Alkena [END]

Per arstvlv__

4.3K 514 31

"tang, lo percaya cinta pada pandangan pertama gak? " - Alkena "gak! Yang gue percaya itu lo ngutang ke gue... Més

Ab origine
Al'1🌻
Al'2🌻
Al'3 🌻
Al'4🌻
Al'5🌻
Al'6🌻
Al'7🌻
Al'8🌻
Al'9🌻
Al'10🌻
Al'11🌻
Al'12🌻
Al'13🌻
Al'14🌻
Al'15🌻
Al'16🌻
Al'17🌻
Al'18🌻
Al'19🌻
Al'20🌻
Al'21🌻
Al'22🌻
Al'23🌻
Al'24🌻
Al'25🌻
Al'26🌻
Al'27🌻
Al'28🌻
Al'29🌻
Al'30🌻
Al'31🌻
Al'32🌻
Al'33 🌻
Al'34 🌻
Al'35 🌻
Al'36 🌻
Al'37 🌻
Al'38 🌻
Al'39🌻
Al'40🌻
Al'41🌻
Al'42 🌻
Al'43🌻
Al'44🌻
Al'45🌻
Al'46🌻
Al'47🌻
Al'48 🌻
Al'49🌻
Al'51🌻
Al'52🌻
Al'53🌻
Al'54🌻
Al'55🌻
Al'56🌻
Al'57🌻
Al'58🌻
Al'59🌻
Al'60🌻
Al'61 🌻
CERITA BARU

Al'50🌻

41 8 0
Per arstvlv__


Alkena masih bergulung didalam selimutnya, jam di nakasnya menunjukkan pukul 6.50 pagi, tapi penghuni kamar ini masih saja setia di alam mimpinya, hari ini adalah hari pertama pelaksanaan ujian nasional kelas 12, itu sebabnya kelas 10 dan 11 diliburkan.

Alkana membuka pintu kamar kakaknya itu, ia melipat tangannya di pintu sembari menatap Alkena yang masih tertidur pulas, ia menggelengkan kepalanya, sedetik kemudian ia tersenyum lebar, perlahan ia berjalan mendekat ke Kasur Alkena, ia lalu mengambil gelas berisi air minum yang ada di nakas kemudian menumpahkannya di wajah Alkena,

“banjir, banjir” ucap Alkena sembari terduduk dari tidurnya,

“baru bangun pangeran?” tanya Alkana, Alkena membulatkan matanya melihat Alka yang berdiri disamping tempat tidurnya sembari tersenyum jahil,

“TUYUL! Masih pagi juga, basah semua ini arghh” pekiknya,

“sudah hamper jam tujuh pagi pangeran apa pangeran tidak ingin bangun?” tanya Alka dengan nadanya yang dibuat seperti dalam film,

“apaan anying pangeran-pangeran, lo kacauin mimpi gue tau ah”

“udah siang kebo! Alka gak mau ya punya abang yang tidurnya kaya mayat gak bangun-bangun”

“ck! Lo mau ngapain sih?’

“anterin ke sekolah yuk”

“kan pak amin ada, kenapa ke gue?”

“pak amin lagi nganterin papa ke kantor”

“naek sepeda aja” ucap Alkena sembari kembali tidur,

“bannya kempess ih kan alka udah bilang kemariiiiiinnnn AAAAAAAAA” teriak Alkana tepat ditelinga Alkena yang membuatnya kembali terbangun dari tidurnya. Baiklah, mau tidak mau, ikhlas tidak ikhlas ia harus merelakan jam tidur dihari liburnya berkurang. Meskipun ia selalu bersikap cuek atau pun acuh pada Alka, tapi ia tetaplah seorang abang yang bertanggung jawab.

“yaudah, gue cuci muka dulu, lo tunggu di garasi” ucap Alkena sembari menyibakkan selimutnya, kemudian pergi ke kamar mandi untuk cuci muka, setelah cuci muka ia lalu mengambil kunci mobilnya kemudian bergegas turun menuju garasi menyusul adiknya yang sudah lebih dulu pergi kesana. Meski tanpa mandi, ia tetap terlihat tampan memakai celana kolor selutut berwarna hitam dengan kaos oblong berwarna hijau, rambutnya hanya ia sisir dengan jemarinya,

“hayuk” ucapnya, Alka menurut kemudian masuk ke mobil,

“abang kaya gembel” ucap Alkana polos,

“udah nyuruh nganter, ngatain kaya gembel lagi” gerutu Alkena

“emang salah?” tanya Alka polos

“salah lah! Mana ada gembel ganteng kaya gue,”

“hoeeekk” ucap Alka pura-pura muntah mendengar ucapan Alkena, sedangkan Alkena mendengus malas,

“bang kak bintang apa kabar?”

“kenapa nanyain dia?’

“ya gapapa, alka Cuma kangen aja sama kak bintang” jawab Alkana polos sembari menatap keluar,

“kak bintang suka bunga itu ya” tunjuknya pada buket bunga anggrek putih yang dipajang disebuah toko bunga di pinggir jalan, Alkena menatapnya sekilas

“tau dari mana?”

“kan waktu itu ka bintang cerita sama alka, waktu bantuin alka ngerjain tugas gambar,” , Alkena mengangguk mengerti, ia tersenyum kecil

“kalo gue ajak lo jalan-jalan sama ka bintang mau gak?”

“mauuuu”  jawab Alka antusias,

“tapi ada syaratnya”

“apa?’

“lo harus turutin semua omongan gue”

“ah males, mending alka ajak kak bintang langsung aja, pasti langsung mau, gak pake syarat-syarat” cibirnya,

“yeu tuyul. Udah sana lo turun” ucap Alkena saat sampai di sekolah Alkana,

“eitss tunggu” ucap Alkena saat alka hendak turun begitu saja

“apalagi sih?”

“cium tangan dulu” ucap Alkena, Alka berdecak pelan kemudian menyium tangan kakaknya hormat,

“belajar yang bener, biar jadi konglomerat kaya papa”

“iya. Itu tangan abang bau terasi” ucap Alka sembari menutup pintu mobil

“heh sembarangan lo!” pekik Alkena, bocah itu lalu berlari, Alkena memperhatikan adiknya itu yang sudah berbaur dengan anak-anak berseragam putih merah lainnya, setelah memastikan Alkana sudah masuk ke dalam sekolahnya, barulah Alkena melajukan mobilnya meninggalkan Kawasan sekolah dasar favorit itu.

Sebelum pulang, Alkena mampir ke tukang bubur yang ada di dekat kompleknya, setelah memesan ia lalu duduk menunggu di bangku yang disediakan disana. Alkena membuka ponselnya kemudian melakukan sebuah panggilan video, setelah beberapa kali berdering barulah paggilan tersebut terjawab

“selamat pagi tatang” ucapnya sembari tersenyum manis

apa?” jawab Bintang cuek

“wes pagi-pagi gini udah cantik, tumben” tanya Alkena saat melihat Bintang sudah rapi

iyalah emangnya lo” cibir Bintang

“ehiya masa barusan si alka bilang gue kaya gembel”

lah emang iya, baru nyadar?” 

“ih sianjir, pagi-pagi udah bikin bete” ucap Alkena sembari mengerucutkan bibirnya

haha gausah pundung gitu, jelek” ucap Bintang sembari terkekeh

btw ini lo dipinggir jalan?” tanya Bintang lagi,

“iya, lagi-“

ngapain? Lagi mulung?” sela bintang

“anjir tang. Iya mulung gue, puas lo?”

hahahhahaha” Bintang tergelak,

becandaaa, ya abisnya masih pagi dipinggir jalan ngapain coba?”

“gue lagi beli bubur tauu, nih tuh liat. Mang, say hello mang” ucap Alkena sembari mengarahkan kameranya kea rah tukang bubur, si emang bubur pun menuruti permintaan Alkena, ia mengatakan halo sembari melambai ke kamera, Bintang terkekeh melihatnya, sesaat kemudian Alkena kembali mengubah kameranya menjadi kamera depan

“lo mau kemana tang, udah rapi gitu”

ke sekolah

“ngapain neng! Sekolah kan libur. mau ikut ujian?”

iyaa, biar cepet lulus, jadi gak ketemu lo lagi”

“idiihh so soan mau pergi dari gue, ntar pas udah jauh kangen lho”

yeee so tau

“gue yang kangen maksudnya” ucap Alkena pelan

hah?”

“enggak. Buburnya udah jadii byee, nanti aa video call lagi ya neng dadahh”

idihh bodo amatt sana” ucap Bintang, sesaat kemudian panggilan video itu pun terputus,

Alkena memakan buburnya dengan lahap, tentu saja, masih pagi sudah lihat wajah gebetan, saat sedang asik menyuapkan bubur ke mulutnya, ponselnya bergetar menampilkan sebuah panggila video, tertulis nama ‘bang sat’ di atasnya,

“yeuu suram” gumamnya kecil, ia memilih untuk tidak menjawab panggilan tersebut, tak lama panggilan itu berhenti namun sesaat kemudian bedering lagi, Alkena masih tidak memperdulikannya, ia tetap asik memakan buburnya dengan tenang, sampai bubur di mangkuknya habis panggilan itu masih berdering, Alkena lalu mengangkatnya

“apa?”

lo darimana aja si setan lama banget ngangkat telepon gue” gerutu satya

“makan”

gak bisa emang lo makan sambil jawab telepon?”

“yaa enggaklah, kata papa pamali kalo lagi makan sambil maen hape”

halaahh bacod” cibir satya

“mau apa sih? Suram gue tau gak pagi-pagi udah liat muka lo”

halah biasanya juga kangen”

“idih geer si bangsat”

anak-anak ngajak hangout, ikut gak?”

“sunmori?’

hooh, mau gak?”

“gasssss! Jam berapa?”

jam 10, ngumpul dulu di base camp

“okeyy, gak pada bawa cewek kan?”

gak lah, ribet”

“sip bagus” ucap Alkena, setelah mengatakan itu ia lalu mematikan panggilan video dari satya. Setelah membayar ia lalu pulang ke rumahnya.

Di tempat lain, Bintang sedang asik berjalan-jalan di mall dengan ketiga sahabatnya, Vina, Salsa, dan Lika, mereka berempat sengaja membuat quality time dengan pergi menonton ke bisokop.

“mau film apa?” tanya Lika,

“spiderman far from home” usul Bintang

“ah gak ngerti bahasanya” ucap Vina

“Bahasa inggris vin kan ada subtitle nyaa”

“ah males baca”, Bintang menghela nafas malas

“filmnya iqbal aja” usul salsa

“halah bucin” ucap Vina dan Bintang

“yeuuu” -salsa

“udah mending nonton BTS aja yukk”

“hadeuh makin gak bener” ucap salsa,vina dan Bintang kompak,

Lika mencebikkan bibirnya kesal, “yaudah mau nonton apa”

“horror aja yuk” usul Bintang

“gasss” jawab Lika

“aa gamau males. Serem” rengek salsa”

“yaudah lo bedua misah aja gih”

“ah gak mau. Tang ih nyokap bokap gue masih dirumah eyang, gue dirumah sendiri.takutt”

“yaudah nginep di rumah gue aja” ucap Bintang

“gue ikutt” ucap Vina antusias

“bentar ini fiks berempat kan mau nonton horror?” tanya Lika menyela,

“iya lik, pesenin 4 tiket aja”

“oke” ucap Lika kemudian pergi membeli tiket

“tang gue ikut ya nginep di rumah lo” ucap vina

“boleehh hayukk”

“asikk euy nginep di rumah guru ganteng. Ohiya gue punya gossip tentang pak Rhy”

“siapa yang gosipin abang gue?!!” pekik Bintang

“ya nanti aja ceritanya dirumah lo. Tapi jangan didepan pak Rhy,”

“alah gak cerita depan pak rhy juga tetep aja bakalan nyampe” ucap salsa

Bintang menyengir lebar “haha tau ajaa ih si eneng”

“lambe sih”

“bodo. Sama abang sendiri ini”, tak lama Lika kembali dengan membawa 4 tiket, kebetulan sekali film tersebut tayang 10 menit lagi, mereka kemudian masuk ke auditorium sebelumnya mereka membeli dua pop corn berukuran sedang beserta minuman untuk mereka berempat.

Bintang hanya menatap lurus kearah layar besar didepannya yang masih menayangkan cuplikan film film yang akan datang, ada satu film karya penulis kesayangannya, ia tersenyum kecil kala melihat cuplikan film tersebut, memang ia sudah menunggu film ini, bahkan sudah meminta Rhysaka untuk menemaninya menonton jika filmnya sudah tayang nanti. Ketiga sahabatnya asik memainkan ponsel masing-masing, apalagi Salsa yang chattingan dengan kekasih barunya.

“tang” panggil salsa

“hmhh” bintang hanya bergumam kecil

“gimana sama al?”, Bintang mengernyitkan dahi

“al?”

“alkena” jelas salsa sembari menaik-turunkan kedua alisnya

“kepo” jawabnya singkat

“wooaaa jangan-jangan udah taken ini”

“so tau anda”

“eh sianjir. Nyebelin siamah”

“udah sana lanjutin chattingan sama si Arul”

“tau ajaa” ucap salsa sembari tersenyum penuh arti, Bintang mendelik malas, tak lama, lampu dimatikan dan film pun ditayangkan. Dipertengahan film, penonton mulai menjerit histeris begitu pun ketiga temannya, Bintang memang merasa takut namun ia hanya memejamkan matanya sedikit karena penasaran ingin melihat wujud hantunya. Ia sudah terlatih menonton film bergenre horror karena memang hampir setiap Rhysaka mengajaknya ke bioskop film yang ia pilih selalu film horror, itu sebabnya ia tidak terlalu takut. Tepat saat muncul hantu laki-laki Bintang justru berucap, “hahaha si Alkena”, 










Yuhuuu bentar lagi tahun baruu. Semoga tahun depan dapet kabar baikk yaaa ✨

Continua llegint

You'll Also Like

54.2K 2.4K 31
"Kenapa sih lo gak mau pacaran?" tanya Rama. "Buat gue, pacaran itu gak jelas dasarnya. Karena hanya di dasari sebuah perasaan. Sedangkan yang namany...
97.1K 5.7K 11
Kamila hanyalah seorang gadis biasa yang baru pindah rumah di daerah elit. Pengangguran? Ah, bukan. Kata yang tepat adalah dia belum berniat mencari...
80.4K 3.7K 38
Abian Sakka Ivander, orang terdekatnya memanggil nya Sakka. Dia adalah lelaki cuek yang tak bisa mengekspresikan perasaannya, sampai suatu peristiwa...
123K 6.2K 34
[Sequel of Kinara's Diary] Tampan? Iya. Pintar? Iya. Famous? Iya. Tajir? Iya. Rajin ibadah? Iya. Setia? Iya. Bagi para murid SMA Pelangi Winanta, sia...