Ch. 31

459 66 12
                                    

Halo! Kembali lagi dengan ch baru :)) sebelumnya aku minta maaf kalo mungkin beberapa ch. terakhir ini agak ngebosenin karena fokusnya lebih ke keluarga Anniemarie daripada ke dia sama Travisnya. But, i hope you all still enjoy this story :)

Btw happy reading... Jangan lupa kasih dukungan dan komentar. Oiyaa... Jangan lupa juga mampir ke cerita aku yg juga bertemakan cinta-SMA gitu dengan judul People Like Us, i hope you enjoy the story as you enjoy this Travis Mason story.

Love you all.
Ridlvd.

***

Setelah berkendara dalam waktu yang cukup lama, pada akhirnya kami sampai di sebuah tempat di mana di sana terdapat laut luas ketika kau memandangnya. Langit malam di sana terlihat begitu gelap, tetapi karena kegelapan itulah, bintang-bintang di atas sana terlihat lebih bersinar dan begitu indah. Jujur saja, aku merasa iri karena ia dapat melihat pemandangan seperti ini setiap malamnya.

“Jadi, kami menaburkan abunya di sini, sesuai dengan permintaan terakhirnya.”

Hening sejenak. Amelia sepertinya memberikan ku kesempatan jika saja aku ingin mengatakan sesuatu tentang itu, tetapi aku tidak melakukannya.

“Satu-satunya alasan yang ia katakan saat itu, mengenai mengapa dirinya memilih tempat ini adalah karena ia pikir laut bisa ditemukan di mana saja, dan ia ingin selalu bergerak mengikuti mu dan ayahmu, kemanapun kalian berada,” lanjutnya.

Mendengar lebih jauh mengenai ibu membuatnya terlihat seperti seseorang yang dipenuhi dengan cinta. Jika dipikirkan kembali, rasanya aku tidak percaya jika ayah dan ibu pernah memiliki kisah percintaan yang seperti itu, mengingat ayah yang terlihat begitu dingin... bahkan pada istrinya yang sekarang, Krystal, rasanya tidak mungkin jika ibu dan ayah pernah memiliki hubungan sebaik itu.

“Aku merasa iri karena ia bisa selalu melihat pemandangan yang begitu indah ini,” ungkap ku pada Amelia.

Menolehkan tatapanku padanya, aku menemukan dirinya yang tersenyum menatap lurus ke arah laut.

Selanjutnya, aku mengalihkan pandanganku ke arah lain, kali ini aku mendapati Travis yang tersenyum menatap ku. Ah... hari ini seharusnya menjadi harinya... tetapi, urusan kehidupanku lebih banyak muncul dan mengacaukan segalanya. Namun, walaupun begitu... aku tidak menyesal mendapati banyak kenyataan baru dengan dirinya yang terus berada di samping ku.

“Kalian tunggulah di sini, aku akan mempersiapkan makan malam untuk kalian,” ujar Amelia. Ia bersiap pergi ketika aku buru-buru menghentikannya.

“Memangnya kau mau ke mana?” Tanyaku tidak benar-benar memahami perkataannya.

Ia menyampingkan tubuhnya, kemudian menunjuk ke sebuah rumah yang berada tidak begitu jauh dari tempat kami berada.

“Aku tinggal di sana,” balasnya kemudian.

Ah... Sekarang rasa iri benar-benar meningkat, tidak hanya pada Ibu, tetapi juga pada Amelia... Oh, ia bahkan bisa mengunjungi Ibu setiap harinya!

“Tunggu di sini dan aku akan memanggil kalian nanti.”

Tanpa menunggu balasan dari kami, ia lebih dulu berlari kecil menghampiri rumahnya itu, meninggalkan kami yang merenungi banyak hal yang terjadi hari ini.

“Apa kau kedinginan?” Suara Travis yang terdengar pelan itu memecahkan keheningan yang terasa setelah kepergian Amelia.

Aku memberi tatapan mengejek ketika ia menanyakan hal itu padaku. “Jangan katakan jika kau akan melepas jaket mu dan memberikannya padaku?”

Travis Mason [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang