08

132 26 1
                                    

Chapter 08: Our Secret❞

Menyangkal bahwa fakta buku itu milik Vincent Kim. Taehyung tidak percaya jika semua yang ia baca dan lihat terasa tak asing lagi. Rumah Sakit Maple yang sangat ingin ia kunjungi jauh dari hari ini, dan tiba-tiba saja foto pria muda bernama Vincent Kim tertempel di halaman acak yang ia pilih.

Hari semakin malam. Hujan yang lebat tak henti-hentinya mengguyur kota Seoul. Wheein mempersilahkan Taehyung untuk menginap dirumahnya hanya malam ini. Jika tidak karena hujan, maka ia juga tidak akan merencanakan ini semua.
Seperti terjadi begitu saja.

"Jeon Jungkook dan Park Jimin adalah saudara jauh? Itu hal yang mengejutkan."

"Meskipun aku tidak terlalu dekat dengan Park Jimin, tapi aku tahu kebiasaannya yang selalu pulang larut malam. Atau tidak pulang sekalipun."

Di jendela besar yang mengarah ke rumah milik kepala kepolisian itu, tampak rumah kayu yang megah. Terguyur hujan begitu saja dan pohon jambu yang buahnya bergelantungan. Dari dalam ruangan hangat Jung Wheein, rumah itu tampak sedikit berantakan dan tak terurus. Ada beberapa tetangga yang dengan sukarela menyapu halaman luar dari rumah itu sesekali karena kasihan dengan halaman yang tidak terurus.

"Mereka bahkan tidak terlihat akrab."
Taehyung mengamati lagi bentuk rumah itu.

Selama Kim Taehyung berada di rumah Wheein, ia tidak banyak bicara tentang kasus atau mendiskusikan rencana. Ia terlihat nyaman dan agak bersikap santai. Walaupun terlihat santai, pria itu tetap menampilkan wajah datar dan dinginnya.
Sejak awal pertemuan hingga sekarang, Wheein sama sekali tidak pernah melihat senyuman dari Kim Taehyung.

Hening.

Rintikan hujan dan nyanyian dari sang katak terdengar bebas saat ini. Setelah mereka melihat sebuah kebetulan yang sangat aneh sekaligus menarik, kini buku itu ada di tangan Wheein. Sementara Taehyung yang sedang tidak mengerjakan apa-apa, ia hanya menyibukkan diri dengan membersihkan ranjang di kamar tamu yang akan ia tiduri.

Awalnya ia memilih untuk tidur di sofa saja, tapi Wheein menolak dan memaksa Taehyung untuk tidur di kamar tamu yang memang sengaja dikosongkan untuk menginap. Sebetulnya, kamar itu adalah ruangan untuk Wheein belajar, bisa dilihat dari tumpukan buku catatan dan tempelan kertas yang memuat tulisan berisi kalimat motivasi dan hal-hal apa yang akan ia lakukan.

'Ujian kenaikan kelas, semangatlah Jung Wheein!'

'Hari ini akhir bulan, harus hemat!'

'Banyak tugas, melelahkan, tapi harus tetap semangat!'

Perlahan, sudut bibir Taehyung naik ketika membaca kertas-kertas kecil aneka warna di atas meja belajar itu.
Entah kenapa, Taehyung menjadi semangat ketika membaca tulisan-tulisan itu.

"Kau sungguh gadis yang bisa menguatkan diri, semangatlah Jung Wheein.."
Taehyung mengusap kertas itu.
Ia membiarkan kertas-kertas itu tertempel. Wheein pasti juga akan butuh dan semua itu adalah kekuatannya.

Ketika Taehyung sedang menyibakkan selimut, tampak sebuah setelan jas berwarna emas lengkap dengan kemeja dan bawahannya. Taehyung terkejut, ia tidak menyangka ada pakaian pria di kamar ini.

"Tunggu, ini pakaian yang sama dengan yang dipakai orang yang bernama Vincent Kim itu, apa ini artinya-"

'DUGH!'

Your Guardian Angel [✓]Where stories live. Discover now