3. AIR TERJUN

102 12 4
                                    

~HAPPY READING~

SEMOGA SUKA, MAACI LANGSUNG AJA DI BACA<3

***

3. AIR TERJUN

Roula berjalan menuju kantin sekolah sambil mengedarkan pandangannya kesana-kemari. Ia mencari bangku kosong. Beberapa menit ia mencari akhirnya cewek itu menemukan bangku di pojok kantin yang hanya khusus dua orang.

Cewek itu berjalan cepat ke arah bangku kosong tersebut setelah membeli sekaleng soda di warung minuman terdekat.

Ia duduk disana sambil meneguk soda yang dibelinya dan sesekali ia memainkan ponselnya dan asik sendiri disana. Tidak memedulikan suasana kantin yang ramai sekali. Anak-anak yang rusuh mengantri demi mendapatkan seblak bu Tejo yang katanya maknyus itu. Tetapi Roula tidak tertarik sama sekali.

"Kiw, hai Roula," sapa dua orang lelaki seangkatannya yang menghampiri meja Roula saat itu. 

Roula mendongakkan kepalanya sekilas lalu kembali sibuk dengan urusannya sendiri.

"Sombong amat sih," ujar salah satunya yang melihat Roula tidak membalas ucapannya. 

Cewek itu lalu mematikan ponselnya dan menatap kedua cowok didepannya itu. Tatapannya seolah bertanya pada kedua cowok itu apa tujuannya kesini.

"Mau ikut ke club nggak nanti malem? Sama kita-kita," ajaknya sambil menatap temannya, meminta persetujuannya. 

Roula mengernyitkan dahinya bingung. Sepertinya dua cowok di depannya ini stress. Bahkan mereka tidak pernah kenal sebelumnya. Tetapi kenapa tiba-tiba mereka mengajak Roula ke club malam?

"Gue yang traktir deh malem ini, gimana?" Tanya teman yang satunya lagi sambil menaik-naikkan alisnya. 

Karena tak kunjung mendapat balasan dari Roula, cowok itu kembali membuka suara. "Kenapa? Lo nggak mau? Atau lo sebelumnya nggak pernah ke club?" Tanyanya lagi sambil mengecilkan suaranya. 

Tentu saja Roula pernah, hanya saja belakangan ini cewek itu jarang ke club dan lebih sering meminum alkohol sendiri di apartemennya.

"Motif lo apa buat ngajak gue ke club?" 

"Ya ngajak aja apa salahnya ya, kan? Lagian biar kita bisa lebih deket sama lo." 

Roula terkekeh seketika membuat keduanya mengernyitkan alisnya bingung.

"Bukannya mau guna-guna in gue, ya?" Tanya Roula skak-mat

Kedua cowok itu diam dan saling tatap satu sama lain. Merasa tertangkap basah.

"Kenapa lo berdua diem? Santai aja kali, gue nggak marah."

"Hah? Se-serius lo nggak marah?" Tanya salah satunya dengan tatapan terkejut. Bahkan teman di sebelahnya juga ikut memasang wajah terkejutnya. Roula hanya mengangguk singkat menanggapinya.

"Jadi, lo mau ikut? Jadi kita bisa guna-gunain lo dong?" 

Pertanyaan macam apa itu? Itu hanya pertanyaan yang keluar dari mulut orang-orang bodoh.

"Gue bayar deh gimana? Gue kaya, lo mau berapa? Gue kasih," ujar salah satu temannya dengan wajah sombongnya. Memamerkan seberapa kaya cowok itu. 

Cowok itu lalu mengeluarkan sesuatu dari dompetnya yaitu beberapa kartu ATM.

"ATM pertama ada sepuluh milyar, kedua delapan puluh juta, ketiga lima puluh juta, dan yang terakhir ini ada dua milyar," kekehnya lalu bertosan kepada teman disebelahnya. 

FIGHTER [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang