Note: Dilarang keras plagiat. hargai setiap karya orang lain
Seperti hari-hari biasa, Sea duduk manis di bangkunya sembari membuka buku Bahasa Indonesia.
Di dalam kelas hanya ada beberapa orang saja, ada seseorang yang membuat Sea penasaran sejak ia masuk kedalam kelas ini.
Ada sorang laki-laki yang sangat jarang berinteraksi dengan mereka, ia kadang hanya tertidur dan keluar di waktu istirahat.
Namanya adalah Grahan Way, lelaki satu ini sangat misterius. Wajahnya lumayan tampan, tetapi ia sangat dingin.
Ponsel Sea berbunyi, ada satu pesan masuk mengalihkan pandangannya.
08xxxx
Entar pulang bareng lagi!
Sv Ardan"Huh, dasar pengganggu." gumamnya.
Sea melanjutkan kegiatannya.
🌼
Ardan tersenyum sambil melihat ponselnya. Kemarin, ia memaksa Zuri untuk memberikannya nomor Sea.
Alhasil Zuri setuju dengan syarat, tidak baku hantam lagi dengan Leo. Ya, meskipun Ardan tidak yakin akan hal itu.
Ia masih sangat benci dengan Leo. Begitupun sebaliknya, hanya karena masalah sepele keduanya tidak pernah akur sampai sekarang.
"Kok nggak di balas. " ucap Ardan
"Lagi chattingan sama siapa? " tanya Sia.
"Nggak. "
Sia dengan ekspresi datar mengangguk saja.
Sabar sia, batinnya.
Ia memilih untuk pergi ke bangkunya Ardan merasa sedikit aneh dengan Sia. Biasanya gadis itu tidak dengan mudah percaya padanya.
Danu dan Yuna bersamaan masuk kedalam kelas.
"Haii, geng. " sapa Yuna
"Hai, " balas Sia.
"Tumben lu, lagi kenapa. Kok kayak senang banget? " tanya Danu
"Emang dari kemaren-kemaren gue kenapa? " tanya Sia dengan nada tinggi.
"Enggak kenape-kenape, ngegas mulu seh!" kesal Danu
YOU ARE READING
Sangcheo [On Going]
Short StoryLuka akan sembuh pada waktunya Salam nblaa_arpn Publish 6 Desember 2020 Unpublish 13 Maret 2021 Start: 9 Januari 2022