Chapter 39

1K 128 11
                                    

Naruto menatap Sasuke dan Obito dengan tatapan haus darah, dia benar-benar ingin memotong mereka menjadi potongan-potongan kecil dan dia berikan pada Kurama. Aah, tapi Kurama itu vegetarian.

"Cih!" Naruto sekarang tidak perlu lagi bersikap manis dan imut seperti dulu di depan kakak-kakaknya, lagipula tidak ada gunanya mengunakan imej anak baik seperti dulu.

"Jadi, kalian masuk ke kamar Naru-chan saat dia baru saja selesai mandi, dan lagi kalian malah terpesona bukannya segera pergi!!" Nagato berkacak pinggang menatap mereka dengan aura intimidasi khas keluarga Uzumaki,

"Bunuh saja mereka, nii-san!" Naruto benar-benar dalam mood terburuknya sekarang, mereka jadi tidak berani membantah ataupun menegurnya, bisa-bisa dia ngamok lagi seperti tadi.

"Haah, bisa begitu juga ternyata" Indra menghela nafas dengan berat,

"N-Naru, aku tidak bermaksud begitu"

"Aku juga, jangan samakan aku dengan pedofil itu!" Sasuke menunjuk kearah Obito,

"Apa kau bilang? Pedo? Aku? Bukannya kau!!" Obito terlihat tidak terima,

"Hn"

"Kau ini...." Obito jadi ingin marah sekarang, tapi jika dia melakukannya, pasti Naruto tambah akan kesal dan akhirnya dia kena imbasnya nanti.

"Huh!" Naruto membuang muka, ekspresinya sangat menakutkan saat ini, dia sepertinya benar-benar sangat marah,

"Naru?" Panggil Nagato pelan,

"Hm"

"Bagaimana kalau kita gatung mereka di tengah taman dekat rumah?" Nagato menyeringai lebar, begitu juga dengan Naruto, dua kakak beradik ini sangat menakutkan,

"Ya, ayo lakukan" raut muka puas terlihat diantara dua Uzumaki itu,

"MAAFKAN AKU!" Obito langsung bersujud sementara Sasuke terlihat sudah pucat pasi sekarang, ternyata ada juga yang ditakutinya.

"Kalau begitu, pulang sana!" Usir Naruto,

"Kalian juga!" Naruto menatap dua Uchiha lainnya dan dua Otsutsuki itu,

"Baiklah, aku pulang dulu"

"Jaa Naru-chan"

Akhirnya semua orang itu pergi, setelah ini jangan-jangan anggota Akatsuki yang akan datang dan merusak ketenangannya. Helaan nafas terdengar, Nagato melirik Naruto yang memijat keningnya. Masih muda tapi udah banyak pikiran aja ni anak.




Di suatu tempat,

BRAAKK!!

Meja dilempar ke arah tembok, tampak orang tua dengan sebelah mata tertutup perban yang sedang murka,

"Anak itu muncul lagi!!" Kesalnya,

"Ha'i Danzo-sama" ucap Torune, salah satu anak buah Danzo,

"Setelah selama ini menghilang tanpa kabar, anak itu muncul!! Dimana anak itu bersembunyi selama ini!!" Danzo menatap tajam Torune,

"S-saya tidak tahu, Danzo-sama. Selama 3 tahun ini, informasi dimana Naruto-san berada sama sekali tidak ada, bahkan saya mencoba memeriksa semua tempat yang mungkin dikunjunginya, atau dia pergi keluar negri sekalipun, semuanya tidak membuahkan hasil" jelas Torune,

"Suruh semua orang mengawasi pergerakan Akatsuki saat ini juga, dan lacak semua anggotanya lalu bunuh mereka!" Danzo menyeringai, dia tidak sabar melihat bagaimana reaksi anak itu kehilangan orang-orang pentingnya,

"Ha'i Danzo-sama" Torune membungkuk hormat lalu pergi untuk menyampaikan perintah Danzo kepada semua Root. Semoga apa yang dipikirkan Danzo tidak terjadi.


























Maaf kalau nggak cepat update nya, mungkin setelah ini nggak bisa rajin update

Ide buat cerita ini juga nggak bisa ngalir terus, mungkin seminggu sekali up nya











Sekali lagi maaf, ya?

Dan terimakasih udah baca😁😁

Dan terimakasih udah baca😁😁

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


WOUND✓Where stories live. Discover now