23

87 16 4
                                    

Chapter 23: Perfect Mistake

Persidangan untuk Park Jimin sudah dilakukan kurang lebih tiga hari. Moonbyul dan pacarnya (YJ) juga telah disidang dan mereka sepakat untuk dijatuhi hukuman berlapis.

Jimin akan tahu itu akan terjadi. Apalagi dia menjabat sebagai kepala kepolisian sebelumnya. Sanksi berupa uang kertas tak ada bandingnya dengan sanksi sosial.
Daripada ia ingin terlihat sok tegar, Jimin memutuskan untuk menjalani hukumannya.

Hari ini juga, Kim Sojung serta teman-teman dari kepolisian detektif akan menjenguk Jimin untuk pertama kalinya. Sojung ingin melihat Jimin untuk kesekian kalinya sebagai dirinya yang sebenarnya, bukan sesosok penjahat yang berlindung di bawah jabatan.

"Apa dia tidak takut? Setelah semua kejadian yang menimpanya?"
Yuna melihat dua orang itu duduk berhadapan. Hoseok tak menjawab pertanyaan Yuna, ia terlalu fokus pada reaksi yang diberikan Jimin.

"Hey, kalian menunggu mereka?" Sapa Taehyung, ia selesai mengurus wawancara. Itu pertama kali para detektif terbuka secara langsung dengan media.

"Ya. Aku dan Yuna yang menjaga. Mereka bicara seperti siput, lama sekali."

"Kalau belum siap, sebaiknya jangan terlalu dipaksa." Taehyung ikut memperhatikan dua orang berjarak 5 Meter itu.

"Yah mau bagaimana lagi, cinta membutakan segalanya, kata sempurna tak hanya bisa ditujukan untuk hal yang baik, bukan?" Hoseok dengan penuh kesabaran, ia menyenderkan punggungnya di tembok sembari membaca koran yang penuh dengan berita perumahan Mansion Helianthus dan segala kekacauan mereka.

Sementara itu, Wheein dan Jungkook di pulang-tugaskan. Mereka sudah tak lagi ada urusan dengan para detektif. Wheein kembali menjadi mahasiswi biasa. Jungkook demikian, dia juga sempat ditawari beberapa pekerjaan dari perusahaan kebugaran tubuh <karena Jungkook memperlihatkan bagaimana dia menjadi pahlawan sementara, khususnya bidang bela diri>

"Hah, Jung Wheein memang punya potensi yang memadai untuk menjadi seorang polisi wanita, kau juga berpikiran demikian, bukan?"

"Meskipun begitu, tetap saja dia akan menolak."

Tak jauh dari situ, dua orang yang membicarakan Wheein juga terkesan dengan keberanian yang gadis itu punya.
Wheein menjadi terkenal waktu itu, orang-orang menjadi lebih ingin mengenalnya.
Tapi ia tak mau sembrono, memanfaatkan popularitas untuk hal yang tidak berguna.

"Cukup beberapa orang saja." Wheein menolak untuk tawaran agensi jurnalis.
Banyak e-mail masuk menawarkan itu.

"Kau Jung Wheein kan?"

"Tuan Jin?"

"Ada apa? Duduklah."
Wheein tak tahu mengapa tiba-tiba Seokjin datang ke kampusnya. Kebetulan sekali gadis itu sedang makan siang.

"Untung tidak salah orang, kau dari belakang agak berbeda," ucapnya sambil menata sedikit ujung rambut hitam legamnya.

Yang benar saja, para pengunjung yang datang akan terheran-heran melihat seorang pemuda berpakaian sangat rapih dan gagah menemui seorang wanita yang pakaiannya hanya berupa kaos, mantel dan sepatu kets. Meskipun udaranya dingin, namun tetap saja Wheein adalah gadis ceroboh yang bangun kesiangan.

Your Guardian Angel [✓]Where stories live. Discover now