20. Kembalinya Sea

24 28 22
                                    

Note: Dilarang keras plagiat

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Note: Dilarang keras plagiat. hargai setiap karya orang lain

Sudah seminggu berlalu,  perlahan berita tentang keluarga Benetta menghilang. Karena ada beberapa media yang berhasil di suap untuk menghapus semua berita tentang keluarga Benetta.

Clara dan Faizal saat ini merasa lega.  Sia pun sudah kembali ke sekolah, namun ia tidak lagi di perlakukan dengan hormat oleh siswa lain.

Hampir semua siswa membencinya.  Tetapi,  mereka takut untuk mengejeknya secara langsung.

Grahan juga sudah mulai ke sekolah,  ia berpapasan dengan Sia.  Sia melihatnya tidak suka,  karena beberapa hari yang lalu ia sempat di curigai oleh Sia dan keluarganya.

Untungnya Miranda bertindak cepat,  kalau tidak semuanya akan kacau.  Ia tahu Clara tidak akan tinggal diam,  sejak pertemuan dirumah sakit itu.

Miranda merasa tidak tenang, apalagi saat Clara bertanya kepada Liza pegawai yang berbicara dengannya diluar.

Bukan hanya Miranda,  Agha juga mengirim beberapa orang untuk mengawasi gerak gerik Clara.

Agha tak habis pikir,  menantunya sangat licik.  Karena Clara,  Faizal berani melawan Agha sehingga menyetujui ide Clara untuk membunuh sang Ayah.

Bahkan,  Albertina dan Sea mereka di usir demi warisan. Keduanya sangat cocok,  sama-sama dibutakan oleh harta.

🌼

"Cepat geledah rumah ini! "

Miranda yang berada di dalam rumah segera keluar,  ia melihat Clara berserta anak buahnya.

"Apa-apaan ini? " tanyanya.

Clara tersenyum sinis,  "Cepat masuk! "
Miranda mencoba menghalangi,  namun ia kewalahan sehingga terjatuh.

"Apa maksudmu menggeledah rumah,  saya? " tanya Miranda kepada Clara.

"Anakmu kan,  yang menyelinap kerumah saya?!" dengan nada tinggi

"Udah gila,  anak saya terluka karena tawuran! "

"Bohong! "

"Terserah! "

Grahan mengepalkan tangannya, mengingat kejadian kemarin malam membuatnya marah kepada Sia.

Cepat-cepat ia melangkahkan kakinya,  sebelum emosinya meledak dan berbuat kasar kepada Sia.

Ia segera duduk di bangkunya. Grahan menenggelamkan wajahnya di atas meja.

Sejak waktu itu,  Sea sudah tidak lagi berada di rumahnya.  Entah perasaan apa yang muncul di hatinya itu.

Apa Grahan menyukai Sea?

Tiba-tiba Grahan meninju meja,  membuat seluruh siswa menoleh kearahnya.

Grahan masih berada di posisi yang sama,  ia tidak menghiraukan siswa di sekitarnya.

Sangcheo [On Going]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ