32

52 13 1
                                    

Chapter 32: Real One


Dua tangan itu menutup koper merah besar di atas meja. Isinya hanya tumpukan kertas dan benda-benda berharga lainnya.
Hari terkahir Min Yoongi bekerja, ia sudah punya tekad untuk pensiun dari pekerjaan yang ia geluti selama sepuluh tahun itu.

Karena umurnya lebih dari empat abad, Yoongi mendapat pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya.

Menjadi peramal, peneliti, pemain musik, penulis buku, dan sekarang menjadi profesor untuk mengajar mahasiswa.
Semua ia pernah rasakan, pekerjaan hebat yang mungkin bisa ia lakukan dengan kemampuan supranaturalnya.

Tapi, kini Min Yoongi sudah akan benar-benar pergi. Ia juga mendengar kabar kalau Taehyung akan pergi ke Jepang untuk berkuliah, sementara Wheein akan meneruskan kuliahnya lalu bekerja di tempat ibunya, di panti asuhan.

Meski begitu, ini bukanlah akhir dari kisah mereka yang rasanya sudah menjadi makanan sehari-hari selama setahun kemarin.

Mari lihat apa yang sedang mereka lakukan sekarang.

"Jadwal penerbangan sepertinya agak telat, kau mau makan dulu?" Taehyung melihat ke arah jam tangannya, lalu menyapukan pandangannya pada gadis berjaket merah yang menunjukkan ekspresi khawatir.

Wheein mengantarkan Taehyung untuk pergi ke Jepang, setidaknya mereka akan bertemu nanti lagi, ketika semuanya akan baik-baik saja.

"Iya, aku juga mau bicara sebentar denganmu." Wheein mengikuti kemana Taehyung pergi, mereka lalu mengunjungi resto di bandara.

"Bicara saja, kau bebas mengatakan apapun padaku hari ini, memakiku juga tidak masalah."

"Apaan.."

Taehyung terkekeh, ia banyak tersenyum hari ini, melihat Wheein yang menahan wajah merahnya.

"Jadi begini, aku tidak menyangka kau akan pergi ke Jepang, kupikir kau tidak serius waktu itu.. dan soal takdir-"

"Takdir juga tidak akan berpisah meski pemiliknya saling jauh, ya kan?"
Taehyung mengulurkan tangannya, merapikan sedikit poni rambut coklat Wheein.

Bibir Taehyung bisa saja sekenanya mengatakan itu, namun hatinya tetap banyak keraguan.
Sebenarnya ia ingin sedikit melupakan apa yang sudah terjadi pada hidupnya di negara yang ia tempati sekarang. Taehyung ingin melupakan itu semua dengan cara ke Jepang, negara yang belum pernah sama sekali ia kunjungi.

Lalu Wheein, ia juga tidak bisa diam saja, ia harus menyelesaikan kuliahnya dan bekerja menemani ibunya yang adalah pemilik panti asuhan di kampung halamannya.
Wheein juga ingin melupakan itu semua, memperbaharui hidupnya, ia tidak bisa menjadi Wheein yang dulu.

"Akhirnya sudah tiba.." Taehyung berdiri dengan memegang gagang kopernya.

"Jangan lupa seringlah mengabari ku."

"Iya, aku pergi dulu, Wheein.."

Wheein, gadis itu memeluk erat tubuh Taehyung, ia tak peduli kakinya sakit karena berjinjit.

"Jaga dirimu baik-baik.."

"Tentu saja, kau juga."

Setelah itu Taehyung menggeret kopernya dan segera berlari menuju pesawat yang pengunjungnya sudah mulai banyak masuk.
Tangan Taehyung melambai sambil menolehkan kepala, melihat Wheein yang samar-samar menghapus air matanya dan ikut membalas lambaian tangan itu.

"Cengeng sekali kau Jung Wheein.." ratapnya sambil masih berusaha mengeringkan bawah mata yang lembab.

"Oh Jung Wheein? Kau disini?"

Your Guardian Angel [✓]Where stories live. Discover now