MASA REMAJA ā€¢ 97 liners (END)

By blakeeemyare

420K 57K 3.7K

13+ Cerita sederhana beribu makna šŸŽ“ Highest rank: #1 eunwoo (29/05/21) #1 rose (30/05/21) #1 97l (12/06/21)... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
cast I
cast 2
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22.
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31 [LisKook]
Chapter 32 [GyuMin]
Chapter 33 [2Eun]
Chapter 34 [JaeRose]
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Ending
Special Chapter : Prom Night

Chapter 42

4.9K 774 48
By blakeeemyare

Ga ada soulmate, subuh subuh langsung disuruh senam pagi yang dilanjut dengan latihan pbb membuat mood Lisa makin anjlok.

"Rose balik kapan sih? barangnya udah ga ada aja tadi gue liat." tanya Eunha.

"jam 3 subuh, ikut rombongan anak hiking yang kebetulan pulang ke Jakarta." jawab Chaeyeon.

"gue rasa dia ga tidur, soalnya semalem dia ga masuk sekalipun ke tenda. Kayaknya emang ga enak sama Jiho." kata Binnie, dan mengecilkan volume suaranya diakhir kalimat.

"atau ga jijik kali satu tenda sama si medusa." timpal Yuju.

Alis Mina menyatu, "medusa? siapa?."

"siapa lagi kalo bukan kaum pasar, si solbin & the genk."

"YANG DIBELAKANG, MAU SAYA HUKUM?!."

☁☁

Rose bimbang ketika berjalan menuju rumah, dia tidak berani mengatakam alasan yang sebenarnya mengapa dia pulang lebih awal ketimbang yang lain pada Sooyoung, bunda nya.

Tapi mengingat bunda nya yang seorang ahli psikologi jika dia nekat bohong ya tentu akan ketahuan. Jadi dia memutuskan akan numpang disalah satu teman satu bimble nya dulu jaman smp.

Ting

Tong

Pintu terbuka, menampilkan seorang cewek bermuka jutek dengan tampilan khas orang bangun tidur.

"cari siapa?."

"Joy Ardhana." jawab Rose.

"dia masih ngontrak disini kan?." lanjut Rose bertanya.

Cewek jutek itu ngangguk, dan mempersilahkan Rose masuk.

Rose tersenyum kikuk, ga enak hati ke kontrakan orang menggendong tas besar. Dia kan takut disangka apa apa gitu. Ga enak aja pokonya.

"dilantai dua sebelah kanan, nanti ketemu pintu cat abu, itu kamarnya."

Rose memperlihatkan giginya dan mengacungkan jempolnya, "thanks ka."

"lo abis hiking? apa gimana?." tanya cewek itu.

"camping sekolah."

Cewek itu ber oh ria, tiba tiba mengulurkan tangannya, "Krystal."

Tanpa berpikir Rose menerima uluran itu, "Rose."

"lo kayaknya lagi kecapean banget, langsung keatas aja Ros."

Rose melebarkan senyumannya, "kaka lusuh gini aja cakep banget, gimana kalo lagi rapih ya. Gue duluan ka, permisi."

Rose ini emang tipe cewek yang lebih suka liat cewek cantik dari pada cowok ganteng. Bukan dia lesbian dan semacamnya, cuma ya seneng aja liatnya.

Tok Tok Tok

"SIAPA."

"DUIT KONTRAKAN GUE UDAH LUNAS YA ASU, JANGAN GANGGU GUE!."

"Rose anjir woi, bukan penagih duit kontrakan aelah bangsul." ujar Rose tidak teriak, karna dia ingat tempat.

Pintu kamar pun terbuka.

"anjir Rose, lo kesini kaga bilang bilang mana pake bawa tas segede gaban. Minggat lo?."

"bukan anjir, nanti gue jelasin dah, suruh masuk dulu ngapa, haus nih gue."

☁☁

"gue aga speechless kemarin, anjir oci bisa bisanya." ujar Mingyu sambil menyeruput teh manis nya.

"oci saha?." tanya Yugyeom.

"Rose. Panggilan khusus dari gue." Mingyu mengangkat ngangkat alisnya.

"June gimana pendapat lo?." tanya Bambam menatap June yang diam saja.

"gimana ya." June menggaruk rambutnya, "kemarin kayak bukan Rose yang gue kenal."

"kalo gue pribadi sih yakin 100% bukan Rose yang ngeubah petunjuk arah. Lagian yang temuin Mina Eunha Lisa juga pan si Rose." Minghao menjeda sebentar, "Tapi sabi sabi nya dia ada kepikiran buat ngancurin hubungan June." lanjut Minghao membuat yang lain mengangguk sependapat.

"tapi mungkin dibalik itu semua emang ada alasannya, lo sendiri Gyu yang bilang ke gue kalo Rose anaknya aga ga keduga." seru Younghoon.

Eunwoo menepuk bahu Jaehyun, "ceritain lah bre, gimana bisa lo nerima Rose jadi pacar pura puranya."

Jaehyun menguap sebentar dan mengerjapkan matanya berkali kali berusaha melek. "tau dah, tanya aja si Rose nya."

"lo ga tidur?." tanya Winwin begitu penasaran melihat kantung mata Jaehyun yang lumayan hitam.

"kebangun gue gara gara suara kentut si Bambam gede banget. Mana bau anjir huek pngen muntah gue ngingetnya."

Kepala Jaehyun malah ditoyor, "ngarang lo." Ucap Bambam ga terima suara kentutnya dihina.

"ayolah cerita, penasaran abisss kita kita." mohon Jungkook.

Jaehyun mendelik, "ogah, mending lo ceritain aja rasanya cipokan sama Lisa ditengah tengah hutan semalem. Gua jamin anak anak bakal excited dengernya." Jaehyun bangkit dark duduknya dan berjalan kearah tendanya, niat tidur.

"goblok gue bilang jangan maksiat!." maki Bambam pada Jungkook.

Jungkook malah menyengir malu, "gimana yak, bibir Lisa tuh candu, pengen banget gue comot tiap detik."

"ASTAGFIRULLAH MALU JUK BAPAK LO UDAH GELAR HAJI."

☁☁

2 hari Rose membohongi bunda nya, tapi masih berkomunikasi satu sama lain seakan tidak terjadi apapun. Rose berjanji akan jujur ketika bunda nya sudah lahiran. Kalo dikasih tau sekarang kan Rose khawatir jika nanti membuat bunda nya kepikiran lalu stress dan si debay terganggu. Apalagi parahnya sampai keguguran. Amit amit.

"jadi lo balik sekarang? gue pesenin gojek ya?."

Rose menggelengkan kepalanya nanggapin pertanyaan Joy, "nggak usah, gue udah suruh Mingyu kesini buat jemput."

"ingat pesan gue, kalo balas dendam jangan terlalu gegabah, ok? --lo cari tau dulu motiv dia fitnah lo apaan. Lo juga sebisa mungkin jelasin ke teman teman lo ngapa lo berusaha buat hubungan June-Jiho hancur. Nggak usah pikirin reputasi orang lain, bela dulu diri lo sendiri sampai masalah selesai."

"iya elah Joy udah berapa kali lo ngejelasin hal ini ke gueee!" Rose mendengus, lalu alis nya menyatu bingung, "tapi gimana kalo temen temen gue ga percaya sama gue? Gue kan nggak ada bukti?."

"semenjak Sma bukannya makin pinter malah makin dongo otak lo Ros .. lo tinggal kasih liat chattan lo selama ini sama si Binnie Binnie temen lo itu. Tapi kalo mau lebih seru, lo labrak langsung si Jiho, ngga usah pake acara pura pura pacaran lagi, childish banget sumpah menurut gue mah."

"ck kasih nasehat ya kasih nasehat aja kaga usah sambil ngesarkas segala." desis Rose, "tapi, kalo ngelabrak, terlalu berlebihan nggak sih nyet? gue kan cuma sekedar temen mereka yak. Kek, lo paham kan?.."

"iya-iya, udah tau sekedar teman ngapa masih ikut campur? lo gamon sama si June?." tuduh Joy yang sangat mengesalkan dikuping Rose.

"enggak gila aja lo. Gue cuma mau bantu June sedikit." Rose terlihat memikir, "biar makin jelas, nih gue kasih tau, tapi awas aja lo kalo cepu, putus anjing pertemanan kita." ancam Rose sembari memaki.

"etdah buset makin bringas aja kata kata lo. Iyelah cepetan ngomong, lagian gue bakal cepu kesiapa coba. Kita aja beda angkatan."

"iya lagian elo sih malah pilih kelas akselerasi lagi, kaga Smp kaga Sma. Jadi yang termuda kan lo dikampus. Mamam aja dah kesusahan skripsi sejak dini."

"biar gue cepet kawin nya kata si abah."

Rose ketawa kenceng, "abah masih sehat? udah umur berapa sih?."

"67 tahun, sehat alhamdulillah. Gausah meleber lagi pembahasannya, cepat lanjutin omongan lo."

Rose menghela napas sebentar, lalu menatap manik mata Joy, "June punya penyakit gagal ginjal." ujarnya lesu.

"gue baru tau itu setelah kita backstreet 5 bulan. Pas lagi date di-Ancol tiba tiba June megang dada nya terus kek kesesekan napas gitu dan pingsan, kebayang kan lo, gue yang panik banget langsung minta orang orang bawa June kerumah sakit. Pas nyampe sana gue kira cuma karna kecapekan biasa ternyata June punya penyakit yang cukup berbahaya."

"ya terus ngapa abis itu lo tinggalin goblok."

"gue cuma putusin bukan ninggalin anjirr." sanggah Rose celat.

"sama aja. Jadi alasannya apaan."

"June itu tipe orang yang selalu prioritasin ceweknya gimanapun keadaannya. Anjing gue kesel kann, gue putusin lah dia, biar dia fokus sama kesehatannya dan sembuhin penyakitnya dulu. Tapi tiap 2x sebulan, gue juga selalu temenin dia berobat, check up segala macem. Gue temenin! Si tai bangke pas kelas 11 malah pacaran ama cewek yang mau manfaatin dia doang."

"lo kesel banget kayaknya?." Joy menatap selidik Rose.

Rose ngangguk jujur, "iyalah anjrit ga kesel gimana gue, meskipun gue udah ga punya rasa spesial sama dia. Tapi gue masih khawatir dan punya rasa simpati sebagai teman dan mantan!."

"iya paham gue paham. Ada lagi uneg uneg lo yang belom lo keluarin?."

Rose ngangguk lagi, "ada! Ini soal Hangyul."

"adek nya .. Mina bukan sih? yang pernah lo ceritain?." tebak Joy benar.

"tepat!."

"gimana gimana. Kasusnya ada perkembangan?." Joy penasaran.

"sedikit. Lo ingatkan, tentang cewek yang ada didalam kamera? Gue udah telusurin itu, ternyata temannya Mina!."

"whutt? siapa anj." umpatan Joy tertahan ketika ponsel Rose bergetar.

"yoo." Rose membuka suara.

"dimana asu! gua udah depan kontrakan temen lo setelah tersesat dikandang jamet tadi."

"tersesat? napa bisa?."

"ga penting, nanti gue ceritain. Lo buruan keluar. Gue ga nyaman diliatin bu ibu komplek" suara Mingyu terdengar amat kecil sehingga Rose aga ga mudeng.

"iya iya gue keluar sekarang, 5 menit nyampe."

"apaan lima menit, bertapa dulu lo lima menit? 15 detik kaga nongol gue langsung cabut!."

Tit Tit Tit

Panggilan terputus sepihak oleh Mingyu.

Rose beranjak dan menggendong tas gunungnya itu bersiap pulang.

"namanya, Yebin. Tapi gue udah nelusurin, di sekolah gue dari angkatan 10 11 12 ga ada anjir yang namanya Yebin." ujar Rose.

"berarti prasangka lo salah! Lanjut japri aja dah ya, sape tau gue bisa bantu."

Rose mengacungkan jempolnya, "siap!  Anyway duit makan selama gue disini kaga bakal lo tagih kan? Nggak lah Joy kan tajir, murah hati, jodohnya Doyoung yang--ops." Rose segera berlari ketika melihat Joy mengambil sepatu hak nya dan siap dilemparkan ke dia. "SEKALI LAGI LO BAWA BAWA NAMA MANTAN, PERTEMANAN KITA PUTUS YA ANJING."

"HAHA AMPUN! THANKS YA DADAH JUGA JOY JANGAN KANGEN, NANTI KAPAN KAPAN GUE KESINI LAGI!."

Joy menetralkan napasnya yang memburu akibat ulah Rose yang suka jail nyebut nama mantan. Joy kan sensitif yak. "eh tapi, Yebin? gue kek pernah denger namanya dah." gumam Joy pelan, tapi tak kunjung mengingat. Dia memutuskan untuk tidur.

TO BE CONTINUED
•••

vote nya disini
👇

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

400K 19.4K 47
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
ALZELVIN By Diazepam

Teen Fiction

3.8M 224K 28
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?" Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi. Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berj...
3.5M 170K 63
[SEBELUM BACA YUK FOLLOW DAN VOTE SETIAP CHAPTER SEBAGAI BENTUK PENGHARGAAN BUAT AUTHOR YANG CAPE CAPE MIKIR ALURNYA, YA WALAU MUNGKIN ADA YANG GAK M...
2M 101K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET šŸš« "Kita emang nggak pernah kenal, tapi kehidupan yang Lo kasih ke gue sangat berarti neyra Gea denandra ' ~zea~ _____________...