Note: Typo, non baku, spoiler, tinggalkan Vote dan Komen.
-
-
-
-
-
-
-
-
»»-------------¤-------------««
(FullName) gadis asal Indonesia dan sangat menyukai anime dirinya bahkan selalu dikatakan wibu oleh teman-temannya padahal dirinya hanyalah seorang anime lovers.
Selain pintar menghalu ia juga memiliki keterampilan menggambar yang membuat halunya semakin lancar.
(Name) sangat menyukai anime Dr. Stone kerena selain belajar tentang sains para karakternya juga pada good looking semua tidak ada yang mengecewakan.
Karena sekolah sedang ada rapat dadakan membuat siswa dibubarkan disiang hari dan (Name) sangat senang mendengar hal tersebut.
"Akhirnya pulang cepat, bisa maraton anime!!". Ucap (Name) kegirangan.
Saat sudah sampai didepan pintu rumah (Name) sempat berdoa supaya ibunya tidak menyuruhnya melakukan pekerjaan rumah untuk hari ini.
Tapi sepertinya permohonan (Name) tidak terwujud karena saat sudah masuk ke rumah dan melewati ruang keluarga ada sang ibunda yang lagi sibuk nonton Drakor.
"Kamu pulang cepat, ya?". Tanya Ibu.
"Iya, gurunya ada rapat jadi sekolah dibubarkan." Jawab (Name).
"Bagus kalau gitu." Balas Ibu.
(Name) memiliki firasat tidak baik untuk saat ini.
"Kamu bisa sapu rumah habis itu pel lantai, cuci piring, ibu lagi nyuci baju tadi dan kamu lanjutin sana sama sapu halaman rumah, setrikain baju yang udah dijemur kemarin, dan satu lagi sekalian masak". Perintah sang Ibu dan membuat (Name) terperangah.
"Hah? Lah terus Ibu ngapain aja?".
"Ibu mau lanjut nonton drakor dikamar, kamu kerja yang benar jangan main hp mulu". Jawab Ibu dan pergi ke kamarnya.
'Ini nih, contoh ibu yang harus di durhakain. Kalau nyuruh suka ga ngotak'. Batin (Name) yang ingin sekali mengabsen hewan yang ada di hutan.
Mau tidak mau (Name) melakukan semua yang diperintahkan oleh sang Ibu meski ada bagian pekerjaan yang di lakukan secara asal-asalan.
Setelah beberapa jam semua kegiatan (Name) selesai dari mulai jadi babu rumah dan mengerjakan tugas sekolahnya.
Dan saatnya main hp, tapi sepertinya tidak semudah itu belum 5 menit (Name) di omeli oleh ibunya kembali.
"Main hp mulu, bersih-bersih kamar kamu sana. Kotor banget banyak kertas, car, dan gambar-gambar yang tidak berguna!". Ucapnya.
(Name) yang diomeli hanya bisa sabar dengan tingkah ibunya dan tidak ingin melawan karena (Name) anak baik dan tidak ingin durhaka.
"Harusnya kamu itu kaya kakak kamu, dia seorang youtuber dan bisa menghasilkan uang buat keluarga kita. Sedangkan kamu hanya bisa main hp sama gambar yang tidak jelas dan juga tidak berguna". Ucap Ibu.
Keluarga (Name) memang keluarga yang sederhana dan masih bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
(Name) senarnya dari kecil tinggal bersama nenek dan kakeknya di desa yang sangat dekat dengan alam dan saat smp (Name) ikut bersama keluarganya.
Karena dari kecil sudah dekat dengan alam (Name) menjadi lincah dan juga gesit ditambah beladiri sederhana yang diajarkan oleh kakeknya.
Saat smp (Name) menuruti keinginan ibunya untuk masuk ckub yang sedikit feminim seperti tari atau tataboga atau belajar lainnya. Karena ibunya melarang untuk ikut club olahraga ataupun bela diri.
Saat sma (Name) memilik club dengan keinginannya sendiri yaitu seni lukis. Dan ibunya sangat menentang karena ia berpikir menggambar tidak akan menghasilkan apa-apa dan hanya akan menjadi sesuatu yang tidak berguna. Untung saja Ayahnya membela (Name).
Maka dari itu ibunya selalu membandingkan (Name) dengan kakaknya.
(Name) berdecih pelan dan pergi ke kamarnya karena sudah muak dengan perkataan ibunya.
"Kenapa kau berdiri di depan pintu kamarku?!". Kesal (Name) pada sang kakak.
"Sepertinya Ibu berbicara hal itu lagi ya?". Ucap kakak laki-laki (Name) bernama, (B/N).
"Jika kau mau aku bisa membantu menjual karya-karya lukisan milikmu di channel milikku". Saran sang kakak.
"Terserah kau saja". Ucap (Name) kemudian masuk kamarnya tak lupa mengunci pintunya, kemudian melakukan ritual maraton anime.
Karena kelelahan (Name) tertidur di depan leptop yang masih menyala.
Tanpa dirinya sadari bahwa saat (Name) sedang tertidur dirinya berpindah tempat ke dunia 2d.
Saat (Name) terbangun dirinya belum sepenuhnya sadar kalau dirinya berpindah dimensi.
"Eh? Ini penliha ku saja yang salah atau memang kamarku seperti di anime-anime?". Tanya (Name) sembari menggaruk kepalanya.
Kemudian melihat ke arah tangannya yang berubah menjadi seperti grafik 2d, (Name) mengedipkan matanya beberapa kali. Lalu melihat tubuhnya.
"EEEEHHHHHHH!!! KENAPA TUBUHKU JADI BEGINIIII!". Pekik (Name).
"Tunggu! Kamar ini tidak jauh berbeda dengan kamarku hanya saja berbentuk 2d. Apa aku pindah dimensi? Bagaimana caranya? Dan juga ini dimana?". Ucap (Name) bertanya-tanya.
Kemudian (Name) menyadari handphonenya itu isinya tidak berubah. Bahkan galeri, musik, dan aplikasi lainnya juga sama.
"Sepertinya hanya hp ku yang terseret di dunia ini. Tapi mengapa hanya ini?".
(Name) akhirnya pasrah mungkin akan ada suatu informasi yang bisa dapatkan nanti pikirannya.
Setelah membersihkan diri (Name) duduk dimeja belajar miliknya sambil memikirkan semua yang tidak masuk akal ini.
"Kemarin sebelum aku masuk kamar semuanya baik-baik saja bahkan sampai aku ketiduran pun baik-baik saja". Gumam (Name).
"Tunggu sebentar! Aku ketiduran saat menonton Dr. Stone. Apa jangan-jangan aku sekarang berada di anime Dr. Stone? Tapi apa benar semua ini nyata atau cuma aku yang bermimpi?".
Lalu (Name) manabok dirinya sendiri. "SAKIT". Sepertinya ini bukan mimpi karena dirinya merasa sakit saat ditabok.
Kemudian (Name) mencari informasi yang ada di kamarnya tapi tidak terlalu menguntungkan karena tidak jauh berbeda dengan kehidupan sebelumnya.
"Yang kudapatkan aku tinggal di Indonesia dan memiliki kakak laki-laki dan orang tua yang masih lengkap, disini banyak komik dan buku gambar, tubuh ini juga lincah dan kuat, ini sama sekali tidak berguna!!". Ucap (Name) sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.
"Tapi sepertinya diriku yang ini lebih dihargai deh kalau soal menggambar dan melukis, buktinya ada beberapa penghargaan dan juga sertifikat di kamar ini". Lirih (Name) yang menidurkan kepalanya di meja.
"Kenapa tidak ada secukil ingatan yang masuk ke kepala, ku? Ini berbeda dengan cerita di wattpad yang selalu kubaca yang bisanya tokohnya langsung tahu informasi saat datang di isekai".
"Mungkin karena lapar diriku tak bisa berpikiran jernih. Lebih baik aku mencari makan di dapur".
Saat sampai di dapur langsung saja (Name) mengambil piring untuk menyimpan nasi dan lauk pauk yang sudah disediakan di meja makan.
(Name) memakan makanannya sembari menonton tv yang menampilkan si kembar bot**.
Saat sedang asik menonton tv kakaknya (B/N) datang dan menanyakan sesuatu.
"Kau belum siap-siap?". Tanya (B/N).
"Siap-siap? Memangnya aku mau kemana?". Bukannya menjawab (Name) malah membalikkan pertanyaan.
Sang kakak hanya bisa menghela nafas pasrah karena adiknya yang pikun.
"Bukannya kamu akan pergi ke Jepang nanti siang?".
"Lah, yang benar?".
(B/N) tepok jidat dan berpikir apakah (Name) kejedot sesuatu sampai membuatnya hilang ingatan.
"Wahai Name adikku yang paling cantik kaya bidadari yang turun dari genteng, apa kau lupa kejadian minggu kemarin?". Tanya (B/N).
Name langsung kebingungan karena tidak mengingat apa pun yang terjadi dan melihat respon sang adik yang sepertinya hilang ingatan mendadak.
"Astaga apa kau benar-benar lupa? Padahal minggu kemarin kau terus merengek bahkan sampai mogok makan gara-gara ingin menemui sepupumu yang ada di Jepang. Dan sekarang kau malah lupa, astaga yang benar saja!".
Mendengar jawaban (B/N) membuat (Name) melongo pasalnya dikeluarkannya tidak ada tuh yang memiliki keturunan jepang karena ortunya (Name) produk lokal.
"Benarkah? Sepupu siapa?".
"Sepertinya kita harus kerumah sakit deh, kamu sampai melupakannya. Sepupu kita Shishio Tsukasa! Ya meski kau lebih sering memanggilnya Tsu-Chan".
"Bentar, aku sepertinya belum mengerti." Lalu beberapa ingat muncul dan benar saja dalam ingatan itu dirinya akan pergi ke Jepang siang ini.
"AAAAAA.. Aku lupa! Aku harus membereskan barang-barang ku!". Lalu pergi ke kamarnya untuk membereskan barang-barang.
Butuh waktu sekitar 1 jam untuk membereskan semua yang ia perlukan.
"Apa semua barang sudah siap?". Tanya (B/N).
"Sudah, aku hanya tinggal ganti pakaian saja lalu berangkat".
"Kalau begitu aku akan membawa kopermu ke mobil, cepatlah karena waktu penerbangan nya sebentar lagi".
"Baik".
Saat sampai di bandara keadaan cukup ramai dan (Name) berpamitan dengan kakaknya.
"Hati-hati! Dan jangan lupa sampaikan salamku pada Tsukasa dan Mirai!".
"Siap".
"Kira-kira berapa lama lagi pembatuan akan terjadi?". Monolog (Name) saat sudah sampai di Jepang.
Sebelum ketempat sepupunya (Name) memilih jalan-jalan untuk sekedar mencari makan atau soft foto untuk di Instagram.
"Cari makan sudah, foto-foto juga sudah, kalau begitu tujuan berikutnya adalah bertemu Tsu-Chan!".
Lalu tiba-tiba langit memancarkan cahaya hijau yang menyilaukan membantu semua orang mengarah perhatiannya pada cahaya tersebut.
"Apa? Sudah mulai!". Pekik (Name) lalu dirinya berpose sedemikian rupa agar saat menjadi batu bisa estetik.
Oh, ayolah dirinya baru sampai di Jepang kenapa sudah masuk ke awal cerita.
'Gelap woy!! Mana sunyi lagi kaya hati... Eh tunggu kira-kira nanti aku dibangkitkan oleh kerajaan Sains atau kerajaan Tsukasa, ya? Terserah lah yang mana aja soalnya di dua-duanya banyak cogan'. Pikir (Name) saat sudah di batukan sepenuhnya.
Ekstra=
Dibawah alam bawah sadar gara-gara pembatuan yang terjadi beberapa saat yang lalu.
"1, 2, 3, 4, 5.."
(Name) ingin coba-coba melakukan apa yang Senku lakukan saat Senku menjadi batu untuk menjaga kesadarannya.
"6, 7, 8, Zzzzz..~"
Tapi malah berakhir tertidur karena ia malah menghitung domba.
________________________________
Sponsor this uploader:
https://trakteer.id/Anain_art/tip