Chapter 17

1.7K 211 23
                                    

Begitu sampai di rumah Naruto langsung berlari menuju ke kamarnya, sementara itu Sasuke langsung duduk bersimpuh di ruang tamu rumah Uzumaki itu,

"Apa yang terjadi, Sasuke?" Sasuke mengangkat kepalanya, Nagato tampak melihatnya dengan ekspresi khawatir,

"A..apa dia sudah terbiasa seperti itu?" Nagato mengangkat sebelah alisnya, dia berpikir apa yang sedang dibicarakan oleh Sasuke,

"Maksudmu Naru? Apa sesuatu terjadi? Kalian hampir terbunuh? Atau musuh mengepung dan mencelakai kalian?" Nagato langsung menghujani Sasuke dengan banyak pertanyaan,

"....sebenarnya, sekitar 20 orang mengepung kami, belum sempat mereka mengangkat senjatanya, Naruto...dia..., Sudah membantai semuanya" Nagato melebarkan matanya, apa yang dia takutkan benar-benar terjadi, andai saja dia dulu lebih mengawasi Naruto, mungkin Naruto akan menjadi anak manis seperti anak-anak pada umumnya,

"Sejak berumur 5 tahun dia sudah seperti ini, Naruto pasti pernah cerita kalau dia kehilangan kendali atas emosinya dan mulai mengamuk" Sasuke mengangguk,

"Asal dia yang sekarang masih tenang, itu sudah lebih dari cukup" Nagato membantu Sasuke berdiri,

"Pulanglah dulu, kau perlu menenangkan diri"

"Hn" Sasuke langsung berbalik pergi, Nagato menatap nanar punggung Sasuke,

"Dia sangat menyayangi Naruto, bahkan dia tidak menatap takut Naruto atau membencinya, terlihat sekali kalau dia hanya khawatir pada sifat Naruto yang bruntal" Nagato tersenyum tipis, dia menutup pintu rumahnya dan melanjutkan acaranya yang tertunda.

IndraShura dan MadaHashi, dan jangan lupakan SasuNaru, mereka berkumpul bersama,

"Kenapa kakek tua itu ikut dengan kita?" Ucap Naruto watados,

"Naruto, jaga mulutmu!" Indra langsung menjitak Naruto,

"Ittai, Suke-niisan" Naruto langsung nempel pada Sasuke,

"Kau bajingan, berani sekali tanganmu itu menyentuh Naru"

"Heh, anak itu tidak bisa terus dimanja seperti itu" Sasuke dan Indra saling menatap tajam, aura tidak mengenakkan langsung menguar dari mereka berdua,

"Sepertinya kita tidak butuh AC disini, mereka berdua cukup dingin, apalagi kalau Madara ikut serta" Hashirama ikut menjadi penonton bersama Ashura dan Naruto,

"Benar sekali, aku tidak tahu kenapa mereka bertiga bisa mirip begitu" Ashura memakan popcorn miliknya,

"Haha, mungkin mereka punya hubungan darah" Naruto mengambil popcorn yang ada di tangan Ashura,

"Naru, aku ingin lihat rubahmu, apa kau membawannya?" Ashura lansgung menatap ke arah Naruto,

"Aku tidak perlu membawanya, dia akan selalu mengikutiku, kalau ku panggil,...Kurama" seekor rubah tiba-tiba muncul dari atas pohon,

"Dia akan langsung datang seperti ini" Naruto mengusap bulu-bulu halus Kurama,

"Apa rubah itu bisa pergi, aku benci..."

Nyam

Belum selesai Indra bicara, Kurama sudah menerkam bahunya,

"Rubah sialan, lepaskan aku!" Kurama bukannya melepas malah semakin menggigitnya,

"HAHAHAHA, Kurama lepas" Naruto tertawa terbahak-bahak, emang ga ada aklak ni bocah,

"Uuh, sakit sekali" Indra memegang bahunya yang berdarah,

"Darah yang sangat merah, ya? Indah sekali" Naruto memegang tangan Indra, darahnya sudah mengalir sampai ke telapak tangannya,

"Slup, benar-benar darah yang sangat kental" Naruto tersenyum dingin, ditambah tatapan matanya yang dingin,

"Na...Naruto" indra merinding melihat Naruto yang seperti ini,

"Ha'i, aku hanya bercanda" Naruto tertawa lebar,

"Naruto" Sasuke menepuk pundak Naruto, terlihat sekali kalau Sasuke tidak suka dengan sikap Naruto,

"Iya², lagian Indra-nii tidak marah" Naruto membuang mukanya, Sasuke itu terlalu cerewet kalau dengannya, semua hal hampir dilarang,

"Bocah, berapa umurmu sebenarnya?"

"Tentu saja 7 tahun, ada apa?"

"Ti..tidak"

"Ah, sebenarnya aku sedang ingin memotong leher orang, tapi tidak ada orang yang menggangguku"

Glek

Semua orang itu kecuali Sasuke menelan ludah, sepertinya mereka memang tidak tahu seperti apa Naruto sebenarnya,

"Danzo itu,...apa kalian tahu seperti apa orangnya?" Tanya Naruto,

"Kami tidak bisa memberitahumu" Naruto mengembuskan nafasnya kasar,

"Aku padahal sangat penasaran, apa dia kakek tua, orang muda, atau bapak-bapak seperti kalian"

Twict

Perempatan muncul di dahi mereka, bisa-bisanya Naruto menganggap mereka seperti bapak-bapak,

"Naruto, kalau kau menganggap Madara dan Hashirama-san itu bapak-bapak baru benar, kalau aku juga Indra dan Ashura, itu terlalu...."

"Suke-niisan? Memangnya aku tidak boleh memanggil seperti itu?" Naruto menatap Sasuke dengan tatapan polosnya,

"Maksudnya, daripada kau memanggil mereka bapak-bapak, mendingan om aja, lagian selama ini kau memanggil kami nii-san, kecuali Madara dan Hashirama-san, sih"

"Sasuke, kau itu cucuku, kenapa kau tidak mau memanggilku kakek!?"

"Hn"

"Jawaban macam apa itu!"

"Ya, kakek tua!" Jawab Sasuke datar, dia paling malas kalau berurusan dengan Madara,

"Kenapa aku selalu tak dihargai, apalagi kalau dengan cucuku sendiri, dosa apa aku sebelumnya 😢" -Madara-

.
.
.
.
.
.
꧁༺[j̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅g̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅ ̲̲̅̅l̲̲̅̅υ̲̲̅̅ρ̲̲̅̅α̲̲̅̅ ̲̲̅̅т̲̲̅̅є̲̲̅̅k̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅ ̲̅]༻꧂

🌟🌟

WOUND✓Where stories live. Discover now