Ch. 27

583 99 8
                                    

"Travis..."

Pertanyaannya itu...

Apa salah jika aku ingin selalu bersamamu?

Bagaimana aku bisa menanggapinya, sementara aku sendiri tidak memiliki jawaban yang pasti mengenai itu. Bersama denganku... Atau bersama dengannya, semuanya terasa benar... juga salah.

Bagiku, menghabiskan waktuku bersama dengannya terasa begitu benar.... Aku merasa sangat nyaman dan senang menghabiskan waktuku dengannya, sekalipun hanya untuk melakukan hal-hal sederhana seperti memakan ice cream bersama atau melakukan hal konyol seperti makan siang di bawah tangga yang berada di ruang olahraga indoor sekolah. Namun, di sisi lain, bersamanya juga terasa sangat salah... Tidak dapat dipungkiri jika aku selalu membawanya ke dalam kubangan masalah... dan membuat seseorang berada di suatu permasalahan adalah sesuatu yang sangat salah...

"Untuk saat ini... aku tidak tahu bagaimana cara menjelaskannya dengan benar, tetapi bersamaku... kita tidak bisa melakukannya untuk saat ini...” Ada tatapan penolakan dalam matanya. Aku mencoba memutar otak untuk mencari alasan yang tepat dan lebih bisa diterima olehnya.

“Travis... Kau tahu? Kau tidak bisa pergi begitu saja denganku tanpa izin dari Ibumu... Bagaimana... bagaimana jika Bianca atau Nana menghawatirkan keberadaan mu?"

Ia tampak ragu dengan perkataanku.

"Aku berangkat ke sekolah hari ini tanpa sepengetahuan ibu," jawabnya cepat, membuatku begitu terkejut. Ah, apa yang akan terjadi setelah ini?

"Travis! Kau tidak bisa melakukan hal-hal seperti itu, kau tahu?! Bagaimana jika Ibumu dan Nana merasa khawatir?" tanyaku dengan nada sedikit berteriak padanya.

Ia mengangguk kecil, tetapi kemudian menggeleng dengan cepat.

"Aku sudah mengatakan pada Nana jika aku begitu merindukan pelajaran matematika. Karena itu Nana mengizinkanku pergi dan mengatakan akan membantuku membujuk ibu." Ya Tuhan... Nana... tentu saja ia akan melakukan apapun untuk membuat cucunya merasa senang. Namun, apa ia tahu jika Bianca sudah menaruh rasa kecewa yang begitu besar terhadapku?

"Travis... sepertinya ini bukanlah hal yang baik. Aku tidak yakin jika Bianca akan senang mengetahui hal ini." Ujarku sementara ia tidak bergeming.

"Setelah ini kau harus benar-benar pulang, Travis." Lagi, kupikir itulah jalan terbaik yang bisa kupilihkan untuknya.

Apa salah jika ia ingin bersamaku?
Pertanyaannya sekali lagi kembali muncul dalam pikiranku.

"Travis... Aku hanya tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi padamu, jadi satu-satunya hal yang harus kau lakukan adalah kembali ke rumahmu setelah ini."

Tiba-tiba saja ia menggelengkan kepalanya keras.

"Kau terus mengatakan hal itu sejak tadi. Beberapa waktu lalu kau bilang aku egois karena tidak memikirkanmu saat itu, dan sekarang kau melakukan hal yang sama padaku." Dia berteriak marah. Untuk pertama kalinya Travis mendebatku dengan sesuatu yang sama dengan apa yang pernah kulakukan padanya.

Beberapa orang di sekitar kami melemparkan pandangannya ke arah kami, dan aku hanya dapat melemparkan tatapan minta maaf atas keributan kecil ini.

"Travis..."

“Aku sudah dewasa dan tahu apa yang kuinginkan. Jika aku ingin pergi denganmu atau dengan orang lain, bukankah itu semua terserah padaku?”

Aku terdiam, tidak bisa mengatakan apapun.

“Kupikir kau berbeda karena memperlakukanku seperti... seperti orang normal kebanyakan, tetapi nyatanya kau... kau sama saja dengan Ibu dan Nana, memperlakukanku seolah aku anak kecil.”

Travis Mason [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang