PAPA, I LOVE YOU

136 23 7
                                    

"Kenapa harus perpanjang kebahagiaan, kalau tujuannya untuk menunda kesedihan?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa harus perpanjang kebahagiaan, kalau tujuannya untuk menunda kesedihan?"

.

.

.


Tatapan saling menajam, suasana semakin mencengkram, pembicaraan semakin serius.

Pertemuan pertama kali dengan Papa setelah sekian lama, tentu saja membuat hati siapa saja akan rapuh dalam kerinduan. Memanglah kita harus berpisah agar kita bisa memaknai seberapa berharganya rindu jika bertemu.

Pertemuan kali ini antara Papa dan anaknya ....

Tidak selayaknya seperti biasanya terjadi, menyalami dan mengecup jangan harap akan ada. Menyebutnya sebagai Papa saja membuat hati berkecamuk, melawan pikirannya.

"Maaf, Papa baru bisa ketemu. Gimana Varo, kamu baik-baik aja kan di sini? Papa kangen kamu." Ucap seorang lelaki paruh baya, Papa Varo dan mungkin juga Vio.

"Kangen saya, atau selingkuhan anda?"

"Varo!"

Varo menatap datar Papa nya. "Varo, Papa gak bisa. Mau gimana, cinta itu gak bisa di atur Varo, Papa sebenarnya tidak mau menikah dengan mama kamu. Tapi, Papa terpaksa Varo"

"Berarti, Varo anak paksaan." Ujar Varo.

"Varo!"

Varo menaikkan sebelah alisnya, dahinya menggerut, menatap Papa nya. Sudah bosan ia mengahadapi sikap Papa nya yang terus saja membuat ulah lalu meminta maaf, sudah bosan ia melihat tingkah Papa nya yang terus menyelingkuhi Ibu nya, sudah cukup untuk dirinya memberikan hormat pada Papa nya selama ini. Sudah cukup kesekian kalinya Varo dan Ibu nya memaafkan kesalahan Papa.

"Kenapa Pa? Kenapa nempatin Varo di keadaan yang sekarang! Papa tau ..., Terserah Papa mau tau atau ngak. Varo sekarang mendapat karma dari kesalahan Papa. Papa gak bisa kan ngorbanin cinta Papa, lalu apa kabar dengan cinta Varo dan Vio" pekik Varo, mengepalkan tangannya. Mencoba mengendalikan emosinya yang terpendam.

"Bisa gak, kami bersama lagi? Bisa nggak, papa relain cinta papa, buat cinta Varo. Bisa?"

Papa diam, ia merengkuh. Merasa bersalah, tapi apa yang bisa ia lakukan untuk memperbaiki kesalahannya.

"Varo, maafin papa. Papa gak tau, dunia sebesar ini terasa sempit buat keluarga kita"

"Keluarga yang mana? Keluarga papa itu ada 2, dan Varo hanya salah satunya"

Just You And Me✔Where stories live. Discover now