Dia atau gue-46

269 61 161
                                    

Jangan lupa votenya guys🌟

"Waktu yang tepat, tidak datang dengan cepat. Tidak ada pilihan, selain melupakan. Tidak ada lagi kita, karna yang ada hanya kamu dan dia. Tanpa, aku"
--Alvaro Wijaya

"Lo gak akan tau! Seberapa berharganya, apa yang lo milikin. Sebelum lo kehilangannya"
--Keyna Amalia Putri

"Ingat! Dia udah mati! Orang yang udah mati, gak mungkin hidup kembali."
--Angel Alexander chirs


6 tahun kemudian




April 2021.

Di sebuah perusahaan ternama, di kota Bandung. Terdapat sebuah perusahaan yang baru di bangun beberapa tahun lalu, perusahaan itu sukses besar, ia berkembang sangat pesat. Sayangnya, pemilik perusahaan adalah salah satu dari jutaan ribu lelaki yang tergolong, sebagai kulkas berjalan.

Hari-harinya hanya ia habiskan untuk bekerja-bekerja, dan bekerja. Tak pernah terlintas di benaknya untuk beristirahat, bahkan istirahatnya bisa di katakan kurang dari cukup. Ia bernama, tuan Al. Yah, begitulah orang-orang memanggilnya,  tuan Al, lelaki ketus, kulkas berjalan, dingin, dan segala kemisteriusannya. Tapi, jangan heran sekali ia berkata akan menusuk hingga jantung mu. Jadi, hati-hati dia adalah harimau yang menjelma menjadi seekor kucing.

"Woy, bengong melulu lo"

Lelaki yang terduduk di ruangannya itu tertegun dari lamunannya, si pengacau lagi-lagi datang mengganggunya. Tatapan elangnya seketika menjadi tajam. "Ganggu lo," ketusnya di sertai tatapan datar andalan.

"Ganggu lamunan lo? Idih, basi banget. Btw, lo pasti lagi lamunin si ono yah?" tanya Daniel menepuk bahu temannya yang masih fokus bekerja.

"Udah tau, masih nanyak" ketusnya.

"Btw, entar malam ada acara makan malam, Lo juga di undangkan?"

"Hmm,"

Daniel menggelengkan kepalanya, tak heran melihat tingkah temannya yang memang beberapa tahun ini berubah 180°  hal ini, karna seseorang. Yah walaupun hanya seseorang, tapi itu sangat mempengaruhinya. "Lo dateng bareng siapa? Hah? Gue saranin jangan sendirian, entar lo jadi pusat perhatian. Gak enak di liatnya"

"Gaklah, kan Al datangnya bareng gue" ucap seorang gadis cantik, yang baru saja tiba.

"Ngel, lo mau bareng Ngel, Al?" tanya Daniel tak percaya.

"Iyalah, Niel.  iyakan Al?"

"Terserah" jawab Al, ketus.

Lagi-lagi, keketusan yang sama. Gadis yang baru saj datang itu, adalah gadis yang beberapa tahun ini menghabiskan waktunya untuk selalu ada di samping Al, walaupun masih di selimuti bayangan mantan Al. Tapi, dia yakin. Suatu hari nanti Al akan memahami apa yang telah ia lakukan demi Al. "Kalau lo, lo bareng siapa Niel?" ucap gadis itu.

"Bareng pacar gue, entar gue kenalin deh"

"Permisi," ketus Al. Meninggalkan ruangannya.

"Kenapa?" tanya gadis itu, namun tak di jawab sepatah katapun oleh Al.

Daniel menahan gadis itu, menggelengkan kepalanya agar tidak usah meladeni Al. "Biarin aja Ngel, dia masih belum bisa ngelupain mantan pacarnya itu. Padahal udah 6 tahun loh, gak tau tuh. Jantan kok kerjanya galau mulu"

Angel melepaskan tangannya dari Daniel, ia keluar untuk mencari Al. Matanya meraih seseorang yang duduk di sudut kantor sembari memeganggi kepalanya, letih.  Mata gadis itu memerah, menahan amarahnya dan juga sakit hatinya.

Just You And Me✔Where stories live. Discover now