DARAH KAISAR I & II [SELESAI]

By ss_avina

684K 82.6K 2.8K

"Apa ini karma bolos daring?" Gadis yang masih di bangku sekolah ini mati. Siapa yang menduga jika dia masuk... More

BAB 1 : KECELAKAAN
BAB 2 : MIMPI YANG ANEH
BAB 3 : LUNAR & ELIOS
BAB 4 : LEDAKAN
BAB 5 : KELAS KESATRI JAMES
BAB 6 : KETAKUTAN TERBESAR AILEEN
BAB 7 : EMELY ROSEBELL
BAB 8 : TERLAMBAT
BAB 9 : HINAAN PERTAMA
BAB 10 : FAMILIAR NAGA
BAB 11 : SESUATU DI WAJAH NICHOLAS
BAB 12 : MARVIN SI MANIAK SIHIR
BAB 13 : AKU CAPEK
BAB 14 : DUEL DENGAN FREYA
BAB 15 : TERPESONA
BAB 16 : KARAKTER BARU
BAB 17 : AMETHYST
BAB 18 : VARDEN & VIAN
BAB 19 : RINTIHAN KESAKITAN
BAB 20 : SEMINGGU
BAB 21 : PROFESOR ARION
BAB 22 : GOSIP
BAB 23 : PETIR
BAB 24 : TAMPARAN
BAB 25 : AMARAH LUNAR DAN ELIOS
BAB 26 : KEBENARAN TENTANG AILEEN
BAB 27 : AILEEN SI ANTAGONIS
BAB 28 : HANS
BAB 29 : KETURUNAN ALDRICH
BAB 30 : AYAH AILEEN
BAB 31 : KECUPAN
BAB 32 : KABUR
BAB 33 : MARVIN KHAWATIR
BAB 34 : AILEEN TUMBANG
BAB 36 : AILEEN ALMORE DE ALDRICH
BAB 37 : EMELY SI PENGKHIANAT
BAB 38 : MELAYANG
BAB 39 : INI TENTANG AIR MATA
BAB 40 : TAMU
BAB 41 : KEHILANGAN
BAB 42 : HARI KELULUSAN
spesial 👀
berita bagus 👀
✨HANS?✨
🐉💨

BAB 35 : WUJUD MANUSIA LUNAR & ELIOS

8.7K 1.7K 128
By ss_avina

tim gercep langsung baca mana suaranya, haha😹

cuss langsung baca 🐱

~~~

Sebuah ayunan kosong ada di depan Aileen. Menggantung dengan sepasang tali yang di ikat di batang pohon.

Ayunan sederhana yang terbuat dari kayu. Tanah lapang yang tidak pernah Aileen lihat sejauh mata nya memandang. Terpaan angin yang menyejukkan berhasil membuat nya merasa tenang.

"Aileen."

Seseorang baru saja memanggil nama nya. Aileen berbalik. Ada seorang anak kecil yang duduk di ayunan. Menatap Aileen lekat dengan suarai hitam legam nya yang sama seperti dirinya dan jangan lupakan netra hanzel nya yang memikat hati itu.

"Bagaimana hidup mu Aileen?"

"Siapa?"

"Aku Aileen. Aileen yang asli."

Seketika Aileen terdiam. Menatap lekat gadis di depan nya.

Apa dia benar-benar Aileen? Gadis antagonis yang tubuh nya aku ambil.

"Jihan."

Dia tau nama asli ku.

"Terus lah hidup. Kau lebih pantas hidup dari pada aku." Tutur gadis kecil itu dengan nada seorang gadis kecil.

Jalan cerita novel memang sudah sangat berubah. Kisah tersembunyi yang tidak kakak nya cerita kan dan juga Emely yang berubah menjadi jahat membuat berhasil berpikir keras.

"Jangan khawatir kan aku." Gadis yang ternyata adalah Aileen yang asli meloncat turun dari ayunan dan menatap Aileen dengan seutas senyuman ramah.

"Sekarang aku bukan Aileen. Jihan, hidup lah terus jangan pedulikan aku." Terang gadis berambut hitam di depan yang perlahan menghilang dalam serpihan mana sihir yang terbawa angin.

"Tunggu! Aileen! Jangan pergi!"

Hanya tersisa setengah wajah dari Aileen. Gadis itu tetap mengembangkan senyum nya. Seperti mengucapkan sesuatu yang tidak dapat Aileen dengar.

"Perjalanan mu masih panjang, Aileen."

~~~

Remang cahaya matahari terasa hangat di wajah Aileen. Desir angin yang menyejukkan berhasil membangun kan nya. Aileen berada di kamar nya, di istana bagian dalam.

Aileen hanya membuka kelopak mata nya. Sedangkan dapat dia lihat dari balik tirai ranjang ada Sarah yang sedang sibuk memeras handuk kecil.

Saat Sarah berniat menoleh. Aileen segera kembali menutup mata nya.

Sarah mendesah paruh. Dia sangat mengkhawatirkan Aileen. Dia mengusap dahi gadis itu dan leher nya juga. Berharap Aileen segera bangun.

"Nona, tolong. Bangun lah." Lirih Sarah pelan dengan suara gemeter yang bisa kapan saja menjatuhkan air mata.

"Kalau aku bangun apa kau mau memberikan ku kue coklat."

"Iya, iya! Saya akan menyuruh koki istana membuat- NONA!" Pekik Sarah yang terkejut. Aileen tersenyum menatap Sarah. Deret gigit nya terlihat rapi saat menunjuk kan senyuman.

Sarah lekas bangun dan bergegas pergi keluar pintu. Berteriak sepanjang koridor istana. Aileen lekas bangun mengambil handuk kecil yang berada di dahi nya.

Angin kembali berdesir. Kini dapat Aileen dengar, dari luar alam seakan berteriak memanggil nya. Apa mereka senang karena aku sudah bangun?

Aileen yang masih duduk dengan setengah tubuh nya berbalut selimut. Pakaian yang dia kenakan masih tetap sama. Bagaimana akhir pertandingan tadi?

BRAK!

Pintu kamar Aileen langsung dibanting oleh seseorang yang tidak tau siapa dia. Tirai ranjang berhasil menutupi wajah lelaki yang Sarah ada di belakang nya.

Itu Ayah.

Arion lekas duduk di samping Aileen. Menggenggam kedua tangan putri nya dan menyentuh dahi putri nya

"Kau sudah sehat? Apa ada hal lain yang masih terasa sakit?"

Aileen menggeleng sembari mengembangkan senyuman ramah. "Tidak, aku sehat karena ayah sekarang ada di depan ku." Ujar Aileen membuat senyum mengembang berusaha menutupi kekhawatiran Arion.

Arion menghela napas panjang. "Kita tunda saja debut mu malam ini." Ujar Arion mengusap lembut punggungan tangan Aileen.

"Apa seburuk itu kah dia sampai pingsan lagi?" Batin Arion yang masih khawatir.

"Bagaimana jika aku hanya muncul saja? Aku akan berdiri disamping ayah sepanjang pesta."

Arion menggeleng. Dia tidak menginginkan kan Aileen pingsan lagi.

"Tapi, aku dengar tentang rumor ku yang akan muncul malam nanti sudah terdengar sampai para bangsawan di academy. Aku tidak ingin mengecewakan mereka." Terang Aileen yang merasa bersalah mengecewakan harapan para bangsawan.

Aileen adalah duplikat Arion. Keras kepala mereka itu sama. Arion dengan berat hati mengiyakan nya.

"Tapi, aku tidak bisa terus bersama mu nanti di pesta. Kau adalah bintang pesta itu dan pastinya semua orang pasti ingin mengajak mu mengobrol." Gelisah Arion yang semakin menjadi. Dia tidak ingin seorang pun pria mendekati putri nya malam nanti.

"Sementara aku tidak ada. Lunar dan Elios akan menjaga mu."

Memang aku boleh memanggil familiar saat pesta? Seingat ku tidak.

Seseorang masuk ke dalam kamar Aileen. Dua orang pria tinggi menghampiri nya.

"Aileen." Panggil mereka bersamaan dengan kilat netra ke emasan yang langsung dapat Aileen kenali dimana pun.

Aileen mengatupkan mulut nya tidak percaya. "Luu, Ely?"

Itu Lunar dengan rambut hitam nya dan juga Elios dengan rambut putih keperakan nya.

*btw jangan dibayangin pakai baju resmi nya, bayangin pakai baju santai aja yaa^^

"Apa kau tidak pernah melihat wujud manusia mereka?" Tanya Arion yang melihat Aileen terkejut.

Aileen menggeleng. Tentu saja tidak setelah dua tahun dia tidak pernah memanggil mereka.

Tangan Arion beralih menyentuh pipi putri nya. "Ayah harus kembali. Istirahat lah lebih lama lagi."

Aileen tersenyum. Menuruti apa yang Arion katakan sebelum lelaki bersurai hitam legam sama seperti nya itu pergi. Di ikuti oleh Sarah yang mengetahui jika dia perlu banyak istirahat sebelum malam nanti.

Sama seperti mereka dalam wujud kucing nya. Lunar pasti akan memeluk nya dan juga Elios yang akan tidur dalam pangkuan nya. Tapi ini berbeda dengan wujud mereka yang mempunyai tangan, kaki, dan wajah tampan itu.

Aileen tenang. Tenang Aileen. Tenang.

Aileen menolak saat Lunar berusaha memeluk nya dari belakang. Berdalih dirinya masih tidak enak badan. Sedangkan Elios. Lelaki bersurai putih keperakan itu duduk di samping Aileen dengan kursi yang biasanya tempat Sarah duduk.

"A-apa kalian bisa keluar sebentar? Ini masih siang dan aku mau melanjutkan tidur ku." Ucap Aileen sembari menahan tidak menatap wajah mereka berdua.

"Benarkah?" Tanya Lunar tidak yakin menatap Aileen dengan salah satu alis nya terangkat.

"I-iya, kalian keluar bermain sana, atau jahilin siapa kek sono." Usir Aileen yang tidak tahan melihat wajah mereka yang membuat nya tersipu malu mengingat apa yang sudah dia lakukan bersama Lunar dan Elios. Bahkan kedua lelaki itu sudah melihat tubuh nya.

"Kenapa? Kami kan ingin tetap bersama mu. Apa kau membenci kami Aileen?" Seru Elios yang membuat Aileen merasa bersalah, tapi suara mereka masih tetap sama.

"Itu tidak akan berhasil. Kalau kau dalam wujud kucing mu mungkin itu akan berhasil kepada ku, tapi dalam wujud manusia mu." Telisik Aileen melirik mereka berdua bergantian.

"Tidak akan mempan." Gumam Aileen pelan membuang muka nya.

Lunar yang tidak tahan segera naik ke atas kasur dan memeluk Aileen seperti dalam wujud kucing nya. Melingkarkan kedua tangan nya, memeluk leher gadis bersurai hitam legam itu.

"Luu, apa yang kau lakukan?"

Wajah Aileen semakin memerah karena tingkah Lunar yang memeluk nya dan mengusapkan surai hitam nya ke rambut nya.

"Kenapa? Kita biasanya melakukan nya bukan. Bahkan Elios juga bisanya tidur di pangkuan mu." Tutur Lunar yang sebenarnya sedang menjahili Aileen yang wajah nya terlihat seperti tomat.

"I-itu, itu... "

Aileen tidak bisa membalas nya. Lunar pandai bicara dari pada Elios yang banyak diam.

Aileen hanya diam, berusaha mengatur detak jantung ku. Itu Lunar dan Elios hanya bentuk badan mereka saja yang lebih besar Aileen. Yang lain tidak.

Aileen menatap Elios. Aileen dapat membayangkan telinga kucing yang menunduk diam menatap bawah.

Aileen bergeser sedikit memberikan ruang untuk Elios juga bergabung ke kasur. Aileen menupuk kasur, sama seperti dia memanggil biasanya.

"Kemari lah."

Elios menurut dan berbaring di paha Aileen sama seperti biasanya. Aileen mengelus surai putih keperakan dan sama lembutnya seperti bulu mereka dalam wujud seekor kucing.

Angin memberitahu Aileen cerita hari ini. Alam sedang bahagia. Matahari semakin tersenyum lebar hari ini. Bahkan tumbuhan dan pohon juga seakan bernyanyi saat angin datang. Gesekan daun dan ranting yang terdengar nyaman masuk ke telinga.

Aileen masih tetap mengelus puncak kepala Elios begitu pun juga Lunar. Mereka tetap seekor kucing. Meskipun mereka adalah naga yang sekarang dalam wujud manusia nya sekarang, tapi dimata Aileen mereka berdua adalah kucing manis.

Aileen mengecek inti mana nya. Berpikir itu rusak sama seperti terakhir kali. Tapi malah baik-baik saja. Bahkan jaringan mana nya yang rusak sudah sembuh kembali.

Ini aneh.

Aileen tau jika Elios tidak betah menahan kantuk nya jika sudah tidur di pangkuan nya begitu pun juga Lunar. Tapi dalam wujud manusia nya. Dia malah asik menaruh dagu nya di leher Aileen.

"Apa yang sedang kau pikirkan sampai sebegitu serius nya?"

"Aku hanya mengecek inti mana ku. Apa kau yang melakukan nya?"

Aileen menatap Lunar yang ternyata sedang mengajaknya berbicara dengan kedua mata nya yang terpejam.

Lunar menggeleng. Dia juga mengatakan bukan mereka yang melakukan bahkan si maniak sihir itu juga bukan.

Lunar menceritakan jika saat Aileen dibawa Marvin ke istana karena di academy para medis tidak bisa menangani nya. Aileen terbaring lemas dengan keringat bercucuran dan juga hampir sekujur tubuh nya juga terasa dingin.

Itu menjelaskan kenapa aku berselimut dan Sarah menyeka ku.

Baru beberapa saat mereka keluar hendak memanggil tabib istana. Aileen sudah sadar dengan kegaduan yang Sarah lakukan.

Aileen hanya mengangguk anguk setelah mendengar penjelasan Lunar yang masih dia elus rambut nya. Posisi ini memang terlihat tidak nyaman, tapi karena Aileen sudah terbiasa jadi terasa nyaman saja.

"Luu, apa kau diam-diam pergi saat aku pingsan?" Tanya Aileen dengan sorot mata amethyst menyala terang menatap Lunar.

"Tidak, aku tidak mendatangi gadis bodoh itu. Aku menunggu mu di luar pintu, sendari tadi. Meskipun aku bisa membunuh nya kapan pun aku mau." Jawab Lunar dengan enteng nya.

"Hei!" Pekik Aileen memukul pelan kepala Lunar. "Berani kau ya!"

"Kenapa? Dia jelas-jelas melakukan nya dengan sengaja." Terang Lunar yang jelas benar-benar sesuai fakta.

"Luu, Aileen kita tidak bisa membunuh seseorang begitu saja. Ini dunia manusia. Bukan dunia para roh." Terang Elios yang mencoba menenangkan saudara nya itu. Ternyata pria bersurai putih keperakan itu belum itu. Malahan menatap kami berdua dari tidur nya.

Elios meraih tangan Aileen dan mencium telapak tangan nya. "Kau harum, Ai." Ucap Elios dengan seutas senyuman yang dapat Aileen lihat dengan jelas.

Satu kata itu dan kecupan itu berhasil mengubah warna wajah Aileen. Segera Aileen sadar, berpikir seberapa jahil nya kedua orang ini.

Aileen ingat saat dimana Lunar dan Elios saat malu-malu dengan nya.

Segera Aileen mengecup pipi Lunar dan dahi Elios dengan cepat.

"Sekarang kita bertiga impas." Terang Aileen tersenyum lebar mendapati kedua mata mereka melebar kaget. Dapat Aileen rasakan sekitar wajah mereka yang memanas.
.
.
.
masih menunggu hukuman untuk Emely yang ******* 👀

see you next chapter guy's 👋😽

Continue Reading

You'll Also Like

218K 28.9K 48
(Tersedia versi E-book) [Maaf, beberapa part telah di hapus untuk kepentingan E-book. Silahkan tinggalkan cerita ini jika kalian tidak ingin kecewa...
457K 61.1K 131
[Bukan Novel Terjemahan - END] Aku hanyalah siswi sma biasa yang menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan. Aku mati karena terpeleset kulit pisang...
43.3K 2K 24
Di siang yang panas terik itu, ketiga orang remaja SMP berniat pergi untuk bermain ke laut menggunakan sebuah perahu layar. Flora, Floren, dan Keyvan...
387K 29.1K 16
menceritakan tentang seorang gadis yang bernama adena terpaksa yang bertransmigrasi dan menetap ke dalam sebuah novel yang berjudul My Lovely Sun. A...