40. THE REAL REASON

28 6 0
                                    

~HAPPY READING~

Siapa yang udah nungguin? Angkat kaki!

Maaf agak telat update soalnya siang sibuk banget dan harus ngedit dulu sebelum di update.

Buat kalian yang ada saran visual boleh komen yaa!! Diperluin banget pliss😌

Kalian setuju nggak kalo aku bikin roleplayer buat masing-masing tokoh? Komen sebanyak-banyaknya nanti kalo pada setuju aku buat😚🤟

Kalo udah penasaran langsung aja scroll buat baca, lovs♥️😍

***

40. THE REAL REASON

Roula baru saja pulang dari rumah sakit setelah keadaannya mulai membaik. Sebenarnya cewek itu tidak membutuhkan perawatan lama di rumah sakit, mungkin sehari saja cukup.

Tetapi Prawira bersikeras untuk menyuruhnya beristirahat di rumah sakit selama dua hari, maka dari itu sudah dua hari dirinya tidak masuk sekolah.

Jangan harap dengan kekhawatiran Prawira tersebut, Roula menjadi luluh kepadanya. Itu sangat amat salah besar, justru Roula malah tambah membenci pria tua itu.

Bayangkan saja, setelah dirinya pulang, tepatnya ke mansion milik Prawira, dirinya sudah disuguhkan oleh beberapa bodyguard yang kian lama semakin banyak dari sebelumnya.

Belum lagi ia harus melihat wajah Stephanie dan Gabby yang membuatnya menjadi tidak mood seketika.

"Welcome home, Kakak tiri," sapa Gabby yang sudah menunggu tepat di meja makan, didepannya juga sudah ada Stephanie yang menunggu.

Roula mengalihkan tatapannya malas, enggan membalas sapaan Gabby tersebut.

"Biar barang-barang kamu dibawa sama bodyguard Papa. Kamu sama Kemal langsung saja gabung untuk makan malam bersama," perintah Prawira ke arah Roula dan Kemal.

Setelahnya pria tua itu menyuruh bodyguard nya untuk meletakkan barang-barang Roula di kamarnya.

"Gue nggak mau makan," tolak Roula membuat semua orang yang ada disana menoleh ke arahnya.

"Lo kan baru pulang dari rumah sakit, nggak usah sok-sok an mau puasa. Nanti pingsan nyusahin orang," dengus Gabby yang langsung mendapat pelototan tajam dari Stephanie didepannya.

Lihat saja, bocah itu sangat tidak tahu sopan santun. Menyebalkan sekali.

"Sini kamu ikut gabung sama kita, Kemal juga. Bibi udah siapin banyak makanan," ucap Stephanie dengan cuek.

Kemal yang berada di sebelah Roula langsung menyenggol bahu cewek itu, menyuruhnya untuk pergi ke ruang makan, bergabung dengan yang lainnya.

Roula mendengus, lalu mau tak mau dirinya berjalan dengan malas menuju meja makan, duduk disebelah Gabby sedangkan di depannya ada Kemal dan disebelah Stephanie sudah ada Prawira.

Keluarga menyebalkan.

"Makan yang banyak, kamu kan baru keluar dari rumah sakit," kata Prawira sambil menatap Roula sekilas.

"Hm," gumam Roula sambil melahap steaknya dengan tidak nafsu.

Bayangkan saja bagaimana jadi dirinya sekarang. Lebih baik ia tidak makan dari pada makan dikelilingi orang-orang menyebalkan seperti ini.

FIGHTER [REVISI]Where stories live. Discover now