30. Family meeting

31 21 24
                                    

Note: Dilarang keras plagiat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: Dilarang keras plagiat. hargai setiap karya orang lain.


********
Sorry, I'm not ready to see my family destroyed. despite the fact that behind my family's happiness there is another family that is hurt. -Ardana Yovie Lizhu

*******

"Mampir ke toko buku sebentar, " ucap Sea kepada sang supir.

"Baik, Non. "

Gadis itu menghela napas kasar, "Harus ya? " tanyanya.

Sang supir terlihat bingung, "M-maksudnya? " tanyanya ragu-ragu.

"Nggak tau deh, berhenti aja entar di toko buku. "

"Baik. "

Sea memainkan ponselnya dengan bosan, ia tidak betah berlama-lama memainkan benda pipih itu.

Gadis itu tidak lupa untuk mengabari Agha, untuk datang terlambat. Acara yang paling ia hindari sejak kecil adalah acara pertemuan keluarga .

Ia terlalu malas untuk mengenal orang baru, meskipun faktanya mereka masih memiliki aliran darah yang sama.

"Sudah sampai, Non. "

Lamunan Sea buyar, karena Sang supir membuka pintu mobil untuknya.

"Astaga, kaget. " ucap Sea pelan, namun masih bisa di dengar olehnya.

"Maaf, Non. " ucapnya menggaruk tengkuknya.

"Anak baru, ya? " tanya Sea sembari keluar dari mobil.

"Iya. "

"Tunggu disini aja, atau kamu boleh ngopi dulu di sana. " ucap Sea menunjukkan sebuah cafe yang berada sejajar dari tempat mereka berdiri.

Ia mengangguk saja, setelah memastikan cucu sang majikan masuk kedalam. Abbas segera masuk kedalam mobil untuk menunggu.

🌼


Kebetulan sekali hari ini, Shena tidak kerumah sakit. Karena jadwalnya hanya hari senin sampai rabu.

Kini gadis cantik itu sedang sibuk memilih buku fiksi atau novel di salah satu toko buku yang terletak di Jalan Menteng, Jakarta Pusat.

Ia akhirnya menemukan buku yang sedari tadi ia cari, namun saat hendak mengambilnya dari rak buku.

Seseorang dari arah berlawanan terlebih dahulu mengambilnya, membuat Shena bergegas menghampirinya.

"Maaf, Mbak. Itu buku saya, " ucap Shena.

Gadis itu menoleh kebelakan, "Saya duluan yang mengambilnya. "

"Tapi, saya sudah lama mencari buku ini. Buat saya aja ya, Mbak? " ucap Shena memelas.

"Maaf, Mbak. Saya juga mau baca buku ini. " Tolak Sea

Sangcheo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang