23. Kebenaran

28 28 16
                                    

Note: Dilarang keras plagiat

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Note: Dilarang keras plagiat. hargai setiap karya orang lain

Clara segera menghubungi sang Suami, Agha ingin membicarakan sesuatu kepada mereka.

"Jangan bercanda,  deh.  Aku masih ada meeting, " ucap Faizal.

"Terserah kamu,  cepat pulang! "

"Dasar, " ucap Faizal, karena Clara memutuskan sambungan teleponnya.

Faizal bergegas pulang,  ia masih tidak percaya dengan ucapan Clara.  Apa wanita itu gila?  Batinnya

Sesampainya di kediaman benetta, Faizal dikejutkan dengan keberadaan Agha yang tengah duduk santai diruang tamu.

"A-ayah." ucapnya terbata.

Agha menoleh kearahnya,  "dasar anak bodoh. "

Clara menentang mampan berisi minuman,  serta Sia juha ikut di panggil.

Ketiganya duduk, Faizal dan Clara hanya diam. Semua rencana mereka ternyata gagal,  bahkan membunuh Agha.

"Hei,  kamu. " panggil Agha kepada Alisia

"Saya? " tanyanya kemudian di angguki oleh Agha.

"Kenapa? " tanyanya

"Kamu juga sama liciknya dengan kedua orangtua mu,  apa masalahmu dengan Sea? "

"Kenapa saya harus memberi tahumu. " ucapnya tanpa menoleh lawan bicara

"Apa orang tuamu hanya mendidikmu cara menindas orang? " tany Agha lagi.

"Memang kamu siapa? " Ma,  Pa dia siapa. Kenapa kalian diem aja sihh,  usir kek?! " ucapnya dengan nada kasar

"Diam,  kamu! " bentak Faizal.

"Kemasi barang-barang, kalian." ucap Agha sambil melipatkan tangannya.

"Maksud,  Papa?" tanya Faizal.

"Keluar dari rumah ku,  kurang jelas? "

Apa, nggak dia bukan kakek.  Tapi.. Batin Sia

"Ini rumah suami saya,  kenapa kami harus pergi dari sini. " ucap Clara tidak terima.

"Apa aku harus menpublish kejahatan mu, sekarang. Ataukan kalian ingin masuk penjara? "

"Bukankah,  Mas Faizal anakmu.  Kenapa kamu mengusirnya,  dia berhak atas rumah ini! "

"Wahh,  berani sekali kamu melawan ayah mertuamu. "

"Aku bukannya melawan,  tapi ini demi keadilan."

"Kemasi saja dulu,  nanti akan aku jelaskan. " ucap Agha berdiri dari duduknya.

🌼

Sangcheo [On Going]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu