04

157 27 2
                                    

Chapter 04: Jamais Vu

Malam ini Kim Taehyung berencana untuk menyelidiki kasus hilangnya anak muda yang terjadi di sebuah kelab malam. Beritanya mulai menyebar lewat media, belum ada bukti yang signifikan dari kejadian ini.

"Bukankah pelaku ini selalu sama dengan kasus penculikan anak minggu kemarin? Yah... apa mereka tidak puas hanya menculik anak-anak yang tak bersalah?!" Hoseok membanting pena nya di atas kertas petunjuk. Ia sudah kewalahan untuk menyelidiki kasus yang tak berujung ini.

"Aku yakin, ini pelaku yang sama. Mereka suka bermain petak umpet rupanya," gumam Taehyung. Ia juga yakin jika pelaku membuat pola yang sama dan teratur supaya ia bisa terus melakukan aksi bejatnya.

"Selamat malam tuan Kim dan tuan Jung, ini orang tua korban, beliau sudah mencari pelaku dengan agen rahasia Seoul." Choi Yuna, selaku asisten kepala detektif berhasil bertemu dengan orang tua korban yang kebetulan juga punya agen rahasia. Tepatnya mereka bekerja di bawah naungan FBI.

Orang tua korban datang segera menemui tiga detektif itu. Mereka datang dengan wajah yang tegang, Taehyung dan Hoseok semakin ragu jika berurusan dengan agen rahasia.
Pria berumur sekitar 40-an itu menyuruh para penjaganya untuk menutup pintu ruangan. Sekarang hanya ada orang tua korban, Hoseok, Taehyung dan Yuna.

"Aku tahu kalian sedang berusaha." Nada dingin itu mulai merasuki ruangan berukuran sempit ini. Tampak wajahnya yang hanya separuh terkena sinar lampu sedang memandang wajah tiga orang di depannya dengan intens.
"Aku akan membiarkan kalian untuk bekerja sama dengan agen rahasia milikku."
Taehyung menghembuskan napasnya pelan.

Lalu, wanita di sampingnya ikut angkat bicara.
"Aku selaku ibu dan dia hanya anak semata wayang kami, kami harap kalian mengerti."
Taehyung, Hoseok dan Yuna saling bertatap muka.

"Kami akan terus berusaha, terimakasih telah mempercayai kami." Taehyung membungkuk pelan.
Orang tua korban telah menyetujui semua akal dari detektif, mereka hanya akan mengirim beberapa agen rahasia untuk membantu dalam hal progam komputer dan segala macam teknologi yang bisa melacak korban, detektif akan mencari langsung di lapangan.

Tujuan pertama penyelidikan adalah ruangan terakhir yang korban tempati sebelum ia diculik. Ruangan yang cukup tertutup dan hampir tak ada celah. Hanya satu pintu yang digunakan untuk akses keluar dan masuk.

Di langit-langit ruangan itu juga lumayan tinggi dari langit-langit ruangan yang lain. Ketemu, ventilasi udara dari sebelah kanan atas langsung memikat perhatian Taehyung.

"Apa itu? Ventilasi udara?" Yuna dan Hoseok mengikuti jari telunjuk Taehyung.

"Tak mungkin, jarak nya jauh, lagipula orang dewasa tak muat untuk masuk ke dalam situ." Hoseok mengamati secara seksama.

Mereka tak pantang menyerah, terus mencari sesuatu yang sekiranya akan menjadi bukti yang bisa dipercaya. Saat itu, siku Hoseok tak sengaja mengenai kap lampu dan dengan mudahnya benda itu terjatuh.
Selain kap lampu, ada secarik kertas berwarna hitam yang mencurigakan.

"Tak kusangka ada orang yang menyimpan kertas seperti ini di sembarang tempat." Taehyung mengambil kertas itu, kertas hitam yang tebal, ada beberapa goresan juga.

'Rumah Sakit Maple, Seoul'

"Yuna-nim, Hoseok-nim, apakah kalian tahu Rumah Sakit Maple?" Taehyung mendekati kedua rekan kerjanya.
Ekspresi Hoseok kebingungan, sementara Yuna mencoba berpikir.

Your Guardian Angel [✓]Where stories live. Discover now