Alkena [END]

By arstvlv__

4.3K 514 31

"tang, lo percaya cinta pada pandangan pertama gak? " - Alkena "gak! Yang gue percaya itu lo ngutang ke gue... More

Ab origine
Al'1🌻
Al'2🌻
Al'3 🌻
Al'4🌻
Al'5🌻
Al'6🌻
Al'7🌻
Al'8🌻
Al'9🌻
Al'10🌻
Al'11🌻
Al'12🌻
Al'13🌻
Al'14🌻
Al'15🌻
Al'16🌻
Al'17🌻
Al'18🌻
Al'19🌻
Al'20🌻
Al'21🌻
Al'22🌻
Al'23🌻
Al'24🌻
Al'25🌻
Al'26🌻
Al'27🌻
Al'28🌻
Al'29🌻
Al'30🌻
Al'31🌻
Al'32🌻
Al'33 🌻
Al'34 🌻
Al'35 🌻
Al'36 🌻
Al'37 🌻
Al'38 🌻
Al'39🌻
Al'40🌻
Al'41🌻
Al'42 🌻
Al'43🌻
Al'44🌻
Al'45🌻
Al'46🌻
Al'47🌻
Al'48 🌻
Al'49🌻
Al'50🌻
Al'52🌻
Al'53🌻
Al'54🌻
Al'55🌻
Al'56🌻
Al'57🌻
Al'58🌻
Al'59🌻
Al'60🌻
Al'61 🌻
CERITA BARU

Al'51🌻

33 8 0
By arstvlv__

“hahaha si Alkena” celetuknya sembari tertawa, Vina, Salsa dan Lika yang sedang menutup mata mereka karena ketakutan sontak menoleh kea rah Bintang

“apa?” tanya ketiganya, Bintang yang sadar dengan ucapannya langsung terdiam, ia menoleh perlahan

“hmhh?” ucapnya

“ngomong apa? Alkena?” tanya salsa

“alkena?” ulang Lika

“y-yaa kan Alkena setan, ya gue refleks aja inget dia” jawabnya sembari memelankan kata ‘inget dia’

“ekhemm” dehem Vina

“masa” ucap salsa dengan nada menggoda

“ssutt udah” lerai Lika, keempatnya kemudian kembali focus pada film, Bintang merutuki dirinya sendiri

‘perasaan gue ngomong pelan deh, kok bisa sih mereka denger’ batinnya,

saat melihat hantu laki-laki tadi entah kenapa ia memang jadi teringat pada Alkena, mungkin karena panggilan ‘setan’ yang ia berikan pada cowok itu. Setelah satu jam lebih, lampu kembali dinyalakan pertanda film sudah berakhir, Bintang menoleh kea rah ketiga temannya yang seketika terbahak karena melihat wajah salsa dan vina yang pucat dan berkeringat

“ahahahahahaha”

“abis lari marathon mba? Keringetan gitu hahahaha”

“berisik lo! Untung nyokap gue pulang ke rumah sekarang” gerutu salsa sedangkan Bintang sibuk meredakan tawanya

“cari makan yuk gais” ucap Lika, wajahnya tidak sepucat salsa dan vina

“kuy ah. Laper” ucap Bintang sembari bangkit, vina menjulurkan tangannya pada Bintang

“bantuin lemes”, Bintang terkekeh kemudian meraih tangan temannya itu, keempatnya lalu menuju salah satu restoran cepat saji. Sembari menunggu pesanan salsa dan vina asik bergosip ria, sedangkan ia dan Lika hanya mendengarkan sembari sesekali menanggapi, Bintang mengalihkan pandangan ke luar jendela restoran, ia tiba-tiba teringat pada Alkena,

‘kalo nonton horror sama dia kayaknya seru ya’ batinnya, tanpa sadar ia tersenyum kecil,

“tang?” panggil Vina, ia menoleh terkejut

“huh?”

“lo gak kesambet kan?”

“ya enggaklah. Apaansi”

“terus kenapa senyum-senyum sendiri gitu?” tanya Vina begitupun dengan salsa dan Lika yang terlihat mengintimidasi lewat tatapan mereka, Bintang mengatupkan bibirnya

“jangan-jangan mikirin Alkena” ucap Lika

“dih enggaklah. Kenapa si mikirnya alkena mulu? Kan bisa aja gue senyum sendiri itu gara-gara liat yang lucu”

Lika mengarahkan pandangannya keluar, “mang parkir lucu? Makanya barusan senyum sendiri”

“iya lucu banget kaya kim taehyung” jawab Bintang gemas yang langsung dihadiahi cubitan oleh Lika

“enak aja suami gue disamain sama tukang parkir”, Bintang menyengir lebar, kali ini ia harus mengalihkan pembicaraan agar ketiganya tidak terus membicarakan Alkena Alkena dan Alkena.

Ditempat lain, kelima cowok itu memacu motor sportnya di tengah jalanan kota Bandung yang cukup ramai itu, suara knalpot motor mereka itu pun tak ayal membuat beberapa pengendara merasa terganggu, dengan mengenakan jaket kulit berwarna hitam dan helm fullface, kelimanya terlihat keren melaju di jalanan kota, meskipun berkendara dengan kecepatan yang cukup tinggi tapi mereka tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas, karena prinsip mereka adalah “ngebut boleh, bego jangan”, pernah disatu waktu ketika mereka konvoi seperti ini, kelimanya berhenti dan menepikan motor mereka hanya untuk membantu seorang nenek yang hendak menyebrang di zebra cross, hati mereka terenyuh kala melihat seorang nenek tua dengan bawaannya yang cukup banyak dan langkahnya sudah tertatih, atau mereka juga pernah membantu seorang kakek yang motornya mogok ditengah jalan, kelimanya turun untuk kemudian membantu sang kakek mendorong motornya ke pinggir jalan tanpa memperdulikan motor yang mereka parker yang mungkin saja akan sedikit menghalangi jalan. Setelah tiga jam berkendara mereka pun sampai disebuah tempat wisata yang sangat asri, kali ini mereka pergi ke daerah pangalengan, hamparan kebun teh yang sangat luas membuat mata mereka terasa segar

“ini baru cuci mata” ucap Satya, mereka menepikan motornya di dekat kebun teh, kelima cowok tersebut membuka helm fullface yang menutupi wajah mereka,

“lebih seger dari teh yang di diskotik” ucap Diki sembari terkekeh,  

“hahahah beleguk” ucap Revan sembari tertawa, Aliv dan Alkena ikut terkekeh,

“turun sana yuk” ajak Aliv

“kuy. Cari tempat parkir dulu” ucap Alkena

“gass” ucap keempatnya serempak, setelah memakai helm, kelimanya kemudian mencari tempat parkir.

Kelima orang tersebut berjalan ke tengah-tengah kebun teh, memotret pemandangan yang terlihat sangat cantik, kemudian berfoto dengan latar hamparan kebun teh yang luas itu. Selain foto-foto sesekali mereka menjahili salah seorang dari mereka, dan yang pering sering dijahili adalah Satya, dari mulai Alkena menmpelkan ulat daun ke baju satya, lalu sengaja bersembunyi dibalik rimbunnya pohon teh saat satya lengah. Setelah Lelah berswafoto dan melakukan kejar-kejaran, kelimanya memutuskan untuk beristirahat di sebuah warung yang ada disana sembari menikmati minuman dingin yang mereka beli, sejenak mereka sibuk dengan ponsel mereka, Alkena tersenyum kecil saat melihat story Bintang yang berisi foto selfinya dengan ketiga sahabatnya, cewek itu terlihat sangat cantik, dari latar foto yang terlihat Alkena bisa tau Bintang sedang berada di mall sekarang.

Satya yang melihat Alkena tersenyum sendiri kemudian mengintip ponsel Alkena,

“hemm liatin foto bintang, pantesan senyum senyum sendiri” cibir satya, Alkena terkekeh

“iihh kepooo” ucap Alkena,

“deuh ken. Makanya cepet-cepet officialin dong” ucap Diki

“ken” panggil Aliv

“huh?”

“lo beneran serius sama sepupu gue?” tanyanya dengan wajah serius

“ya kalo gak serius gue gak bakalan berjuang sampe sejauh ini liv” jawab Alkena, Aliv terdiam,

“lo janji gak bakalan sakitin bintang?”

Alkena menghembuskan nafasnya, “gue gak janji, karena gue gatau apa yang terjadi kedepannya, tapi gue bakalan berusaha semampu gue buat bikin bahagia dan gak bikin dia sakit hati” jawab Alkena to the point,

“kalo lo sampe hancurin hati bintang dan nyakitin hatinya, gue orang pertama yang bikin lo babak belur” ucap Aliv, nadanya terdengar biasa saja namun sarat akan keseriusan, Alkena tau temannya yang satu ini tidak pernah main-main dengan ucapannya.

“gue tau kok liv. Dan lo bisa pegang kata-kata gue tadi” jawab Alkena yakin, Revan, Satya dan Diki hanya bisa bertatapan, suasana terasa canggung karena kedua manusia itu berbicara serius,

“yaudah mending sekarang lo pikirin rencana buat nembak bintang” usul Satya,

“iya, lagian udah lama juga lo deketin dia ken” tambah Revan

“jadi canggung gini euy, udah ah jangan pada serius gini” ucap Diki,

“paansi” ucap Aliv terkekeh kecil sembari melemparkan daun teh pada Diki,

“gue udah ada rencana sih buat nembaknya”

“mantapp gimana-gimana?” tanya Satya antusias, Alkena menggesek-gesekkan kedua telapak tangannya kemudian menjelaskan rencananya pada keempat sahabatnya itu.

“bagus juga” ucap Revan

“yaudah gue doain moga rencana lo muluss. Semulus paha gue” ucap Diki

“bacott” ucap Revan, Satya dan Aliv

“dah ah, jajan kuyy beli permen caramel” ajak Alkena sembari bangkit dari duduknya,

“hayoookkk” ucap keempatnya serempak, mereka kemudian pergi mencari toko oleh-oleh dengan mengendarai motor masing-masing.

Bintang turun dari mobil Lika tepat didepan gerbang rumahnya, hari mulai gelap saat ia sampai, Bintang melambaikan tangan pada ketiga cewek yang berada di dalam mobil Lika, memang yang pertama kali sampai adalah Bintang karena lokasinya yang palig dekat dari tempat terakhir mereka bermain tadi. Setelah mobil Lika meninggalkan rumahnya, barulah Bintang masuk, namun langkahnya terhenti saat melihat seorang laki-laki yang terlihat sedang mengobrol di teras dengan papanya,

“restu?” panggil Bintang, Laki-laki itu menoleh kemudian tersenyum,

“nah ini bintang udah pulang, om masuk dulu ya tu” ucap Adi

“iya om,” Restu mengangguk sopan

“ngapain disini?” tanya Bintang

“mau main aja, emang gak boleh?”

“sama papa?”

“huh?- yang enggaklah tang”, Bintang terkekeh,

“gue mau ada sesuatu yang diomongin sama lo”

“ngomongin apa?”

“emm, ngomongnya sambil makan sate yuk, laper gue, gue udah ijin om Adi kok tadi”

“ohh yaudah, ayo” ucap Bintang,

20 menit kemudian, keduanya sampai disebuah tukang sate angkringan,

“eh gimana ujiannya tadi? Lancer gak?”

“lancer dongg kaya di tol, bablass haha”

“anjaii, keren dong kakel gue ini”

“bablas tidur maksudnya tang”

“HAHH? Lo tidur pas ngisi soal?” pekik Bintang terkejut sedangkan Restu malah mengangguk santai”

“ah anjip gila. Terus gimana dong?”

“ya gitu.. pew pew pew” jawab Restu sembari menggerakkan tangannya seperti sedang menembak, Bintang menggelengkan kepalanya sembari terkekeh kecil

“gilaa sih ini”

“haha, ya abis ngantuk gue, baca soalnya kaya koran gitu” , Bintang terkekeh mendengarnya

“eh btw mau ngomongin apa sih tu?”

Restu tersenyum kecil, “tentang, sesuatu yang gak bisa gue omongin”

“hah?” , Restu terkekeh kecil

“lo nerima buket Bunga dari gue gak? Yang dirumah sakit”

“ohh itu, iya gue terima kok”

“dan suratnya?” tanya Restu pelan,

Bintang terdiam kemudian mengangguk kecil, “udah gue baca juga” jawabnya sembari menoleh kea rah laki-laki disebelahnya, manik mata mereka bertemu beberapa saat sebelum Bintang memutuskan kontak matanya dengan memandang kea rah lain,

“surat itu emang ngewakilin perasaan gue tang, kalo gue udah baca itu sampai selesai, artinya lo tau perasaan gue yang sebenarnya sama lo”

 



Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

1.3M 76.5K 53
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
1.7K 132 34
Highest rank: # 2 - radika (26-02-22) #14 - girlstory (16-12-21) #27 - arrange married (16-12-21) # 34 - heartbreak (10-12-21) "Dijodohkan?! Hell n...
71.7K 8.2K 45
[ S E L E S A I ] Namanya Badai. Dia adalah seorang remaja yang kurang memiliki kasih sayang dari kedua orang tuanya. Keras kepala dan pemaksa. Itul...
251K 33.2K 33
Ini hanya secuil kisah manis pernikahan Mas Tuyul Saka, dan Nyai Aisyah Humairah. *** Genre : Romance Start. : 28 Juni 2022 Cover dari Pinterest