DARAH KAISAR I & II [SELESAI]

By ss_avina

684K 82.6K 2.8K

"Apa ini karma bolos daring?" Gadis yang masih di bangku sekolah ini mati. Siapa yang menduga jika dia masuk... More

BAB 1 : KECELAKAAN
BAB 2 : MIMPI YANG ANEH
BAB 3 : LUNAR & ELIOS
BAB 4 : LEDAKAN
BAB 5 : KELAS KESATRI JAMES
BAB 6 : KETAKUTAN TERBESAR AILEEN
BAB 8 : TERLAMBAT
BAB 9 : HINAAN PERTAMA
BAB 10 : FAMILIAR NAGA
BAB 11 : SESUATU DI WAJAH NICHOLAS
BAB 12 : MARVIN SI MANIAK SIHIR
BAB 13 : AKU CAPEK
BAB 14 : DUEL DENGAN FREYA
BAB 15 : TERPESONA
BAB 16 : KARAKTER BARU
BAB 17 : AMETHYST
BAB 18 : VARDEN & VIAN
BAB 19 : RINTIHAN KESAKITAN
BAB 20 : SEMINGGU
BAB 21 : PROFESOR ARION
BAB 22 : GOSIP
BAB 23 : PETIR
BAB 24 : TAMPARAN
BAB 25 : AMARAH LUNAR DAN ELIOS
BAB 26 : KEBENARAN TENTANG AILEEN
BAB 27 : AILEEN SI ANTAGONIS
BAB 28 : HANS
BAB 29 : KETURUNAN ALDRICH
BAB 30 : AYAH AILEEN
BAB 31 : KECUPAN
BAB 32 : KABUR
BAB 33 : MARVIN KHAWATIR
BAB 34 : AILEEN TUMBANG
BAB 35 : WUJUD MANUSIA LUNAR & ELIOS
BAB 36 : AILEEN ALMORE DE ALDRICH
BAB 37 : EMELY SI PENGKHIANAT
BAB 38 : MELAYANG
BAB 39 : INI TENTANG AIR MATA
BAB 40 : TAMU
BAB 41 : KEHILANGAN
BAB 42 : HARI KELULUSAN
spesial πŸ‘€
berita bagus πŸ‘€
✨HANS?✨
πŸ‰πŸ’¨

BAB 7 : EMELY ROSEBELL

13.1K 2.2K 37
By ss_avina

"Apa semuanya berjalan lancar?" Tanya seorang pria yang tadi pagi memberikan pidato pembuka.

"Tentu saja, semua berjalan sesuai rencana." Ujar Mark bangga yang masih memantau ilusi yang sudah diberikan semenjak di awal masuk ke academy. Saat pemeriksaan identitas ilusi itu sudah di mulai. Sedangkan para calon siswa academy Xavier berusaha mengeluarkan semua apa yang mereka punya di dalam ilusi yang para petinggi buat. Sihir ilusi termasuk sihir tingkat menengah kelas yang sangat tinggi. Hanya segelintir orang yang bisa dan siapa yang menyangka jika ujian tahap dua adalah bertahan hidup di tengah ilusi.

Semua siswa terbaring lemas di aula.

"Kenapa kita tidak menggunakan cara lama saja? Itu lebih praktis dari pada menggunakan sihir ilusi." Tanya Mark kepada kepala sekolah academy Xavier yang mengusulkan ide ini.

"Aku ingin mencari bibit unggulan itu saja. Cara lama tidak bisa menjamin orang itu layak atau tidak. Oh lihat satu lagi sudah gugur." Tutur pria yang memakai eyepatch disebelah mata kirinya. Memiliki surai putih yang terlihat begitu indah.

Hanya kepala sekolah saja yang dapat mengetahui siapa saja yang lolos dan gagal dalam ujian tes tahanan dua ini. Mata yang tertutup eyepatch itu lah yang melihat semua siswa sekaligus. Mark yang hanya melihat kepala sekolah terbeku diam sedang mengamati seratus lebih orang sekaligus tidak bisa berhenti kagum.

"Ayolah apa aku bermimpi yang sama untuk kedua kalinya. Ini membosankan." Ucap Aileen yang cemberut karena memimpikan hal yang sama lagi.

Aileen tidak mengingat apa yang terjadi padanya, karena Elios membuatnya melihat ilusi itu seperti sebuah mimpi dan Lunar memberikan tes sihir, tapi bukan memperlihatkan ketakutan terbesar nya. Tapi tes tahap kedua siapa sangka jika itu adalah lolos dari ilusi yang dibuat kepala sekolah academy Xavier sendiri.

Aileen menatap makhluk hitam yang membuat nya melihat Lunar dan Elios yang masih bayi dilahap. Akhir nya dia bisa membalaskan dendam nya.

"Aku tidak akan menahan diri untuk kali ini. Bersiap lah."

Mata Aileen yang awalnya berwarna hanzel perlahan menyala terang berwarna kuning keemasan. Sorot mata yang tajam dan juga langkah nya yang mendekati makhluk hitam itu.

Elios yang menyadari Aileen menggunakan kekuatan peminjaman dari nya segera menatap Lunar. Memberitahukan untuk segera menghentikan nya.

"Biarkan saja. Ini hanya ilusi yang merekam ulang apa yang pernah manusia lihat. Aileen kita akan baik-baik saja. Percayalah." Tutur Lunar yang kembali merayap ke dunia mimpi nya. Sedangkan Eilos yang masih khawatir tidak bisa tenang memikirkan Aileen. Untuk jaga-jaga Elios menanamkan sihir di balik bola mata Aileen. Mengingat gadis itu sudah berkembang terlalu jauh dan juga terlalu polos untuk seorang manusia yang masih berumur dua bulan di dunia ini.

Manik mata Elios yang masih dalam wujud kucing nya bercahaya. Dia dapat melihat apa yang Aileen lihat sampai dimana dia bisa memanggil familiar nya sendiri kelak.

Kepala sekolah academy Xavier yang tanpa sadar merasakan energi yang sangat besar dan terasa membahayakan segera mencari siapa itu. Gadis bersurai hitam legam dengan manik mata ke emasan seperti kristal berjalan menuju makhluk di depan nya. Kepala sekolah segera mengakhiri ilusi gadis itu dan menyuruh Mark segera menghampiri nya.

Aileen membuka mata. Silau. Itu yang dia rasakan. Langit yang terasa begitu menjulang tinggi dengan lampu gantung yang bertengger disana. Sejak kapan dia kembali ke sini. Apa ini ilusi lain yang sama seperti Lunar pernah berikan?

"Hei, bangun putri tidur. Selamat kau lulus tes." Seru Mark yang menghampiri Aileen mengucapkan selamat meskipun dirinya tidak tau apa yang habis gadis ini perbuat.

"Huh, apa? Apa ini ilusi lagi?" Keluh Aileen yang masih belum tersadar sepenuhnya.

"Ilusi lagi? Apa kau pernah merasakan sihir ilusi sebelumnya?" Tanya Mark yang bingung menatap Aileen.

"Tidak, maksudku-"

"Siapa namamu gadis muda?" Potong seorang pria bersurai putih mendekati Aileen.

"Aileen."

"Aileen? Itu saja?"

"Iya."

Orang biasa tidak mempunyai nama lebih dari dua kata dan Aileen dalam cerita novel hanyalah anak angkat dari paman Carlos. Sedangkan jika seorang bangsawan, mereka mempunyai nama yang panjang beserta nama gelar yang mereka banggakan.

"Kau masuk ke kelas ku mulai hari ini." Terang pria bersuari putih yang panjangnya sebahu itu. Apa yang dia bicarakan Aileen tidak mengerti?

"Tunggu! Apa! Dia?!" Pekik Mark yang tidak percaya.

Pria bersurai putih itu tersenyum ke arah Aileen sebelum dia beranjak pergi di ikuti lelaki bernama Mark itu. Memangnya apa yang terjadi?

Seseorang menghampiri Aileen dan menyuruh nya lekas menuju asrama yang sudah disiapkan untuk murid yang lolos tes tahap kedua.

~~~

"Wah! Akhirnya aku bisa tidur dengan tenang." Tutur Aileen yang berbaring di kasur lembut berwarna putih dengan sebuah meja kecil dan lemari disamping tempat tidur nya.

"Aku kangen kasur empuk." Ucap Aileen yang bahagia mengelus kasur nya mulai hari ini. Mengingat elusan dia jadi merindukan nasib kedua kucing nya di desa.

Apa mereka bisa makan daging?

Aileen menatap kasur kosong disamping nya. Itu tandanya dia bukan satu-satu nya penghuni kamar ini.

Aileen bangkit segera mengeluarkan semua isi kopernya.

Krek~

Pintu terbuka dan siapa yang akan menjadi roommate Aileen hari ini.

"Hallo." Sapa nya menyulam senyuman manis kepada Aileen. Rambut pendek sebahu berwarna pirang terlihat bercahaya terang dibawah terik matahari yang masuk. Netra mata yang memikat hati berwarna emerald begitu indah.

"Emely Rosebell, senang bertemu denganmu." Ucap nya mengulurkan tangan menyampirkan surai pirang itu kebelakang telinga.

Aileen tidak akan pernah melupakan nama itu semenjak masuk kedalam dunia ini. Emely Rosebell, wanita yang selalu disakiti oleh Aileen dan juga secara tidak langsung terbunuh karena kekasih Emely nanti. Lelaki yang nantinya kan dinobatkan sebagai putra mahkota itu akan membunuh nya.

Aileen mundur beberapa langkah, reflek terkejut. Aileen segera keluar dari kamar dan menuju meja informasi.

"Apa masih ada sisa kamar yang masih kosong?" Tanya Aileen tergesah gesah.

Wanita bernetra hijau muda itu memeriksa buku daftar kamar asrama putri.

"Maaf, tidak ada kamar yang tersisa lagi."

"Tidak, coba periksa sekali lagi. Pasti ada kamar kosong. Meskipun itu sempit aku akan mengambilnya." Tutur Aileen yang mencoba berusaha bertahan hidup di neraka baru ini. Jika dia benar sekamar dengan Emely sama saja kematian akan datang seperti cerita aslinya.

"Tidak ada kamar yang tersisa lagi. Semua sudah penuh. Sebaiknya kau kembali ke kamar mu, beristirahat, bersiap memulai pelajaran besok lusa." Tatap wanita bernetra hijau muda yang memakai kacamata bulat menatap Aileen. Dengan berat hati Aileen berjalan keluar asrama dan duduk dibawah pohon rindang.

"Apa semuanya akan tetap berjalan seperti cerita aslinya? Aku akan mati dan juga Emely yang akan mendapatkan happy ending." Gerutu Aileen yang tidak habis pikir dengan jalan cerita yang kakak nya cerita kan.

Meskipun Aileen sudah belajar sihir dan juga dasar teknik berpedang itu tidak menjamin akan akan hidup dengan tenang.

"Ayolah, biarkan aku hidup tenang setelah pelatihan neraka itu." Gerutu Aileen sekali lagi mendongakkan, menatap langit cerah hari ini.

"Kau!"

Seseorang berteriak di depan Aileen. Aileen menghiraukan nya. Hari ini terlalu berat untuk nya meladeni orang asing yang tidak jelas.

"He! Lihat aku!"

Aileen hanya melirik nya dan dapat dia lihat itu lelaki ketua osis tadi dan dimana pria bersurai putih itu. Apa mereka tidak selalu bersama?

"Cih, lihat tingkah sombongmu itu. Ikut aku. Kepala sekolah ingin bertemu denganmu."

Okay, sekarang apa lagi? Apa aku sebenarnya tidak lolos tahap dua? Aku harap itu lebih baik dari pada harus sekamar dengan Emely.

Aileen mengekori Mark. Berjalan menyusuri koridor academy. Apa ruang kepala sekolah berada di ujung academy? Kenapa sangat jauh?

Mark berhenti di depan pintu berkayu besar dengan dinding yang belum dipoles sama sekali. Mark mengetuk pintu dan masuk. Begitu pun juga Aileen mengekori nya yang hanya diam tidak menanyakan apa pun.

"Aku sudah membawanya." Tutur Mark yang entah kepada siapa di depan. Aileen hanya bisa melihat punggung lelaki itu dan mengintip di balik nya. Sekilas dapat Aileen lihat ada sebuah meja besar di depan dan juga seseorang.

"Aileen, benar?"

Mark segera menyingkir dari pandangan Aileen dan dapat dia lihat pria bersurai putih dengan eyepatch nya menarik perhatian nya sekarang. Aileen segera memutar malas bola mata nya.

"Jaga sikapmu!" Seru Mark yang melihat sikap Aileen.

Aileen tidak peduli. Lagi pula apa untung nya berhubungan dengan setiap karakter dalam novel yang satu persatu muncul. Pada akhir nya mereka akan membenci Aileen, dan dia ingat jika Mark adalah salah satu lelaki yang menghiraukan Aileen dan dia bahkan menyungging senyum saat mengetahui kematian Aileen. Dia psychopath apa?

Kepala sekolah yang duduk menatap Mark menyuruh nya segera pergi, dan Mark menutinya dengan berat hati lelaki itu melangkahkan kaki nya keluar. Kini hanya ada mereka berdua, Aileen dan pria bersurai putih yang memakai eyepatch di mata kirinya.

"Apa kau bajak laut?"

Pertanyaan itu keluar begitu saja tanpa aku saring lebih dulu. Aileen merutuki mulut nya. Bahkan Lunar saja sering menegur Aileen karena tidak bisa berhenti menggerutu.

"Bukan, aku kepala sekolah Xavier de Oxnard, Marvin Grafton." Tuturnya menatap Aileen tajam yang membuat nya semakin tidak nyaman. Dia seperti serigala putih, mengerikan sekaligus mengagumkan.

Aileen hanya diam. Ini suasana yang sangat canggung dan terasa mencekik.

"Emm,..."

Pria yang mengakui menjabat sebagai kepala sekolah itu masih menatap Aileen.

Ayolah, kata kan sesuatu.

"Aileen, mulai minggu depan kau menjadi anak didik ku." Marvin bangkit dan perlahan mendekati Aileen.

"Hei, hei, sihir apa yang kau gunakan itu tadi? Apa itu sihir baru? Apa itu? Dan bagaimana bisa orang biasa sepertimu belajar sihir seperti itu." Pernyataan berturut-turut itu membuat Aileen setengah terkejut. Apa kepala sekolah Xavier memang seperti ini? Dia bahkan menggenggam tangan dan menatap nya dengan mata berbinar.

"Maaf, apa?"

"Hei, Aileen bagaimana kau melakukannya?"

Ini membuat Aileen pusing. Pria maniak sihir ini membuat nya takut saja. Aileen menarik tangan nya dan menyembunyikan nya ke belakang.

"Mengenai anak didik."

Aileen mundur beberapa langkah-langkah.

"Terdengar nya menarik, sangat menarik. Tapi,-" Tepat di depan pintu masuk Aileen meraih dan menarik kenop pintu.

"Sangat disayangkan, Tuan Marvin Grafton. Aku tidak bisa menerima sesuatu terhormat sepertimu. Jadi, sampai jumpa." Seru segera menarik kenop pintu dan pergi meninggalkan Marvin yang terbeku diam yang baru pertama kalinya dia ditolak dengan calon muridnya.

"Apa? Apa ini rasanya ditolak?"

Akhirnya aku bisa pergi meninggalkan maniak sihir itu.

Lorong panjang yang terlihat berusia ratusan tahun. Menjadi saksi bisu semua orang yang sudah pernah melihat semua orang di zaman nya.

"Siapa juga yang ingin tambah kelas? Terlebih dengan pria maniak sihir itu." Gerutu Aileen yang kesal sekaligus tidak percaya melewati sehari penuh dengan hal yang tidak terduga sekaligus.

Continue Reading

You'll Also Like

9.8M 1.2M 59
"Sumpah?! Demi apa?! Gue transmigrasi cuma gara-gara jatuh dari pohon mangga?!" Araya Chalista harus mengalami kejadian yang menurutnya tidak masuk a...
1.1M 5.4K 2
HANYA BISA DIBACA LENGKAP DI INNOVEL/DREAME. Dalam hidup aku berharap setidaknya, SETIDAKNYA LHO INI, menikmati indahnya romansa manis dan hidup makm...
273K 37K 50
Aku menjadi tawanan perang ketika membuka mata. Takdir sialan apa yang membawaku masuk ke dalam novel gila yang kulemparkan keluar jendela setelah ak...
218K 28.9K 48
(Tersedia versi E-book) [Maaf, beberapa part telah di hapus untuk kepentingan E-book. Silahkan tinggalkan cerita ini jika kalian tidak ingin kecewa...