29. Telat!

28 20 13
                                    

Note: Dilarang keras plagiat.      hargai setiap karya orang lain

******

Perhatian kecil itu mampu membuat jantung ini berpacu lebih cepat. Tunggu,  apakah ini cinta? Mustahil sekali, apakah hanya dengan perlakuan manis cinta bisa tumbuh? -Chelsea Agha Benetta-Xie

Sia mencoba menghindar, ia bersembunyi di belakang tembok.  Sehingga kedua anak buah Alamsyah tidai melihatnya.

Saat merasa situasinya sudah aman, ia keluar dari tempat persembunyiannya.

Tetapi, ia tidak menyadari kehadiran Alamsyah. Laki-laki itu menutup mulut Sia dengan kain yang sudah di beri obat bius olehnya.

Gadis itu di kurung digudang,  tangan dan kakinya di ikat.  Perlahan ia mulai sadar, pandangannya menyapu seluruh ruangan.

Kebetulan Alamsyah masuk,  dan tersenyum kearahnya.  Ia memegang dagu Sia, "Kenapa lo nguping sih, kan nggak seru jadinya. " tutur Alamsyah.

"Lepasin gue,  nggak?! "

Ia tersenyum, sambil mengusap wajah cantik Sia. "Nggak semudah itu." ucapnya.

"Mau lo apa, hah?! "

"Mudah, Kok. Cukup turutin apa yang gue mau dan gue minta,  termasuk tidur sama gue. "

"SORRY YA.  GUE NGGAK AKAN TIDUR SAMA LAKI-LAKI KAYAK LO! " ucap Sia meneriaki wajah Alamsyah.

Lelaki itu tampak kesal,  lalu menampar gadis itu.

"Yang sopan kalau bicara! "

"Siapa yang lebih dulu nggak sopan? " tanya Sia.

"Nggak usah bacot,  deh! "

Ia kemudian menampar Sia lagi.

🌼

Lamunan Sia buyar,  karena ponselnya berbunyi.  Gadis itu segera mengangkat telepon dari Yuna.

"Siaaa, lo jahat banget sihh ninggalin gue sendiri!"  Protes Yuna

"Apaan sih,  lebay deh! "

"Anjir,  lo bilang gue lebay,  hello! Gue nggak lebay yaa!! "

"Berisik tau nggak?!"

"Ih,  lo sensi banget sih jadi orang. "

"Mau gue geprek lo? " tanya Sia kesal

"Ya,  nggak usah gitu juga kali.  Btw,  kalian kok so sweet banget anjirr main peluk-pelukan,  kayak nggak ingat tempat aja! " ucap Yuna heboh sendiri.
"Ngoceh mulu lo, kalau iri bilang aja.  Entar gue suruh Danu deh nembak lo, biar nggak kelihatan jonesnya! " ujar Sia dengan nada menghina.

"Laknat kali,  lo! Nyesel juga gue punya temen kayak,  lo! "

"Oh, udah mulai berani sekarang.  Okee,  kita liat aja entar?!"

"Ehh... Ngg-"

Tutt... Tuttt.. Tutt..

Sia mematikan ponselnya,  ia yakin gadis itu akan sangat panik. Sia sedikit terhibur,  namun masih saja ia mengingat kejadian kelamnya.

Alamsyah hendak membuka kancing baju sekolahnya, Sia hanya bisa meronta-ronta agar lelaki itu kesusahan.

Namun,  dua kancing baju teratas terbuka. Sia tidak menyerah untuk terus menyulitkan Alamsyah.

Sangcheo [On Going]Where stories live. Discover now