Chapter 11

2K 221 4
                                    

Tubuh kecil itu terbaring diatas ranjang rumah sakit, empat orang itu panik hingga membawanya segera ke rumah sakit,

"Apa yang terjadi pada bocah ini?" Tanya Itachi pada sang dokter, Kabuto,

"Keracunan, tenang saja, dia sudah biasa keracunan seperti ini" jelas Kabuto, dia lalu berjalan keluar kamar,

"Anak ini sudah biasa keracunan, apa segitu banyaknya orang ingin anak ini mati?" Ucap Shisui,

"Bukannya dia hanya seorang anak kecil, apa untungnya bagi mereka jika anak ini mati?" Obito mengelus kepala Naruto,

"Dia bukan anak biasa, dia psikopat paling kejam!" Para Uchiha itu langsung terlonjak kaget, tiba-tiba sebuah kepala merah muncul diantara mereka,

"Perkenalkan, namamu Akasuna Sasori" pemuda itu tersenyum lembut,

"Sasori?"

"Ya, salam kenal" Sasori lalu mengeluarkan sebuah suntikan yang berisi sebuah cairan dan mengarahkannya pada bahu Naruto,

"Apa yang mau kau lakukan!" Sasuke menahan tangan Sasori,

"Tenanglah, aku membawa antibodi untuk Naru" Sasuke melepaskannya dan Sasori menyuntikkan cairan itu pada bahu Naruto,

"Selesai"

"Engh" Naruto perlahan membuka matanya,

"Sudah bangun kau, pengacau kecil!" Naruto langsung mengangkat kepalanya menatap Sasori yang tersenyum devil,

"Tidak perlu melakukan hal seperti ini lagi, lagipula aku tidak akan mati karena sebuah racun!" Naruto berucap datar,

"Betulkah?"

"Hn, aku sedang malas bicara denganmu! Pergi sana," Naruto menatap datar Sasori, bahkan dia bicara tanpa nada suara sehingga terkesan dingin dan datar,

"Naru-chan"

Deg

Naruto menatap ke arah lain, bisa-bisanya dia mengabaikan para Uchiha itu, karena kecerobohannya mereka jadi tahu sisi lain Naruto yang ini,

"Apa benar kau seorang psikopat?" Naruto melebarkan matanya, diam-diam dia tersenyum tipis,

"Hahaha, mana mungkin, Naru itu hanya seorang anak kecil, kan?" Naruto tertawa lebar, bagaimanapun orang tidak akan percaya jika anak kecil nan polos sepertinya seorang psikopat,

Naruto menoleh pada Sasori, "Saso-nii, kau terlalu banyak bicara, pergi sana!", Naruto tersenyum manis kearah Sasori, tapi bagi Sasori itu adalah senyuman selamat tinggal dunia,

"Ba...baiklah, aku sedang ada kerjaan dengan Deidara, bye Naru-chan!" Sasori langsung keluar secepatnya dari ruangan itu sebelum Naruto memotong setiap ujung tubuhnya,

"Bisa-bisanya aku keracunan lagi, padahal aku makan dengan benar dan selalu..." Naruto terdiam sejenak, saat dia makan di sebuah restoran dengan Kurama, ada seorang yang aneh yang singgah di meja mereka dan dia melakukan sesuatu yang tidak dipedulikan oleh Naruto,

"Di restoran waktu itu" Naruto membaringkan tubuhnya, lelah sekali rasanya, setiap hari setiap saat selalu saja ada orang yang berusaha membunuhnya,

"Kau baik-baik saja?" Tanya Sasuke,

"Tumben sekali kau peduli, Sasuke?" Obito meledek Sasuke,

"Diam kau!" Sasuke menatap sinis Obito, apa masalahnya hingga dia seenaknya berkomentar, dasar pengganggu,

"Jadi Naru, apa kau baik-baik saja?" Sasuke mendorong Obito menjauh dan bertanya lagi pada Obito,

Naruto tersenyum, "aku hanya sedikit lelah, lelah dengan apa yang tejadi!" Naruto menutup matanya dengan lengan tangannya,

"Kenapa banyak orang yang ingin membunuhmu?" Shisui menatap Naruto,

"Aku tuan muda di keluarga Namikaze,...

Flashback

Sebuah kaki kecil berlarian disebuah rumah, rumah yang besar untuk 4 orang yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya,

"Besok aku ulang tahun!" Ucap girang Naruto yang masih berumur 5 tahun, dia berlari menuju ke ruang keluarga,

"Anak itu sangat menyusahkan, dia bahkan tidak bisa berhitung dan melakukan sesuatu dengan benar, dia hanya bisa mengacau saja!" Naruto langsung terdiam, itu adalah perkataan dari ibunya, Uzumaki Kushina,

"Menma lebih baik, anak tidak berguna sepertinya tidak patut ada dirumah ini!" Naruto semakin sesak saat mendengarnya,

"DIAM!!" Naruto menatap kedua orangtuanya dengan pandangan kosong, dia meraih sebuah vas dan langsung melemparnya,

PRAAANG!!

"KALAU BENCI KENAPA MEMBESARKANKU!! KALIAN CUKUP MEMBUNUHKU SAJA WAKTU LAHIR!!KALIAN ORANG TUA PALING BURUK DIDUNIA!!" Naruto berteriak marah dan menghancurkan barang-barang dirumah itu, vas, kaca, lukisan, dan barang-barang lainnya, semuanya dihancurkan oleh amarah Naruto yang meluap-luap,

"Ti..tidak mungkin, anak ini..." Kushina menutup mulutnya,

"Dia mempunyai darah Uzumaki yang sangat kuat!" Minato meraih tangan kecil Naruto dan melemparkannya dia pecahan barang-barang yang hancur,

"...." Naruto yang jatuh hanya menatap kosong ke arah Minato, dia tidak mengais atau berteriak saat tubuh mungilnya terkena beberapa pecahan beling dan kaca, darah mengucur di tubuh mungil itu,

BRAAK!!

Pintu terbuka dengan keras, tampak Nagato yang menatap tak percaya pada rumah itu, barang-barang hancur, kaca berserakan, dan Naruto yang jatuh diantara pecahan kaca,

"NARUTO!!" Nagato langsung mengendong Naruto,

"Bibi, kau sangat keterlaluan, jika kepala klan tahu, kalian pasti akan kena masalah!" Naruto menatap datar ke arah Minato dan Kushina, dia membawa pergi Naruto yang terdiam,

"Tenang saja Naru, kakak akan merawat dan melindungimu!" Nagato memeluk tubuh mungil yang terluka itu.

End Flashback

.

.
.
.
.
.
꧁༺[j̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅g̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅ ̲̲̅̅l̲̲̅̅υ̲̲̅̅ρ̲̲̅̅α̲̲̅̅ ̲̲̅̅т̲̲̅̅є̲̲̅̅k̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅ ̲̅]༻꧂

🌟🌟

Pliss vote ya kak, biar author tambah semangat 🙏💪😁

WOUND✓Where stories live. Discover now