitkan adikmu kembali".

"Lalu apa dasarku mempercayai alasanmu itu?".

"Kau hanya perlu memegang kata-kataku. Aku tidak pernah berbohong dengan Sains. Apa itu belum cukup?".

Tsukasa memikirkannya sebenar dan menatap ke arah sepupunya untuk meminta saran. Sedangkan (Name) membalas tatapan Tsukasa dengan anggukan dan senyuman. "Tidak.... Itu sudah cukup".

Dengan begini perang antara Senku dan Tsukasa benar-benar selesai. Luka milik Ukyo telah diobati dan (Name) langsung memarahi Hyoga karena sudah keterlaluan. Sedangkan Hyoga hanya menatap malas.

Saat mencari Mirai adiknya Tsukasa tentu saja (Name) ikut dan berjalan dengan Ukyo dibelakang.

"Kau punya adik perempuan, ya?".

"Selama ini, kamu ingin melindungi adik perempuanmu, ya?".

"Padahal kau sebaik itu, tapi kenapa kau menghancurkan patung? Itu perbuatan yang tercela!".

"Tercela, ya. Yah, memang benar, sih. Kuakui kejujuranmu itu, Taiju-Chan".

"Kenapa kau melakukan hal yang menakutkan seperti membasmi umat manusia?".

"Menakutkan... Mungkin benar katamu. Menurut kalian bagaimana? Jika kalian bangun di dunia batu yang tak berpenghuni, lalu kau tahu ada cairan pembangkit. Dunia primitif ini tidak bisa menampung banyak penduduk. Dan kita tidak tahu apakah cairan pembangkit itu tetap ada atau mudah habis. Ukyo... Siapa yang akan kau pilih? Dengan begini, aku hanya bisa memilih hidup. Memang hal yang menakutkan. Aku terdengar seperti Tuhan yang mengakui dosa besar. Kalau begitu, aku akan menanggung dosa-dosa itu. Ku yakin, sekarang saat tepat untuk membuat dunia baru. Tujuanku takkan berubah. Sekarang dan seterusnya".

Lalu mereka sampai di tempat rumah sakit dulu Mirai dirawat. Dan mereka menggunakan dinamit untuk mengeluarkan para manusia yang menjadi batu.

"Kalian silahkan bekerja aku hanya akan melihat dan menunggu". Balas (Name) dan duduk anteng di tanah.

Mereka terus menghancurkan dan menggali sampai matahari tenggelam meski memerlukan waktu yang lama akhirnya Tsukasa berhasil menemukan patung Mirai.

Senku sudah siap menuangkan cairan pembangkit saat tubuh Mirai sudah dipindahkan ketempat yang lebih aman.

"Tunggu, Senku! Mirai sedang telanjang! Tidak boleh! Kita tak bisa membangkitkannya seperti ini!". Seru Taiju sambil menyerang Senku alhasil (Name) tertawa ngakak sampe guling-guling.

"Lagi-lagi kau melontarkan omong kosong berlebihanmu itu! Keadaan kita lagi darurat dan kita sedang di dunia batu, tahu! Siapa peduli pantatnya atau burungnya kelihatan?! Kau pasti suka sekali melakukan ini, kan? Itu kita pikirkan nanti saja-".

"Kurang lebih ukurannya segini, kan?". Potong Yuzuriha sambil membawa baju yang telah ia buat. "Cepat banget!".

Para gadis langsung memakaikan Mirai pakaian dan par laki-laki membuat api unggun. "Sudah selesai, Senku-Kun".

Setelah Senku menuangkan cairan tersebut batu yang ada pada tubuh Mirai murai retak.

Tsukasa langsung menghampiri Mirai yang sudah bangkit dari pembatuan. "Ini... Dimana?".

"Mirai".

"Onii-san. Kakak sudah bertambah usia, ya? Tapi, masih tampan, kok. Sudah berapa tahun aku tidur, ya?".

"Enam tahun... Tidak, beberapa ribu tahun, Mirai". Balas Tsukasa sambil memelukku Mirai.

(Name) menatap haru kedua sepupunya dan ikut menghadiri mereka. Jarang sekali dirinya melihat Tsukasa menangis.

Tiba-tiba Tsukasa menarik (Name) untuk ikut berpelukan juga dan tentunya (Name) tidak menolak. (Name) mengelus punggung Tsukasa yang membuat pria bermarga Shishio itu semakin pecah tangisnya.

Hal itu membuat tanda tanya muncul dibenak mereka yang melihat pemandangan ini sebenarnya siapa gadis ini tanya mereka.

Ekstra=

"Hyoga minta maaf pada Ukyo sekarang!"

"Tidak. Lagipula itu salahnya karena berkhianat." Balas Hyoga membuat (Name) semakin kesal.

"Ma, ma, tak apa (Nn) lagipula aku tak kenapa-kenapa. Lukanya tidak mengenai organ vitalku." Balas Ukyo dengan tubuh bagian atasnya hanya dililit perban membuat godaan besar bagi kaum hawa.

"Ukyo.. kau terlalu baik untuk iblis sepertinya. Benar-benar malaikat." Ucap (Name) dengan air mata pura-pura sedih dengan background cahaya ilaha yang membuatnya semakin terlihat dramatis.

Tsukasa yang melihat tingkah sepupunya hanya bisa tersenyum tertekan.

________________________________
Sponsor this uploader:
https://trakteer.id/Anain_art/tip

Continue Reading

You'll Also Like

3.4M 430K 63
[TAMAT - LENGKAP] Demeter Ceysa Crusader, seorang model juga ceo brand terkenal di kota A. ia mengalami kecelakaan hingga membuatnya koma 3 tahun. sa...
35.6K 807 51
A student from the Paldea region took an interest in traveling to other regions to learn new things.
555K 18.8K 80
Child of the Eldest Gods from the East, Heiress of Earth and Legacy of Stars and Magic, Has the Affinity to Balance the Peace of Nature, Fated Love i...
46.5K 2.2K 79
What if it wasn't Japan that teleported to another world, but the superpower country on Earth, America's Cold War rival that in our OTL is collapsed...