Ch. 16

617 100 20
                                    

Aku tidak dapat berhenti tersenyum mengingat-ingat bagaimana hari ini berlalu dengan begitu menyenangkan. Setelah menghabiskan siangku bersama dengan Travis, menikmati pemandangan danau, selanjutnya kami memutuskan untuk menyantap burger untuk makan siang kami, kemudian melanjutkan perjalanan kami, menonton film, pergi ke toko buku dan ke tempat karaoke sebelum kemudian mengakhiri hari ini dengan makan malam bersama.

Aku kembali tertawa mengingat bagaimana Travis yang bersikukuh tidak ingin melakukan apa pun ketika kami berada di tempat karaoke. Ah! Ia aku ingat, ia mau melakukan sesuatu.... Ia mau berdansa denganku ketika aku memaksanya. Dan dia terlihat benar-benar kaku... haha...

Mematikan mesin mobilku, aku segera membuka pintunya untuk kemudian turun dari sana.

Ah... Memikirkan kejadian yang terjadi hari ini membuatku ingin mengulangi hal yang sama setiap harinya. Aku ingin terus merasakan kebebasan yang begitu menyenangkan seperti ini. Aku bahkan tidak memedulikan lagi jika Ayah tidak menaruh perhatian padaku, aku juga tidak akan peduli jika istri barunya itu akan selalu bersikap menyebalkan padaku, yang terpenting saat ini adalah aku dapat melalui hariku seperti hari ini, dan kuharap aku juga akan melaluinya di hari-hari selanjutnya.

Berjalan ke arah teras, aku mencoba untuk membuka pintu utama, seperti apa yang biasanya kulakukan. Namun, yang membuatku terkejut selanjutnya adalah ketika teriakan dan sorak kegembiraan itu terdengar menyambut kedatanganku.

"Surprise!" Teriak mereka secara bersama-sama.

Bagaimana orang-orang ini bisa masuk ke dalam rumahku?

"Kali ini tim kita menang Annie!" seseorang bersorak riang menambahi. 

Aku tentu mengenali suara itu. Jessie.

Apa mereka pikir aku peduli dengan kemenangan mereka?

"Uh.. kami begitu merindukanmu!" Ujarnya sembari menghampiriku dan memelukku.

"Aku memberi masukan pada teman-teman untuk memberitahukan kemenangan ini dengan surprise kecil seperti ini! Kau kan bagian dari kami, kami tentu tidak akan melupakanmu!"

Jessie hanya berusaha untuk mengatakan jika posisinya yang menggantikanku sebagai ketua cheers berbuah manis untuk tim cheers dan tim basket sekolah.

Aku membenci mereka yang selalu bertindak seperti ini.

Suasana hatiku berubah begitu cepat. Tentu saja. Baru saja aku melalui hari yang begitu berharga dalam hidupku, sekarang aku harus kembali melalui hal menyebalkan ini? Ah.... Mengapa mereka tidak menghabiskan waktu mereka di sana lebih lama lagi seperti biasanya? Biasanya mereka akan menambah beberapa hari untuk berlibur di sekitar tempat pertandingan sembari merayakan kemenangan mereka.

Diam membatu tanpa menanggapi apa pun. Hanya itu yang bisa kulakukan sekarang. Aku tidak ingin menunjukkan rasa kesalku pada mereka, tetapi kupikir segala kepalsuan ini juga tidak berhak mendapatkan bayaran, bahkan hanya dengan sebuah senyuman menghormati dariku.

"Kalian semua.... Kalian benar-benar teman yang begitu perhatian dengan Annie yaa." Tidak tahu sejak kapan, tetapi Ibu tiri tersayangku itu sudah berada di sampingku, dan lagi... kembali bersandiwara menjadi Ibu yang sempurna. Dia tahu momen-momen penting seperti apa yang akan mengangkat namanya.

"Tersenyumlah." Bisiknya selanjutnya di telingaku, tetapi aku tidak melakukan apa yang dimintanya.

"Ah, Annie mungkin merasa sedikit tidak nyaman karena ia sudah bepergian seharian ini. Sembari menunggunya bersiap-siap, kalian bisa menyantap makanan yang baru saja kupesan, bagaimana?"

Sorak menyetujui terdengar dari mereka. Menyebalkan. Aku tidak menduga jika hari ini akan di tutup dengan hal menyebalkan seperti ini.

Tidak memedulikan keberadaan mereka, aku lebih memilih untuk melangkahkan kakiku menaiki anak tangga dan segera masuk ke dalam kamar, tidak lupa juga menutup pintunya.

Travis Mason [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang