31

71 4 1
                                    

Yeeun berjalan menuju apartmentnya sambil kesusahan menenteng bunga dan kado di tangannya. Tentu saja tadi Jaehyun sudah menawarkan untuk membawakan barang-barang itu, namun Yeeun jelas menolaknya. Walau kini, Yeeun sudah menjadi tunangannya, ia tetap belum bisa memberitahukan tempat tinggalnya kini, sampai ia pindah ke kediaman keluarga Jaehyun, saat mereka sudah resmi menjadi pasutri nanti. 

Yeeun tersenyum-senyum sendiri membayangkan saat dirinya benar-benar menjadi seorang istri . Yeeun sebenarnya sudah tidak peduli lagi apa ini akan berujung baik atau bahkan bertambah buruk mengingat semua ini sangat melenceng dari rencana awalnya . Namun, setidaknya , dengan hidup bersama Jaehyun , Yeeun dapat lebih mudah lagi dalam mencapai kesuksesannya. Apalagi setelah dirinya tahu Lia adalah mantan kekasih Jaehyun, Yeeun jadi tak sabar dan membayangkan bagaimana ekspresi terkejut Lia nanti saat tahu bahwa dirinyalah yang menjadi istri Jaehyun. Lia pasti akan sangat terpukul, sementara Yeeun akan tertawa bahagia penuh kemenangan.

Dengan memikirkan itu saja, sudah membuat Yeeun bangga pada keputusannya ini. Dan ia berharap menang inilah jalan tercepat untuk melakukan pembalasannya. 




"Wow, Nona Jang! Apa sekarang adalah hari spesial?" 

Yeeun sedikit terkejut lalu menghentikan langkahnya dan menoleh pada penjaga apartement.

"Mm-maksudku.." penjaga itu tergagap sebelum akhirnya menatap barang bawaan Yeeun, "Itu ! Banyak sekali bawaanmu." 

Yeeun melihat bawaannya sekilas, dan tersenyum simpul pada penjaga itu. 

Namun, saat Yeeun hendak meneruskan langkahnya menaiki tangga , penjaga itu berseru,

"Hati-hati, Nona! Jangan sampai menjerit terlalu keras!"

Walau sedikit bingung dengan apa yang dikatakan penjaga itu, Yeeun tak peduli dan tetap meneruskan langkahnya.

Setelah menaiki beberapa anak tangga, dan berjalan beberapa langkah, akhirnya Yeeun sampai di depan kamarnya. 

Setelah megeluarkan kunci, Yeeun pun menancapkannya ke lubang pintu kamarnya. 

Namun, belum sempat kuncinya itu terputar, tiba-tiba, sebuah suara seperti benda terjatuh terdengar cukup jelas dari dalam kamar Yeeun. Sontak Yeeun pun terkejut bukan main.

Yeeun menoleh ke kanan dan ke kiri untuk memastikan suara itu bukan berasal dari luar kamarnya. 

Jantungnya pun seketika berdegup kencang, lebih kencang dari ciumannya dengan Jaehyun tadi. 

'Apa ini!? Ada maling di kamarku!?' batinnya ketakutan.

Dan dengan ketakutannya itu, Yeeun langsung membuka pintunya, dan menerobos masuk.

Sontak, langkahnya pun berhenti, setelah menyalakan lampu kamar. Kedua mata Yeeun melotot hebat dan mulutnya ternganga lebar. Bola matanya menyapu seisi kamar yang tampak bukan seperti kamarnya . Kamar ini sungguh…

Indah.

Tak jauh berbeda dengan tampilan di bioskop tadi, di sini pun juga ada beberapa balon yang berserakan di lantai. Serta ucapan selamat ulang tahun yang terpajang lebar di dindingnya. 

Dan betapa tercengangnya Yeeun saat bola matanya akhirnya tertuju pada seseorang yang membelakanginya, tengah berdiri di depan meja tulisnya. 

Walau hanya dari belakang, namun Yeeun merasa amat familiar dengan orang ini. Yeeun sangat mengenali rambutnya, tinggi badannya , postur tubuhnya, dan mantel mewah yang ia kenakan.

"Eonni?"

Yeeun perlahan mendekati orang tersebut dengan berhati-hati.

Namun, tiba-tiba, Yeeun menjatuhkan barang bawaannya dan sontak menutup mulutnya dengan amat terkejut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BYE MY FIRSTWhere stories live. Discover now