19. Rencana liburan

4.7K 886 86
                                    

Ayok kita istighfar dulu ya🥰 sholawat juga ❤ makasih buat yang udah stay di cerita ini😍

1

2

3

Cekidot...

Setelah sarapan serta beradu mulut dengan Bagas, Zaid pun pergi ke kantornya. Ia akan mengajak semua karyawannya untuk pergi naik ke puncak gunung karena kalau naik ke pelaminan gak bisa karyawan di kantornya banyak yang jomblo.

Zaid melajukan mobilnya, kurang dari dua puluh menit ia pun akhirnya sampai. Zaid memarkirkan mobil yang pernah diadopsi oleh pencuri itu di parkiran kantor.

Hari ini ia akan membagikan tiket masuk serta uang untuk perjalan menuju puncak bersama karyawannya.

"Astagfirullah gue baik banget," pujinya kepada diri sendiri.

"Gak ada orang baik muji diri sendiri baik, baru nemu gue spesies modelan lo!" sahut seseorang, Zaid menoleh kebelakang dengan cepat. Ternyata oh ternyata itu adalah Kemal.

"Mal! Mumpung lo orang yang pertama gue liat di kantor hari ini dengan mata suci gue, nih tiket + duit buat lo. Ini buat kita jalan-jalan ke puncak!" ujar Zaid sambil menyerahkan satu buah tiket dan satu buah amplop tebal membuat Kemal tersenyum bersemangat.

"Widih, tebal banget nih amplop. Anjay gurinjay lah bos gue baik banget. Berapa juta nih bos? Sepuluh juta? Lima belas juta? " tanya Kemal bersemangat.

Zaid menyeringai sambil tersenyum malu. Bisa-bisanya Kemal mengira Zaid akan sudi memberikan karyawannya uang sebanyak itu.

"Buka dulu gih, terus itung. Tadi malem gue itungnya tuh sejuta. Tapi takut khilap itung dulu gih," ucap Zaid malu-malu. Dia tidak bisa dipuji!

Mendengar hal itu, Kemal merasakan hal yang sangat tidak mengenakan.

Plis jangan pecahan lima ribuan! Kena zonk gue!

Kemal mengintip sendikit, lalu ia beristighfar saat melihat isinya.

"Astagfirullah bos gila emang!" ucapnya sabar melihat uang pecahan dua ribu rupiah dengan jumlah nominal satu juta rupiah itu.

"Jangan bilang makasih, gue tau gue baik!" ujar Zaid, Kemal mengangguk.

"Iyain ajalah, dari pada gaji gue kepotong." Kemal mengikuti Zaid berjalan memasuki kantor.

Baru saja masuk, mereka sudah disuguhi pemandangan duet antara Legi dan Satria.

"Kamu!!!" pekik Legi kepada Satria di ujung kantor.

"Iyaaa!" jawab Satria semangat, ia melangkah pelan menghampiri Legi layaknya tuan putri.

"Bukan putri raja!" sahut Legi pada Satria. Semua yang melihat mencoba menahan tawa, bagaimana tidak? Melihat Legi dan Satria yang berdansa dengan asiknya.

"Putri malu!" jawab Satria.

"Putri insecure kali ah!" sahut Zaid tiba-tiba. Meski kedatangan Zaid sebagai bos tidak dapat menyudahi aksi pangeran dan putri kodok itu menari.

"Dannnn!" sambung Legi, ia mulai mendekat ke arah Satria.

"Apaaa??" tanya Satria mendayu.

"Juga bukan cinderela!" jawab Legi yang mulai mendekati Satria sambil memegang berkas fotokopian.

"Cinderbolong sia mah!" Kini Satria dan Legi sudah sangat dekat hingga hembusan nafas pun mulai terasa.

"Tapi mengapa kau buat aku gila?!" pekik Legi dengan suara membahana dan nafasnya yang semerbak. Satria langsung mendorong Legi lumayan kuat.

Family Gaje II - After Baby [ End  ]Where stories live. Discover now