Family Gaje II - After Baby [ End ]

4. Klien Thai ( 2 )

Astaghfirullah dulu 3× , sholawat juga gaes. Udah? Oke siap hayyukk.

1

2

3

Cekidot...

•••

"Jadi gini, tadi...."

Flasback

Zaid telah mengerti tentang apa yang kliennya inginkan, hanya tinggal mengirim produk dan masalah dana. Namun, Zaid seakan merasa sesuatu yang akan membuatnya menyesal, lagi!

Penyakitnya kambuh lagi, di depan klien luar.

"Ngik!"

Zaid berusaha menahan bengeknya dengan menggigit bibirnya kuat. Kliennya memandang Zaid aneh.

"Are you Oke?" tanyanya, Zaid mengangguk. Ia tak ingin keceplosan lagi dan membuat otaknya harus berfikir keras bagaimana mendefinisikan bengek.

"Emm itu anu,  ngek ngok."

Klien tersebut mengernyit bingung, berusaha mengerti . Tapi tetap saja, ia tak bisa memprediksi arti dari 'ngek ngok'

"Whatt??" ujarnya heran. Zaid mengkerut, sepertinya mau tak mau kepalanya harus kembali memutar otak.

"Bengek khap," jawabnya pasrah.

"H̄māykhwām ẁā xỳāngrị??"

Translate : ( Apa artinya?)

Bunkhap Zaid pengen pulang huaa Bundaaaaa

Zaid membawa ekspresi sedihnya, kepalanya sudah hampir pecah. Untung saja otaknya lagi di suatu tempat yang aman.

"Bengek is ngek ngok khap gak ngertiiii!!" pekiknya frustasi. Zaid menjambak rambutnya kasar, namun langsung merapikannya lagi.

"Are you crazy sir?" tanya klien tersebut heran melihat kelakuan Zaid.

"YESS! I'M CRAZY!"  pekik Zaid kesal. Bukannya klien tersebut marah atau jengkel, klien tersebut malah tertawa.

Lebih kuat batin nih bule dari pada batin Mbak Ayu yang sering debat dengan Zaid.

"Yok gibahin gue teros! Gibah gibah! Dikit dikit nyalahin setan. Human geblek!"  ujar Mbak Ayu yang muncul tiba-tiba dan langsung menghilang.

"Bengek is when you ngek ngok ngik want you nafas kembang kempis tuttt, right?" ujarnya membuat Zaid sontak terdiam.

Tau dari mana ni bule, jangan bilang mereka bikin grup perbengekan

" I like bengek," ucapnya yang seakan tau suara hari Zaid, bukan suara hari istri.

Bengek go internasional sekali ya bundz

Flasback off

Mereka tertawa keras, terutama Satria dan Kemal. Memang sepertinya kedua senior tak layak lulus itu punya dendam tersendiri kepadanya.