36. Tugasnya sudah selesai

9.1K 1.1K 496
                                    

Istighfar dulu ayok 🤗 gak terasa ya besok udah 2021 , semoga kita tetap sehat dan semua yang kita inginkan tercapai di tahun 2021✨ jangan lupa sholawat beb❤

1

2

3

Cekidot

•••

Kurang lebih sudah satu jam Zaid bermain bersama Zaira di temani santriwati yang lain. Zaid melihat jam tangan miliknya, sudah menunjukkan pukul tiga sore dan sebentar lagi akan adzan ashar. Sudah waktunya ia pulang dan bersiap untuk bertemu bidadarinya.

"Nak, nanti Papa jemput kamu sama Mama ya. Tapi maaf  ya kita udah gak bisa kaya dulu, Papa udah gak ada apa-apa selain kalian. Maafin Papa," ujar Zaid sedih.

Ia dan pemikiran bodohnya yang membuat dirinya sendiri harus berada di situasi sekarang, hell ternyata omongan orang itu benar. Kau tak bisa memprediksi kenyataan dan mengubahnya, tetapi kau bisa mengatur bagaimana caramu menghadapi kenyataan itu dan membuat kenyataan yang semulanya pahit menjadi manis.

"Papa duluan ya, kalian tolong jagain Zaira ya. Gus pergi dulu," ujar Zaid. Santriwati tersebut mengangguk paham.

"Assalamu'alaikum," ujar Zaid sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka. Zaid segera pergi ke rumah Ayah dan Bundanya dulu.

Setelah sepuluh menit berjalan, Zaid sampai di rumah Firhan dulu. Ia segera masuk dan hendak mandi, namun ia kaget saat melihat pakaiannya sudah disiapkan padahal jelas rumah itu tidak ada siapapun kecuali dirinya, atau mungkin ada?

Zaid tak memusingkan hal itu, ia lebih fokus pada tujuannya sekarang.

"Ya Allah, semoga aja Shira!" ujar Zaid penuh harap.

Saat keluar dari kamar dan menuju dapur, Zaid kembali di kagetkan karena melihat ada makanan yang tersaji, Zaid mulai merinding.

"Ada titisan Mbak Ayu atau bagaimana sih?" gumamnya takut.

"APA? HA? GUE ADA DISINI!" pekik Mbak Ayu tiba-tiba membuat Zaid kaget karena Mbak Ayu yang muncul tepat di depan wajahnya secara tiba-tiba.

"Astagfirullah Mbak, kok eh–?" ujar Zaid menggantung.

Zaid memandang Mbak Ayu yang tampak berbeda di hari ini, pakaian yang lebih bersih dan wajahnya cantik?

"Apa?" tanya Mbak Ayu heran saat Zaid menatapnya intens.

"Mau kemana Mbak? Kok jadi cantik gini?" tanya Zaid heran. Mbak Ayu memperhatikan penampilannya, ia tersenyum. Hari ini adalah hari yang ia tunggu.

"Mau pulang lah, lo kira enak jadi gentayangan mulu? KAGA!" jawab Mbak Ayu ngegas.

"Pulang? Ke kuburan? Atau ke rumah gue?" tanya Zaid bingung.

Mbak Ayu yang kesal pun mulai mengambil aba-aba dan menampar Zaid kuat dan ternyata kena, Zaid memekik kesakitan. Sedangkan Mbak Ayu tertawa puas.

"YESSS!! BISA NAMPAR DONG!!" ucap Mbak Ayu kegirangan.

Zaid mengelus pipinya pelan, hingga ia teringat dengan makanan yang tersaji secara lengkap.

"Mbak, lo yang nyiapin ini semua? Buat gue?" tanya Zaid heran.

Mbak Ayu mengangguk pelan, " Yoi buat lo, tapi bukan gue yang nyiapin. Lupa kalau gue setan? Nih tembus noh kalau gue megang!" ujar Mbak Ayu sambil mempraktekkan dengan mengambil gelas namun nihil, tangannya menembus melewati gelas itu.

Zaid berpikir sebentar, benar juga. Tidak mungkin Mbak Ayu, lantas siapa?

"Adek gue," jawab Mbak Ayu cepat setelah membaca pikiran Zaid.

Family Gaje II - After Baby [ End  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang