Happy Reading!
Jungkook dan Eunha melakukan kencan pertamanya disebuah mall berdua setelah satu minggu berpacaran.
"Ha mau es cream?." tanya Jungkook.
Eunha menggeleng, "ngga deh, aku baru sembuh flu kemarin. Kalo sampe kambuh lagi entar dimarahin."
Jungkook mengangguk-angguk, "udah makan belum? makan dulu yuk."
Dahi Eunha malah mengkerut "bukannya tadi dikantin udah makan? yang ditraktir Jiho sama June, masa lupa."
"masih laper hehe." cengenges Jungkook.
"oh yaudah aku temenin kamu makan aja."
"kamu sendiri ga bakal makan?."
"engga, masih kenyang paling nanti pesen minuman doang." jelas Eunha yang disetujui Jungkook.
Namun saat mereka akan melangkah kembali ada suara seseorang mencegatnya dari belakang.
"Jungkook Jungkook!."
Jungkook membulatkan suaranya mendengar suara itu, "Ha ayok aga cepetan jalannya." Jungkook menggenggam tangan Eunha makin erat.
"Jung, kenapa sih?." heran Eunha.
Jungkook mendekatkan dirinya berbisik, "dibelakang ada pacar aku yang ketujuh."
☁☁
"strong apaan kalo tadi gue ga datang lo udah dipangkuan Tuhan sekarang." sahut Jaehyun tiba tiba.
Rose mendecih, "iya iya hari ini lo pahlawan gue, thanks Jae." ujar Rose sedikit kepaksa.
Rose berbalik kearah Yeri, "yer keknya hari ini tunda dulu deh, kepala gue puyeng anjrit hehe, ntar gantinya gue traktir lo janji."
"gapapa ka, kaka pulang aja, Yeri diantar bang Jaehyun."
"jangan trauma jalan sama gue ya, emang hari ini gue lagi ketiban sial aja." kata Rose bercanda diiringi ketawa renyah nya.
"engga lah ih kak Rose apaansi, malah Yeri ngerasa bersalah ga tolongin kaka tadi."
"gapapa, btw Yer, gue pengen to the point ngomongin hal ini." muka Rose mendadak serius.
"apa?."
Rose menghembuskan nafasnya bentar, "kamera yang ada digelang lo itu, masih berfungsi ga?."
"masih ko, cuma gelangnya ga Yeri pakai aja." jawab Yeri jujur.
Eh kalo yang bingung Jaehyun dan Mingyu kemana, mereka ada kok. Lagi beresin masalah sama 3 preman tadi aja yang udah sempet sadar.
"boleh ga, gue pinjem kamera nya? gue harus mastiin sesuatu."
Yeri mengangguk cepat, "boleh banget kak, mau diambil kapan? apa Yeri sekalian aja bawa kesekolah besok?."
Rose tersenyum lebar, "nah gitu aja."
Yeri mengacungkan jempolnya.
Bertepatan saat itu Mingyu dan Jaehyun yang kembali menghampiri mereka. 3 preman yang tadi menyerang Rose juga sudah tidak terlihat.
"Rose mau langsung balik?." tanya Mingyu.
"hooh, thanks lagi lo berdua udah bantuin gue tadi."
Mingyu dan Jaehyun mengangguk barengan. "yaudah Yer, lo pulang sama gue?."
Yeri menatap Jaehyun, "iya, kerumah lo aja bang langsung, lagi tiba tiba rindu ketemu tante."
Jaehyun dan Mingyu bertos ria sebelum berpisah, Rose pun mengangkat tangannya menunggu Jaehyun melakukan tos dengannya.
Tapi pria itu malah melewatinya.
"woi ini tangan gue dianggurin?." seru nya kencang, tangannya masih terbuka lebar diudara
Jaehyun menoleh, "so'akrab banget sih lo." tapi tetap melangkah kearah Rose dan melakukan hal yang sama seperti pada Mingyu tadi.
Rose menahan ngakak nya, gatau tapi tindakkan tadi membuatnya seperti ingin tertawa kencang. Kek, waw Rose ga pernah secanggung ini sama orang.
Mereka membawa motornya masing masing, terkecuali Yeri yang dibonceng oleh Jaehyun.
Tin Tinn!!
Mingyu menyalakam klaksonya ketika pergi melewati Jaehyun. "duluan euy."
☁☁
Minghao menahan kesalnya ketika ia pulang kerumah, rumah terkunci, bukan hanya rumah, pagarnya ikut digembok. Sial, ia baru ingat bahwa ayah, ibu tiri dan kaka tirinya sedang berlibur dilihat dari ig story milik kaka tirinya itu.
Tapi yakali ga ada menitipkan kunci?. Memberi kabar pun tidak sama sekali. Sungguh nasib.
Minghao duduk diatas motornya dan membuka ponselnya yang dari tadi belum ia pegang.
Muncul nontifikasi baru yang membuatnya merasa sedikit senang.
Mina
|minghao
|boleh minta tolong?
tolong apa?|
|tolong jagain hangyul sebentar
|gue masih diluar
|pembantu juga baru kirim pesan
|katanya lagi nyusul suaminya kerumah sakit
|jadi hangyul sendirian dirumah
otw Min|
Tanpa lama ia memakai helmnya dan pergi kerumah Mina.
Satu hal yang kalian mungkin belun tau. Setelah Mina bergantung pada Rose, ia juga bergantung pada Minghao tanpa sepengetahuan lain. Kecuali Rose mungkin?.
☁☁
Lisa menahan senyumnya melihat Mina makan dengan lahap, dia baru tau ternyata temenan dengan orang introvert tuh asik juga.
"Mina pencuci mulut nya mau apa?." tanya Tiffany ketika nasi goreng seafood Mina sudah habis.
"ga perlu tante." tolak Mina hati hati.
"yauda puding." Tiffany memberi puding mangga segar, dan diambil oleh Mina dengan sedikit sungkan.
"makasih tante."
Tiffany membalas dengan senyuman.
Jika boleh jujur, Mina tidak pernah diperhatikan seperti ini oleh kedua orang tuanya. Ayahnya meninggalkannya dan Hangyul ke Jepang demi pekerjaan selama bertahun tahun, lalu ibu nya yang memutuskan untuk menikah lagi.
Makanya, ketika didalam mobil tadi Mina cukup terharu dengan perlakuin baik kedua orang tua Lisa terhadapnya. Selain kedua orang tua Lisa, kedua orang tua Rose pun sama baiknya. Dan Mina cukup iri akan hal itu.
"Mina temenan sama Lisa udah berapa lama?." tanya Nickhun.
"kurang dari sebulan om."
"oh gitu, Mina sering sering main kerumah ya, Lisa itu anak tunggal jadi sering kesepian. Mentok mentok yang sering kerumah itu cuma Rose." jelas Nickhun.
Mina mengangguk, "siap om!." dan melakulan hormat lalu mereka berempat tertawa.
"Mina punya saudara?." kali ini giliran Tiffany yang bertanya.
"punya, namanya Hangyul, satu tingkat dibawah Lisa, adiknya ganteng banget serius." bukan Mina yang menjawab, melainkan Lisa dengan muka excited nya.
"oh yaa? satu sekolah juga?."
Lisa mengangguk menanggapi pertanyaan Nickhun.
"menurut Mina, Lisa udah punya pacar belum?."
Mina terdiam sebentar untuk menjawab pertanyaan Tiffany.
☁☁
Dengan muka menahan berat, Eunwoo menjinjing plastik berisi belanjaan bulanan ibu nya yang tidak sedikit.
"Eunwoo tolong beliin bubur sebentar disebrang sana." titah ibu nya yang tentu langsung dilaksanakan Eunwoo.
Eunwoo menyebrang dengan hati hati setelah melihat kiri-kanan. Dan sedikit berlari untuk mencapai tukang bubur langganan ibu nya.
"pa biasa ya satu porsi untuk Mama saya." kakek yang telah berumur itu mengangguk.
Eunwoo menoleh mengamati para pejalan kaki. Sampai pandangannya berhenti pada seorang gadis yang ia cukup kenal sedang menangis sambil berjalan ditrotoar.
"Eunha?."
Dengan cepat ia menghampiri Eunha, "Ha? lo kenapa nangis?." tanya Eunwoo khawatir. Masalahnya nangis nya ini sampai sesegukan gitu loh. Kan ga tega dengernya.
Eunha mendongak memandangi wajah Eunwoo, "gue putus sama Jungkook! HUAAA EUNWOO." tanpa Eunwoo duga Eunha memeluknya.
Ya allah jantung gue. Ujarnya dalam hati. Sekarang ia tidak khawatir pada Eunha, tapi kesehatan jantungnya yang malah berdegup kencang.
Tbc
•••
Vote nya yaaa
disini
👇