1.Ketos tampan

203 103 186
                                    

Note: Dilarang keras plagiat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Note: Dilarang keras plagiat.      hargai setiap karya orang lain


Meski dalam keadaan tersulit sekalipun, jangan pernah lupa untuk bersyukur.

-Albertina Benetta

Chelsea Agha Benetta Xie panggil saja Else atau Sea. Gadis cantik nan manis itu sedang mengikat rambutnya asal.

Walau terlihat berantakan kecantikannya tidak pernah luntur, bahkan bertambah cantik dua kali lipat dari sebelumnya.

Setelah selesai dengan rambutnya, Sea beranjak dari duduknya menuju dapur. Di dapur yang sederhana dan peralatan masak seadanya, gadis itu memasak beberapa bahan masakan untuk di santap di pagi hari.

Kini ia sibuk menggoreng tempe dan tahu. Sea juga sudah selesai membuat telur mata sapi dengan kuning telur yang setengah matang.

Telur mata sapi atau biasa di sebut telur ceplok merupakan makanan favoritnya.

Ia menghidangkan hasil masakannya di meja makan. Seorang wanita paruh baya sedang berjalan mendekat ke arahnya.

"Pagi, Grandmama baru bangun?" tanya Sea sambil membantu wanita tersebut untuk duduk.

"Morning to," balas Albertina Benetta dengan senyum hangatnya.

"Grandmama sudah lama kok bangunnya, wahh...cucu Grandmama masak apa nihh?"

"Heum...menu biasa sih Grandmama," jawabnya dengan nada rendah.

Albertina menatap Sea sambil tersenyum tipis, "Walaupun menunya itu-itu saja, kita harus tetap bersyukur. Jangan pernah ngeluh dengan apa yang udah Tuhan kasih, banyak di luar sana yang lebih susah dari kita."

"Maafiin Else ya, Grandmamam." ucap Sea memeluk neneknya yang sejak kecil ia panggil Grandmama.

"Iya sayang," ujarnya mengelus rambut Sea.

🌼


Hari ini adalah hari pertama Sea menginjakkan kaki di sekolah yang lumayan besar dan mewah ini.

Ia merupakan murid pindahan dari desa ke kota, karena mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya ke sekolah yang lebih bagus dan fasilitas yang lengkap. Agar ia bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang Ilmuan.

Sea menghembuskan napasnya pelan, "Semangat Sea, lo pasti bisa." gumamnya.

Kini ia menyusuri koridor, Sea masih belum tahu dimana letak ruang guru. Di persimpangan ia tak sengaja menabrak seorang lelaki.

Sangcheo [On Going]Where stories live. Discover now