32. Bingung

7 7 6
                                    


********

Bukan di butakan olah cinta, tapi hati yang menilai siapa yang pantas dan siapa yang tidak pantas mendapatkannya.  -Grahan Way

********

Ketika kamu mencintai seseorang, berarti kamu sudah siap dengan semua resiko yang ada.

Sebelum kamu menjatuhkan hatimu kepada seseorang yang kamu anggap pantas mendapatkannya,  jangan lupakan satu hal,  luka akan datang pada waktunya

Saat kamu sudah siap dengan semua resiko yang ada,  kamu boleh mencintai siapapun,  tapi ingat. Alangkah baiknya mencintai diri sendiri terlebih dahulu baru orang lain.

"Lo masih suka sama,  Ardan? " tanya Sea tiba-tiba.

Sia tersenyum simpul mendengar pernyataan Sea,  "Gue udah ikhlas dan gue juga udah menerima kenyataan bahwa Ardan masih suka sama lo. " jujur Sia yang sengan fokus menyetir

Gadis itu mengangguk, " lo berhak tau,  gue sama Ardan saudara lebih tepatnya saudara tiri. " ungkap Sea

"Haha,  ada-ada aja sih lo. " ucap Sia tidak percaya.

"Ya,  terserah lo mau percaya apa enggak. "

Sia mengalihkan pandangannya kearah Sea,  "Nggak lucu deh. "

Sea menatap Sia balik,  "Selama ini,  gue udah ngelakuin kesalahan terbesar. Gue mencintai saudara gue sendiri,  gue ah bodoh banget. Grandma selalu memperingati gue,  tapi.. " ucapnya menggantung

"Penyesalan selalu datang terlambat,  Se.  Sama halnya gue,  Mama dan Papa. Yang selalu mempunyai niat buruk terhadap lo, sekarang  gue nyesel.  Kenapa nggak dari dulu kita kayak gini."

"Kenyataan merubah segalanya. "

"Ya,  kenyataan membuat manusia seperti gue sadar tentang hubungan persaudaraan. " pungkas Sia.

🌼

Keduanya sudah sampai dikediaman Benetta. Keduanya segera turun dari mobil,  Sia kadang suka bermalam disini.

Pintu rumah itu terbuka lebar saat keduanya masuk,  "Cucu-cucuku sudah pulang. " sambut Albertina melihat kedua gadis itu.

Mereka berdua memeluk Albertina,  " Bagaimana hari ini? " tanyanya

"Seperti biasa. " balas Sia.

"Sama saja. "

Albertina tersenyum mendengar jawaban keduanya.

"Tidak ada hal menarik sedikit pun? " tanyanya.

"Sepertinya tidak ada. " balas Sea di angguki Sia.

"Baiklah-baiklah,  cepat mandi dan bersiap untuk makan. "

"Iya. " jawab keduanya bersamaan.

"Oh, ya. Grandma akan keluar dengan Mama Clara,  kalian mau ikut? "

Keduanya menoleh, lalu menggeleng.  "Tidak,  Nenek dan Mama saja. Kita nggak ikut, " ucap Sia.

"Why? "

Keduanya mencari alasan,  "Urusan orang tua,  anak-anak tidak boleh ikut campur." ujar Sea

"Iya,  bener ucapan Sea."

"Baiklah. "

🌼

Sangcheo [On Going]Where stories live. Discover now