Selalu ikuti kisah Aldenatra sampai akhir ya!
Jangan lupa VOTENYA guys!
Follow Instagram:
@ytrmaayyy
@aldenatrawjy
@ginazianyr
@aldaksgar.ofc
Happy reading!
***
SMA GLORA
Lapangan SMANGLO pagi ini dipenuhi anak anak. Karna hari ini yang akan bertanding sepakbola adalah kelas 11 IPA 1 atau kelas ketua osis SMANGLO melawan kelas 11 IPS 2 kelas sang ketua geng motor ALDAKSGAR. Itulah kenapa semua anak anak keluar dan ingin menyaksikan pertandingan ini secara langsung.
Carina dan Bobi hari ini memutuskan untuk menggunakan baju cople berwarna pink. Walaupun baju Bobi akan keluar dari baju seragam sepakbola kelas 11 IPS 2 yang berwarna hitam dan merah.
"BIBOPP FAITHING WOOOOOO" sorak Caca heboh sambil menggerakan pompom yang ia bawa. Bobi membentuk love dengan kedua tangannya menjawab sorakan dari sang kekasih. I love you.
Ariel dan Gina yang ada di samping Caca hampir merasa tuli mendengar teriakannya.
"Dia kenapa jadi bucin gini sih berdua?"
"Namanya juga Caca" jawab Gina.
Ariel membuang nafas lalu melihat kearah lapangan. Tak sengaja sorot matanya bertemu dengan mata Gema. Mereka terdiam saling tatap sejenak, namun Ariel segera membuang pandangan.
Abimanyu merangkul pundak Gema. Sejak tadi ia memperhatikan, dua mantan pdktan ini.
"WAK AMBYAR NIKAH SAMA CIK ZENAP"
"Cakepp" jawab Samudra.
"CIK ZENAP MELARIKAN DIRI"
"Faktaaa" jawab Samudra. Ehh..
"UDAH LAH SOBAT GEMA. TU CEWEK UDAH GAK SUKA SAMA LO"
Gema menepis tangan Abimanyu dari pundaknya. Udah pantunnya gak ada yang nyambung, otaknya dan saraf sarafnya juga gak ada yang nyatu. Dasar Abim!
"Lo sebenarnya memang punya bakat terpendam Bimm"
Abimanyu lantas membusungkan dadanya merasa semakin pede. Tentu saja aku punya bakat terpendam.
"Tapi lebih baik dipendam aja. Malu maluin" sambung Gema.
Wajah Abim langsung berubah kesal. "Sialan lo. Gamon kok sama pdktan" Balas Abimanyu.
"Ketimbang lo. Pdktan sama tante tante pedopil" balas Gema tak mau kalah.
"Udahh udahh" Samudra melerai. "Bukannya tanding sepakbola malah jadi adu tinju nanti"
Peluit di tiup sang wasit, semua pemain berkumpul ke tengah lapangan, waktunya permainan di mulai.
"Ingatt, dalam permainan ini kalian harus bermain dengan bersih dan tidak ada kecurangan. Jika ada yang bermain curang akan langsung di diskualifikasi. Kalian mengerti!"
"Mengerti pak"
Pak Eriko kembali meniup peluit dan bola langsung di rebut mereka. Pertandingan berlangsung seru, teriakan masing masing pendukung dari mereka bersorak heboh. Sampai ada yang sampai bertaruh, pertandingan ini akan di menangkan oleh Aldenatra atau Alexi.
Bahkan pak Bejo yang masih sibuk mengurus beberapa berkas hasil ulangan anak anak malah keluar meninggalkan pekerjaannya untuk menonton pertandingan yang sedang berlangsung.
"Adik kakak yang auranya berbeda. Kira kira siapa yang menang ya?" gumam Pak Bejo.
"GOLLL!!" sorak kelas 11 IPA 1 gembira karna Alexi berhasil membobol gawang lawan dengan mudah.
Alexi melakukan tos dengan Pandu lalu tersenyum menyeringai melihat Aldenatra sekilas. Jika dalam masalah mendapatkan Gina, Alexi memang mengaku kalah. Namun kali ini ia akan memenangkan pertandingan.
Bola masuk dan pertandingan kembali di mulai. Kali ini Gema yang menguasai. Ia berlari dengan kaki yang mengiringi bola. Gema langsung menendang bola saat melihat Aldenatra yang sudah siap berdiri tak jauh dari gawang 11 IPA 1.
Dalam satu tendangan sorakan anak kelas 11 IPS 2 seketika pecah saat bola itu dengan mulusnya masuk dan membobol gawang lawan. Dan kali ini Aldenatra balik memberikan senyuman menyeringai untuk Alexi.
Pertandingan sepakbola antara kelas 11 IPA 1 dan kelas 11 IPS 2 kembali berlangsung cukup panas. Berlomba untuk masuk kedalam babak final nanti.
"BIBOP SEMANGAT!!"
"11 IPA 1 JAYAA!!"
"11 IPS 2 HU HA JUARAA!!"
Gina tersenyum dengan tangan yang memberi semangat saat sorot mata Aldenatra melihat kearahnya. "Semangat"
Aldenatra tersenyum dan kembali mengejar bola. Setelah mengisi semangatnya dengan melihat wajah Gina. Sekarang rasanya ia bisa membobol gawang 11 IPA 1 dengan mudah.
Keina, gadis itu sejak tadi terdiam di pinggir lapangan. Pasalnya ia tak tau harus mendukung siapa sekarang. Kelas laki laki yang ia sukai atau kelasnya sendiri.
Kei melipat tangan di depan dadanya sambil melihat pertandingan yang sedang berlangsung di tengah lapangan sana. Pilihan yang sulit.
"Cinta atau sahabat?" gumam Kei.
Okey, Kei telah memutuskan. Sepertinya ia harus melakukan cap cip cup sekarang.
"Cap cip cup kembang kuncup, team yang mana yang bakal Keina cantik dukung" Kei mengangguk setelah mendapat jawabannya.
"Gue bakal dukung kelas Alexi. Semangatt Alexiii!!"
Sebenarnya hasil cap cip cup Kei tadi berakhir di kelas 11 IPS 2. Yang artinya ia seharusnya mendukung kelasnya sendiri bukan kelas lawan. Namun gadis itu malah menghianati kelasnya sendiri.
"Siapapun yang menang gue bakal tetep bahagia"
***
PELATIHAN MILITER LODESTAR NTB
Sudah 5 kali dalam beberapa jam ini sang atasan menelfon membuat Jeky kesal. Laki laki penggila kodok itu benar benar menyusahkannya.
Mari kita hitung. Sudah satu jam sejak terakhir ia menelfon hanya untuk menanyakan apa Meti dan Buti sudah di beri makan atau tidak. Dan sekarang ponsel Jeky kembali berdering. Ia memijat pelipis matanya berusaha tidak emosi.
"Hallo pak, selamat siang"
"Jeky!!"
"Iya pak, ada apa?"
"Sekarang Meti dan Buti lagi apa?"
Jeky melihat kearah akuarium kodok yang di sampingnya. Melihat dua kodok yang seperti tertekan ada di dalam sana.
"Mereka lagi tenggelam pak" jawab Jeky.
"Hahhh, tenggelam. Kamu mau saya bunuh hahh, cepat bantu mereka dan bawa ke dokter!!"
Jeky menatap datar ponselnya. Boleh gak sih teriakin atasan? Untung Jeky anak yang sabar dan tidak mudah emosi. Walaupun itu berlaku hanya untuk Pak Pramudya saja.
"Maaf pak. Tapi kan kodok memang hidup di air dan darat. Jadi kalau mereka tenggelam itu tidak apa apa pak"
"Ohhh lupa. Kenapa kamu bodoh sekali Jeky. Sudah cepat kembali bekerja dan terus kabari saya tentang Meti dan Buti"
"Baik pak. Selamat siang"
Panggilan terputus. Jeky melempar tatapan kesal kearah kodok kodok sialan yang telah membuatnya repot ini. "Gue kasi makan ikan tau rasa lo"
Sabar Jeky sabar. Ingat kamu belum dapet gaji bulan ini.
Jeky kembali memakai topinya dan keluar dari ruangan. "Kenapa sih atasan gue harus pak Pramudya. Gila gue lama lama urus kodok!"
"Seharusnya gue disini cari cewek, bukan malah urus kodok dari pagi sampai malem" sambung Jeky prustasi. Mana masih umur 28 lagi, jangan sampai ia gila karna kodok kodok pak Pramudya.
Sepertinya lain kali ia harus mengirim surat pergantian atasan deh ke kantor pusat. Nanti kalau Jeky prustasi trus sampai nikahin kodoknya pak Pramudya kan sayang wajah gantengnya.
***
Pagi tadi pertandingan benar benar sangat panas dan seru. Jika menurut sejarah classmeeting yang pernah di adakan oleh SMA GLORA. Baru tadi pagi pertandingan mereka sampai masuk dan menjadi trending topik di instagram @lambesmanglo.
2 : 3
Itulah hasil skor tadi yang dimenangkan oleh kelas 11 IPA 1. Kali ini Alexi yang memenangkan pertandingan dan masuk kedalam babak final besok dengan teamnya melawan 11 BAHASA.
Hingga malam hari anak anak di SMANGLO masih cukup ramai. Karna besok adalah hari terakhir untuk acara classmeeting, malam ini anak anak osis dan panitia yang lain sibuk untuk menyiapkan hadiah. Karna sehabis tanding akan ada pemberian hadiah langsung kepada pemenang.
Aldenatra dan Gina memilih untuk duduk di pinggir lapangan sambil melihat lihat bintang dan bulan yang malam ini pemalu untuk menunjukan dirinya.
"Gue kalah" kata Aldenatra.
Gina menoleh. "Gak apa apa. Semua pertandingan gak harus di menangkan"
"Tapi gue menang"
"Menang?" bingung Gina.
Aldenatra menoleh. "Menang dapetin lo"
"Memangnya kakak tanding buat dapetin aku?"
"Iyaa. Tanding antar saudara"
"Untung kak Alden yang menang"
"Gak mau sama Alexi?"
Gina terdiam. "Aku mau. Kak Alexi baik, orangnya juga ramah ke adik adik kelas waktu MPLS kemarin. Dia juga terkenal banget di SMP aku. Bahkan banyak anak anak SMP PELITA 5 masuk SMA GLORA biar bisa satu sekolah sama kak Alexi"
"Termasuk lo?"
Gina menggeleng. "Aku waktu SMP cuman tau nama kak Alexi karna sering di sebut anak anak. Tapi wajahnya aku gak pernah liat. Dan waktu pertama kali liat kak Alexi ternyata dia beneran ganteng trus__"
Aldenatra membuang wajahnya masam. Kenapa malah keterusan bahas Alexi sih.
"Bulannya hilang" ucap Aldenatra mengalihkan pembicaraan. Gina lantas mendonga mengikuti arah pandang laki laki ini.
"Karna mendung. Jadi bulan sama bintangnya gak keliatan"
"Bulannya kalah cantik sama lo. Jadi dia sembunyi"
"Memangnya aku cantik?"
"Banget"
"Pantes. Aku sekarang jadi pacar ketua ALDAKSGAR kan"
Aldenatra menoleh menatap wajah gadis yang tengah tersenyum manis membuat ia ikut tersenyum. Aldenatra mengacak rambut Gina dan beranjak ketengah lapangan mengambil bola basket.
Ia melempar bola basket dan langsung di tangkap Gina. Gadis itu menaikan sebelah alisnya menatap Aldenatra.
"Kalau lo kalah, lo harus ikutin satu permintaan gue"
"Kalau aku menang?"
"Gue bakal kabulin satu permintaan lo"
Gina berdiri dari tempat duduknya. "Kak Alden harus siap siap kalah. Aku jago loh main basket"
Aldenatra tersenyum. "We'll see later"
Gina mengikat rambutnya lebih dulu sebelum akhirnya masuk ke lapangan betel one by one dengan Aldenatra.
Laki laki ini tersenyum puas saat kembali memasukan bola basket kedalam ring dengan mudah dan mengalahkan skor Gina yang tertinggal jauh.
"Ringnya terlalu tinggi. Aku kan gak nyampe" kesal Gina.
"Lo aja yang pendek"
Gina mengembungkan pipinya kesal. Dasar Aldino nyebelin. "Yaudah kakak mau apa?"
Aldenatra berjalan mendekat. "Lo bakal tau besok pagi. Dan lo gak boleh nolak"
"Tergantung"
Aldenatra menaikan sebelah alisnya.
"Tergantung permintaan kak Alden aneh atau enggak. Kalau aneh aneh aku gak bakalan bilang iya"
"Itu udah jadi persetujuan kita dari awal. Jadi apapun itu lo harus bilang iya"
"Tapi kakak jangan minta yang aneh aneh"
"Gak janji" jawab Aldenatra tersenyum menyebalkan.
"Dasar ojol"
Aldenatra melotot mendengar perkataan Gina tadi yang mengatainya ojol. Gina yang keceplosan lantas segera berlari dari hadapan Aldenatra sebelum ia di terkam namun langsung di kejar Aldenatra.
"Lo katain gue ojol!"
"Aku gak sengaja"
"Lo harus minta maaf"
"Maaf"
"Yang bener"
"Memang ini salah?"
"Yang niat"
Gina menyatukan kedua tangannya. "Aku minta maaf"
"Gue maafin, asal___" Aldenatra menunjuk pipinya memberi kode.
Gina menjulurkan lidahnya dan kembali berlari. "Dasar siluman mesum" teriak gadis itu sembari terkekeh.
Aldenatra tersenyum. "Lo harus gue kasi pelajaran"
Gina berbalik sambil melangkah mundur dengan pelan. "Pelajaran matematika atau IPA?"
"Tentang reproduksi" balas Aldenatra.
"Aku lebih suka matematika"
"Trus?"
"Kakak belajar sendiri aja soal reproduksi. Aku mau pulang" balas Gina dan kembali melangkah dari hadapan Aldenatra.
Laki laki ini berjalan menyusul. "Gue anter"
Dan malam itu Aldenatra mengantar Gina untuk pulang dengan selamat. Dan jangan lupa tentang hukuman lomba basket tadi. Besok, Gina harus mengabulkan satu permintaan dari Aldenatra tanpa penolakan.
•••
TBC
JANGAN LUPA VOTENYA!
Feed me on social media:
We are Natravers!