6. Undangan Acara Keluarga

5.7K 1K 209
                                    

Istighfar gaes, sholawat. Kembali lagi dengan dayen cintik similikiti ahay🤣

Jangan banyak bacot kita langsung aja

1

2

3

Cekidot...

•••

Di dalam ruangan Zaid, mereka masih mewawancarai Mamat yang akan menjadi bagian dari kantor ini.

"Oke Mamat, saya dari tadi sudah mendengarkan wawancara kamu dengan Legi. Nah ada satu yang saya lihat, handphone kamu kinclong. HP baru?" tanya Zaid sambil melirik handphone milik Mamat.

Mamat mengambil handphone 12 pro max ++ miliknya sambil tersenyum manis dan mengangguk.

"Tentu dong, handphone keluaran baru ini. Bapak aja belum punya kan?" jawabnya sombong.

"Sombongnya MasyaAllah, tapi gapapa teruskan nak. Nanti saya dari surga say hai sama kamu yang lagi disiksa ya karena berani gunain jubah Allah," ujar Zaid lagi dengan sinis.

"Iya Pak, nanti saya sekalian bilang malaikat kalau Bapak pernah julid terus nanti kita disiksa bareng. Oh indahnya berbagi ya Pak,"

Kemal dan Satria yang mendengar itu berusaha menahan tawa dengan menggigit bibir bawah mereka.

"Dapet dari mana handphone itu? Kan mahal sedangkan kamu aja baru daftar kerja."

Zaid bertanya dengan nada serius, ia suka dengan Mamat karena dia bisa enjoy. Tetapi ia juga harus memastikan apakah Mamat layak dijadikan karyawan tetap di sini? Ya maklum kalau si Legi yang nerima karyawan, penculik mobil seminggu itu aja diterima sama dia.

"Dari lomba lari lah," ujarnya bangga.

Semua sontak kaget dan memandang Mamat tak percaya.

"Bohong weh, coba tanya pesertanya siapa aja!" ucap Genderuwo tiba-tiba. Zaid kaget dan menoleh, namun ia menuruti perintah genderuwo.

"Hebat banget lo!" ucap Satria kagum. Kemal mengangguk setuju dengan perkataan Satria.

"Sat! Kita kalah , dia lomba lari dapat HP kita lomba lari dapat capek duit abis beli makan!" Kemal memukul pelan bahu Satria karena tak terima mendengar itu semua.

"Pesertanya dikit? Atau gimana kok bisa lo menang?" tanya Legi heran, Wawan mengangguk. Ia juga bingung karena tidak bisa dipikirkan dengan logika, tapi masuk akal juga ketika melihat badan Mamat yang kurus.

"Terbang kali ya dibawa angin?" ucap Wawan heran.

"Pesertanya? Banyak! Banyak banget malah!" jawab Mamat membuat mereka semakin heran.

"Siapa aja pesertanya?" tanya Zaid.

"Yang punya HP, polisi, warga." Semua langsung terdiam.

"Ntar gue mikir dulu, kenapa otak gue selalu lemot masalah ginian sih!" Zaid berfikir sebentar berusaha mengerti.

"Lo maling?" tanya Wawan heran.

"EHHH!" pekik mereka serentak, mereka langsung memandang Mamat dengan tatapan tajam.

Mamat menelan ludah dengan susah payah karena sedikit takut karena di tatap seperti itu.

"Emm ooghyeyy!" jawabnya.

"Yang daftar di kantor gue gila semua!" keluh Zaid kesal. Dan Mamat pun langsung ditangkap polisi.

"Niatnya daftar kerja weh! Bukan masuk jeruji besi!"

Family Gaje II - After Baby [ End  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang