Prioritas : 2

3.2K 208 7
                                    

Pukul sepuluh kelas XI IPA 2 baru saja berganti guru mata pelajaran. Abila yang duduk di barisan pertama dengan kursi yang berada di samping tembok itu sibuk mencatat apa yang di suru oleh gurunya tadi sebelum guru itu izin keluar.

Di belakangnya ada Lia yang sama sibuknya dengan Abila. Semua menulis bahkan Lio juga ikut menulis. Posisi duduk mereka sangat gampang di ingat, di posisi depan ada Abila dan Ririn. Di belakang mereka ada Lia dan Okta baru di belakang Lia ada Lio yang duduk dengan siswa ber kaca mata bernama Agam.

Kelas XI IPA 2 memiliki dua puluh lima murid dengan empat puluh kursi, jadi bisa di bayangkan berapa banyak kursi yang kosong dan hal itu di manfaatkan untuk para siswa berganti tempat duduk sesuai keinginan mereka.

Abila menoleh kebelakang karena ia merasa ada sesuatu yang mengenai kepalanya, saat di toleh rupanya ada seorang laki-laki yang sedang tersenyum manis di barisan kedua dengan meja ketiga.

"Ada apa, Lintang?"

"Lo balik sama siapa?"

Abila menghela nafas panjang dan tanpa ragu ia menjawab, "Naik bus."

"Dari pada naik bus mending sama gue aja yuk, nanti lo kenapa-napa lho."

"Woy! Ada cowoknya, Tang! Lo enjoy amat sih kaya ga punya dosa!"

Mendengar seruan itu Abila jadi malas sendiri. Gadis itu kembali memfokuskan diri pada tulisannya.

"Peduli amat, Dam. Tuh lakinya aja ga perduli, lebih perduli sama temennya. Eh, canda temen!"

Lintang dan beberapa siswa lainnya tertawa. Sudah menjadi rahasia umum jika Lintang menyukai Abila, lelaki itu menjadi penganggum Abila dari kelas sepuluh namun Abila selalu menolak dengan berbagai alasan dan Lintang pun selalu berjuang dengan berbagai cara.

"Bil! Gue saranin mending lo sama gue, dari pada sama-

"Udah, berisik. Kasihan yang lain lagi nulis, kalian nulis juga sana."

Perkataan ini di terima baik dengan Lintang terbukti lelaki itu langsung diam dan menulis kembali sesuai dengan apa yang di ucapkan oleh Abila tadi.

Sedang sibuk dengan tulisannya tiba-tiba ponsel milik Abila yang ada di dalam saku seragam bergetar. Abila dengan cepat mengambilnya lalu membaca pesan masuk dari bu Gilsha.

Bu Gilsha : Bila, keruang Mading sekarang ada yang mau ibu kasih tau.

Abila sedikit menghela nafasnya, ini lah yang Abila kurang suka dari ekskul ini, selalu ada pembahasan di pertengahan pelajaran yang membuat Abila harus menundanya dan pempelajari di rumah seorang diri.

Lia di belakang yang melihat gerak-gerik Abila yang sedang merapihkan buku dan alat tulis lainnya gatal ingin bertanya namun ia urung.

"Mau kemana?" tanya Ririn pada Abila.

Abila menoleh pada Ririn yang sedang menatapnya, "Bila di suru ke ruang Mading, Rin."

Ririn mengangguk, "Yaudah sana, nanti kalo ada apa-apa gue kabarin."

Abila tersenyum, "Makasih."

Prioritas [Selesai]Where stories live. Discover now