MASA REMAJA • 97 liners (END)

By blakeeemyare

420K 57K 3.7K

13+ Cerita sederhana beribu makna 🎓 Highest rank: #1 eunwoo (29/05/21) #1 rose (30/05/21) #1 97l (12/06/21)... More

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
cast I
cast 2
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22.
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
Chapter 31 [LisKook]
Chapter 32 [GyuMin]
Chapter 34 [JaeRose]
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Ending
Special Chapter : Prom Night

Chapter 33 [2Eun]

4.5K 618 20
By blakeeemyare

Focus: Eunwoo, Eunha

...

Ketika bell bunyi istirahat berbunyi, Eunha langsung melangkah kan kakinya menuju rooftop sekolah. Entahlah kebiasaannya akhir akhir ini jadi lebih sering ingin bersendiri.

"kak Jay lagi apa ya?." tanya nya random menatap langit.

Eunha menghembuskan nafasnya "kalau aja kak Jay ga kabur, pasti gua bisa curhat semuanya sama dia."

"Eunha!."

Eunha noleh mendengar suara memanggilnya. Rupanya Eunwoo yang tiba tiba datang dan sedang berjalan mendekat kearah Eunha.

"heh lo mau bundir?."

Bukannya menjawab, Eunha malah menunjukkan raut bingung. "bukannya lo ada olimpiade? kenapa bisa kesini?."

Eunwoo mengangguk dan berdiri disamping Eunha. "udah beres dari jam 9, terus langsung kesini."

"terus lo sendiri ngapain disini?." lanjut Eunwoo bertanya.

Eunha kembali menatap langit, "jujur aja Wu, gua ga sanggup lama lama liat Jungkook Lisa mesra. Jadi gue putusin kesini."

"lo-lo belum move on? pelet nya si Juki manjur juga anjir."

Eunha tersenyum nanar, "asli, gua nya juga bego banget."

"jangan galau galauan lah, ga jaman bet. Gimana kalo pulang sekolah, lo jalan sama gue? gua traktir dah, hitung hitung rayain kemenangan olimpiade gua hari ini."

Mata Eunha berbinar, "seriuss???."

"kalo ditraktir sih gue selalu gas."

☁☁

Eunwoo mengatuk ngatuk sepatunya ketanah gabut menunggu Eunha. Dia melirik jam tangannya sekilas.

"nungguin siapa anjing?." tanya Yugyeom pada Eunwoo ketika memasuki area parkiran.

"si Eunha."

Yugyeom mengangguk-angguk sembari menyalakan motornya.

Tin Tin!

"duluan paketu! semoga lancar ya pdkt nya." ucap Yugyeom yang dihadiahi tatapan tajam dari Eunwoo.

Yugyeom cekikikan, dan melengos dari hadapan Eunwoo. Tak lama dari perginya Eunwoo, adik kelas nya sekaligus tetangganya yang terkenal galak tiba tiba menghampirinya.

"bang Eunwoo!."

"apaan?."

"nebeng dong, lo mau pulang kan?."

"kaga bisa Yeon, gua ga bakal balik dulu."

Doyeon menyatukan alisnya bingung, "kemana? tumben keluyuran?."

"bukan keluyuran tapi ada urusan, kepo dah. Naik angkot aja yaela deket ini."

"males banget gua pake angkot, bauu, huwek." Doyeon memperagakan seperti ingin muntah.

"alah makan masih tempe tahu doang belagu gaya lo."

Doyeon berdecak, sebelum melangkah pergi. Eunha datang bergabung.

"siapa Wu?." tanya Eunha menunjuk Doyeon.

Doyeon mengulurkan tangannya, "Doyeon, anak x ipa 2. Temen deket sekaligus tetangga nya Eunwoo, hehe." Doyeon mengakhiri dengan cengiran terpaksanya.

Tentu Eunha balas berjabat mengangguk angguk paham. Tapi dia tidak memperkenalkan dirinya balik. Jabatan tangan itu sudah terlepas.

Eunha mengusap lehernya canggung, ada perasaan iri kagum sebel gitulah campur aduk saat melihat Doyeon. Apalagi ketika dia membandingkan dirinya dengan mereka berdua. Gua serasa anak sd berdiri disini, anjing pengen balik.

Peka raut kebingungan Eunha, Eunwoo mengajaknya untuk pergi, "udah beres kerkom nya? langsung cabut yu."

"ayok, sorry bikin nunggu." jawab Eunha.

"maaf ka, tapi lain kali jangan gini ya, soalnya bang Eunwoo paling ga suka kalo ada orang yang bikin dia nunggu." celetuk Doyeon tiba tiba.

Eunwoo melemparkan tatapan kesalnya pada Doyeon "so tau bener, heran." dan memakai helm full face nya.

Doyeon menunjukkan smirknya lalu berjalan keluar area parkir membuat Eunha menghela nafas lega.

"gua naik ya." ijin Eunha.

"eh sebentar." cegah Eunwoo dan dia tampak membuka jaket kulit dari badannya.

"pake dulu Ha, kalo kaga rok pendek lo nanti terbang terbang lagi, serem." dan menyodorkan jaket kulit hitam nya ke Eunha.

☁☁

Setelah diajak berkeliling dan diajak nonton oleh Eunwoo. Mereka sekarang memutuskan untuk mengisi perut disebuah restoran daging sapi yang tempatnya tidak terlalu besar.

"keliatannya lo sering makan disini Na?."

Eunha mengangguk membenarkan, "jaman smp, kaka gue selalu ajak gue kesini tiap pulang sekolah."

"kaka cewe apa cowo?."

"cowo."

"pasti ganteng, orang adek nya cantik gini."

Eunha memblushing, "yaela Wo sejak kapan lo suka ngegombal."

Eunwoo tertawa, "coba ngikutin cara Jungkook, kali aja lo juga kepelet sama gue."

"bisa abiss gue kalo kepelet dua buaya sekaligus."

"ish mantan aja gue ga punya, mana ada sebutan buaya, ada ada aja."

Setelah pesanan datang, baru beberapa suap Eunha menerima panggilam dari ibu nya.

"ade dimana, ko belum pulang."

"lagi makan dulu bu, ada apa."

"kia sama kinan ga ada yang jaga, pulangnya aga cepetan ya Na, bi Ami mau ada urusan dulu katanya."

"ibu sama ayah pulang jam berapa emangnya."

"malam kaya biasa."

"yaudah abis makan ade langsung pulang ya bu."

"iya hati hati."

Eunha mengangguk dan mematikan panggilannya.

"nyokap Na?." tanya Eunwoo.

"iya, suruh cepet cepet balik. Soalnya keponakan ga ada yang jaga."

"yaudah buruan abisin, ntar gue anter."

"yakali lo ga anter gue pulang, awas aja."

☁☁

Bertepatan dengan turunnya Eunha dari motor, hujan tiba tiba datang.

"Wo neduh dulu dirumah gue!." ujar Eunha aga keras karna suara hujan yang ikutan bising.

Eunwoo mengangguk dan memasukki motornya kehalaman rumah Eunha. Sementara Eunha berlari kecil sembari meletakkan tas nya diatas kepala.

"masuk dulu Wo jangan berdiri disini, dingin tau."

"gapapa lah Na disini aja, paling bentar lagi juga reda."

"ihh bandel banget paketu, itu liat seragamnya basah, ayo kedalem, nanti gue kasih pinjem baju abang gue."

Eunwoo mau ga mau menurut.

"nih." ucap Eunha dan memberikan kaos berawarna abu. "sorry ya gara gara jaket lo gue pake, lo jadi basah kuyup gini."

"sans aja lah Na, btw kamar mandi nya dimana?."

"lo jalan aja lurus nanti belok kiri." jawab Eunha.

Eunwoo melangkah mengikuti arahan Eunha sambil memainkan rambutnya yang basah. Eunha melotot liatnya, lalu tiba tiba memukul kepalanya sendiri.

Inget kata Rose, lo ga boleh gampang suka sama orang. Apalagi kalo dari tampangnya doang, ayo Na belajar dari pengalaman... Nasehatnya dalam hati.

Setelah selesai ganti baju, Eunwoo membuka pintu kamar mandi dan berjalan menuju ruang tamu lagi. Bedanya, ketika ia kembali, ia melihat Eunha yang sedang kelimpungan untuk menenangkan 2 keponakannya yang masih bayi seorang diri.

"ya allah adem banget hati gue liat yang beginian." gumam Eunwoo dan memegang dadanya yang sudah berdebar.

"perlu bantuan Na?." tawar Eunwoo.

"emang lo bisa ngurus bayi?."

Eunwoo mengeluarkan smirknya, "dih ngeremehin lo?."

Eunwoo mengambil bayi cowok yang sedang menangis diatas roda.

"kenapa bayi nya tiba tiba ada disini Na?."

"dikamarr mereka tiba tiba bocorr, jadi gue bawa bayi nya kesini meskipun mereka lagi tidur. Akhirnya pada nangis." jelas Eunha.

"orang tua mereka lagi kerja juga?." tanya Eunwoo penasaran.

Eunha belum menjawab, dan meletakkan bayi perempuan yang sudah tidur diatas ranjang kayu yang ia bawa dari kamar.

"ngga." jawab Eunha singkat.

"ibu dari mereka nyelingkuhin kaka gue, sedangkan kaka gue kabur gatau kemana dari bulan lalu."

Eunwoo terkejut dan mengutuk dirinya sendiri karna sudah terlanjur kepo. "sorry Na ga bermaksud." ucap Eunwoo ga enak hati.

"gapapa, itu teh nya diminum dulu Wu, mumpung masih angett."

Eunwoo mengangguk, dia meleletekkan bayi yang sudah tidur terlebih dahulu seperti yang dilakukan Eunha tadi.

"Na kayaknya gue harus balik sekarang. Gapapa?." ujar Eunwoo yang melihat jam tangannya menunjukkan angka 9.
Bukan 9 pagi ya, 9 malam.

Eunha mengangguk, "bentar lagi bonyok gue juga bakal pulang kok."

Mereka berdua bangkit, Eunha mengantarkan Eunwoo kedepan rumah. "makasih ya Wo, udah traktir gue terus bantuin gue jaga ponakan. Sorry juga tadi udah banyak ngerepotin lo."

"sama sama." Eunwoo memakai helm nya dan berbalik, "besok sekolah gue jemput ya."

Eh, sejak kapan wo?.

TO BE CONTINUED
•••

Vote nya disini ya
👇

Continue Reading

You'll Also Like

4.8M 258K 58
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
RAYDEN By onel

Teen Fiction

3.5M 217K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...
5.2M 356K 67
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
483K 25.3K 35
SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AUTHOR NYA DULU YA GUYSS.. ~bagaimana ketika seorang perempuan bertransmigrasi ke tubuh seorang perempuan yang memili...