7. ROOFTOP FIGHT

63 12 3
                                    

****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

****

Sejujurnya Roula benci hari senin. Jangankan hari senin, ia benci sekolah. Itu mungkin yang dirasakan juga dengan sebagian anak-anak di Indonesia atau di dunia. Tetapi apalah daya, cewek itu tetap harus bersekolah walaupun dirinya tidak tahu ingin jadi apa saat besar nanti. Apapun cita-citanya nanti percuma, karena Roula tidak punya orang tua.

Roula mengelap keringatnya karena kelelahan berdiri sepanjang upacara bendera tadi. Cewek itu ikut upacara bendera karena di kantin dan seluruh penjuru sekolah dijaga oleh satpam dan guru agar tidak ada anak-anak yang membolos lagi seperti kemarin. Benar-benar menyebalkan.

Roula memutuskan untuk tidak langsung masuk ke kelas. Cewek itu mengendap-endap menuju taman belakang sekolah yang sudah lumayan tidak terurus.

Rumput-rumput yang sudah mulai panjang, bangku taman yang sudah rusak, pohon beringin yang sudah sangat besar dan tua, bahkan ada perosotan disana yang tempatnya sudah sangat kotor. Tetapi angin sepoi-sepoi disini membuat semua orang betah berlama-lama disini.

Roula berseder pada tembok sekolah lalu mengeluarkan sebatang rokok dan korek. Cewek itu lupa membawa vape nya jadi ia merokok biasa, menggunakan rokok batang. Baru saja cewek itu ingin menyalakan koreknya tetapi tiba-tiba korek di tangannya di sambar oleh orang lain lalu digunakannya untuk menyalakan rokoknya.

Roula menoleh cepat ke sebelahnya, ke arah seseorang yang tiba-tiba saja menyambar koreknya tadi. Benar-benar menyebalkan. Cowok itu tidak membalas tatapannya dan hanya bersender di tembok sebelahnya lalu sibuk merokok sambil menatap pemandangan di depannya.

"Gue nggak suka diliatin," ucapnya membuat Roula membuang pandangannya.

"Siapa juga yang liatin lo."

"Tadi, buktinya," balasnya santai lalu kembali menghisap rokoknya dan mengeluarkan asap yang mengepul di udara.

"Balikin korek gue!" Roula mencoba mengambilnya dari tangan cowok itu tetapi cowok itu malah menjauhkan koreknya dari Roula membuat cewek itu tidak bisa menjangkaunya.

"Gue minjem," ucap Karel.

"Udahan kan minjemnya? Sekarang gantian, gue mau make." Karel lalu memberikan korek Roula kepada cewek itu dan langsung di terima Roula dengan cepat. Cewek itu lalu menyalakan koreknya dan langsung menghisap rokoknya.

"Ngapain lo disini?," tanya Karel setelah keheningan beberapa saat.

"Emang kenapa? nggak boleh?"

"Nggak, ini tempat gue buat nyebat," balasnya sambil menatap Roula dengan tatapan dinginnya. Walaupun Karel menatapnya dengan tatapan yang tidak biasa ia tunjukan kepada orang lain, cowok itu tetap terlihat tampan dan memiliki pesonanya sendiri.

"Tiap hari lo nyebat disini?" Karel mengangguk.

"Sendirian?" Karel mengangguk lagi.

"Apa nggak kesurupan? Gue yakin setan-setan disini udah masuk ke tubuh lo semua," balas Roula membuat Karel menatapnya dengan tatapan tajam.

FIGHTER [REVISI]Where stories live. Discover now