Chapter 45

956 120 4
                                    

Sasuke tampak kelelahan dengan nafasnya yang memburu. Dia tidak menyangka kalau Danzo masih memiliki anak buatmu sebanyak ini! Masih tersisa sekitar 15 bekas orang yang melindungi di tua itu, tapi Sasuke sudah kehabisan tenaga. Tujuannya yang lain adalah agar Naruto tidak pernah lagi berlumuran darah kotor dari orang-orang ini, biarlah dirinya saja yang berlumuran darah seperti ini.

"Kau sudah menyerah? Bocah Uchiha?" Danzo menatap Sasuke remeh,

"Sepertinya aku pernah melihat seorang Uchiha lain yang bersimpuh darah seperti ini dihadapan ku" Danzo mengarahkan tongkatnya kedagu Sasuke dan mengangkatnya,

"Benar juga, seorang bernama Shisui" mata Sasuke melebar, kenapa Shisui bisa berurusan dengan si tua ini!

"Aku masih bermurah hati melepaskannya, tapi sepertinya aku tidak bisa melepaskanmh begitu saja!" Pria tua itu tersenyum misterius, dia mengisyaratkan pada anak buahnya untuk membunuh Sasuke.

Sebuah pistol sudah berada tepat didepan dahi Sasuke, sepertinya batas Sasuke sudah cukup sampai disini saja.

Dor!




Bersama dengan Naruto,

Kurama berlari cepat dan melacak tempat Sasuke dengan kemampuannya. Naruto dengan kecepatan yang hampir sama dengan Kurama mengikuti rubah itu tanpa takut tertinggal.

"Kurama, apa masih jauh?"

"Grrr" Naruto dan kurama berhenti disebuah bangunan tua,

"Apa kau yakin?" Kurama menjilat tangan Naruto,

"Baiklah, ayo!" Naruto melompat kearah tembok pembatas bersama Kurama. Dia cukup terkejut melihat Sakura dan Juugo yang ternyata juga ada disana.

"Jangan sampai mereka tahu kita disini! Kita lewat sana!" Naruto turun dengan hati-hati dan masuk kedalam markas itu lewat jalur lainnya. Sepertinya perasaan Naruto tentang pembunuhan besar-besaran itu benar, banyak sekali mayat yang tergeletak dengan bersimpuh darah diseluruh tubuhnya.

"Kita harus cepat!" Naruto berlari masuk lebih jauh lagi kedalam markas. Dia langsung berhenti begitu meraskaan hawa keberadaan Sasuke dan beberapa orang lainnya.

"Aku masih bermurah hati melepaskannya, tapi sepertinya aku tidak bisa melepaskanmh begitu saja!" tangan Naruto mengepal. Begitu pistol ditangan salah satu anak buah Danzo siap menembak,

Dor!

"Aaarghh!!"

"Tepat sasaran!" Naruto tersenyum penuh kemenangan, dia berhasil menyelamatkan Sasuke dengan menembak tangan dari anak buah Danzo,

"Na...ruto?" Naruto tersenyum manis menanggapi panggilan Sasuke,

"Kau tidak akan bisa lari dariku lagi! Cuma 15 orang ini tidak akan bisa menghentikanku, kakek tua!"

Tap tap whuussh

Kedua tangan Naruto memegang sebuah pisau, dengan cepat Naruto langsung menebas bagian saraf yang langsung mematikan orang,

"K-kau!" Danzo terjatuh kebelakang,

"Maaf, tapi aku harus membunuhmu!" Dengan tatapan dingin yang menusuk, Naruto menebas leher Danzo dengan pisaunya.

"Aku bermaksud memaafkanmu, tapi sebelum itu kau malah membunuh tiga orangku! Kau yang memulai semuanya, juga Namikaze itu!"

Naruto berbalik dan berjongkok didepan Sasuke.

"Suke-niisan, gomen"

Puk

"Tidak apa-apa, pada akhirnya kaulah yang tetap melakukannya" Sasuke mengusap perlahan kepala Naruto yang masih tertutup oleh topinya,

"Terimakasih sudah menyayangiku Suke-niisan" Naruto langsung memeluk Sasuke,

"Itte, aku punya banyak luka ditubuhku!"

"Aaah, Suke-niisan" Naruto panik sendiri melihatnya,

"Puft, hahahaha" Sasuke tertawa, itu cukup mengejutkan Naruto. Mereka lalu tertawa bersama.

Dilautan penuh darah ini, dua orang yang sudah seperti saudara kandung itu terlelap di alam mimpi. Semua beban sudah menghilang dan setelahnya, hanya ada kebahagiaan.














Ok, disini semua ya sudah berakhir, ya?

Jadi ceritanya selesai sampai sini aja!!

Baca chap setelahnya juga!!

Jangan lupa buat vote dan komen.

Author itu udah susah mikir cerita, jangan hanya kalian baca tanpa vote, 'kan kasian?

Author itu udah susah mikir cerita, jangan hanya kalian baca tanpa vote, 'kan kasian?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
WOUND✓Where stories live. Discover now