27. PENAWARAN DITERIMA

48 7 2
                                    

~HAPPY READING~

Hai, ini aku nulis 5000 kata lebih, harus excited guys, ngeditnya aja cape woi😭

Semoga suka yaa, kalo ada typo bilang. Langsung aja cus kali ye ke ceritanyaa.

Kenapa ada kue nih saudara-saudara?

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Kenapa ada kue nih saudara-saudara?

***

26. PENAWARAN DITERIMA

Karel menghela nafasnya lelah setelah memasukkan motornya ke dalam pekarangan rumahnya. Cowok itu baru pulang sekolah pukul delapan malam, rumahnya sangat gelap sekarang karena dirinya belum menyalakan lampu teras.

Cowok itu lalu pergi memasuki rumahnya dan menyalakan lampu teras agar rumahnya terang.

Awalnya cowok itu tidak betah tinggal di rumah sendirian, bahkan cowok itu meminta kepada ibunya agar bersekolah di dekat tempat kerja ibunya saja agar tidak terlalu jauh dan tidak usah membeli rumah lagi disini.

Tetapi ibunya menolak dengan alasan sudah terlanjur memasukkan Karel ke sekolahnya yang sekarang. Mau tidak mau cowok itu mulai membiasakan diri tinggal sendiri di rumah.

Memasak, membereskan rumah, mencuci baju. Ralat, cowok itu tidak mencuci baju sendiri.

Cowok itu juga tidak perlu bersusah payah membereskan rumahnya, karena dirinya lebih sering menghabiskan waktunya di luar daripada di dalam rumah.

Jika cowok itu kesepian ia akan mengajak Razev atau Varo untuk bermain ke luar atau mengajak mereka bermain ke rumahnya. Untungnya kedua sohibnya itu selalu banyak waktu luang.

Karel membaringkan tubuhnya di atas kasur tanpa membuka atau mengganti baju dahulu. Bahkan cowok itu kadang suka tertidur dengan seragam dan sepatu yang masih ia kenakan.

Tidak, tetapi cowok itu tidak tertidur sekarang. Entah kenapa dirinya malah memikirkan seseorang yang baru-baru ini memang selalu muncul di kepalanya.

Ada apa ini? Karel seperti cowok yang sedang mabuk asmara saja. Padahal dahulu yang cowok itu pikirkan adalah gadis yang bernama Adis tetapi sekarang sepertinya dirinya di pelet oleh Roula.

"Gue nggak suka sama tuh cewek," gumam Karel sambil menatap langit-langit kamarnya.

Cowok itu lalu mengambil ponselnya yang berada di dalam saku celana sekolahnya. Jari-jarinya dengan lihai memencet tombol-tombol yang ada di dalam ponselnya. Sampai saatnya ia memencet sebuah tanda ponsel disana.

"Halo, kenapa?," Tanya suara di seberang membuat Karel langsung buru-buru mendudukkan tubuhnya.

"Rol," panggil Karel pelan.

Ya, cowok itu memanggil Roula, entah hal bodoh apa yang ia lakukan tetapi dirinya tiba-tiba saja menekan tombol panggilan saat berada di roomchatnya dengan Roula.

FIGHTER [REVISI]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant