17

110 20 0
                                    

“Ini laporan yang anda minta kemarin, daepyonim.” ucap Johnny seraya menyerahkan sebuah map pada Jaehyun.

Jaehyun yang tengah duduk di kursi kerjanya, langsung mengambil map itu, dan membukanya.

Keluarlah beberapa foto hasil jepretan seseorang dari dalam map itu. Jaehyun mempreteli foto-foto itu dengan serius.

“Apa kau yakin memang dia yang ada di foto ini?” tanya Jaehyun tak yakin.

“Benar, daepyonim. Dia memang selalu keluar masuk cafe itu. Dan berdasarkan identitas yang anda berikan, bahwa yang ada di dalam foto itu memang orang yang anda cari.” jelas Johnny.

Jaehyun kembali meneliti foto-foto itu. Keningnya berkerut. Tampaknya masih ada keraguan tersirat di wajah Jaehyun.

“Lalu.. apa dia berencana akan kembali?” tanya Jaehyun sambil menatap Johnny.

“Sepertinya.. tidak, daepyonim.”

Jaehyun terdiam. Tatapannya kembali lurus ke depan seolah memikirkan sesuatu . Wajahnya tampak sangat serius dengan dahi yang semakin berkerut.



Namun, tiba-tiba, wajah serius dan kerutan dahi itupun sontak menghilang, diganti dengan senyuman tipis yang menghias bibirnya.

“Baguslah .” ucapnya singkat.

Jaehyun kembali memasukkan foto-foto itu ke dalam map, lalu menyimpannya di laci paling bawah meja kerjanya.


Tak lama kemudian, seseorang mengetuk pintu dari luar. Lalu, masuklah seorang staff yang tengah membawa tumpukan dokumen dan berjalan ke arah Jaehyun.

“Maaf, daepyonim . Ini adalah dokumen portofolio dari para pelamar yang datang hari ini.” ucap staff itu.

Melihat staff yang kesusahan, Johnny langsung membantunya meletakkan dokumen-dokumen ke atas meja kerja Jaehyun .

“Kenapa kau mengangkatnya sendiri ? Ini terlalu berat.” ucap Jaehyun dengan sedikit marah.

“Tidak apa-apa , daepyonim.”

Staff itu lalu mendekati Jaehyun, dan menyerahkan sebuah dokumen padanya.

“Ini adalah laporan interview mereka , daepyonim.”

Jaehyun pun menerima dokumen itu, “Baiklah, aku akan memeriksanya satu per satu. Aku masih tidak enak karena tidak melihat langsung prosesnya tadi. Jadi, kuharap, kalian para staff senior yang berada disana juga ikut memberikan rekomendasi terbaik padaku.”

“Baik, daepyonim .”

Saat staff dan Jaehyun berbicara , Johnny tampak salah fokus dengan salah satu dokumen paling atas yang tertumpuk di hadapannya ini .

Matanya tak bisa berpindah dari foto yang tertutup sampul bening itu, sampai-sampai, tangannya refleks bergerak hendak mengambil dokumen itu.

Namun , tiba-tiba niatnya digagalkan oleh Jaehyun yang menyuruh dirinya dan staff itu untuk kembali bekerja.

Johnny dan staff itupun membungkukkan badan pada Jaehyun , lalu pergi.





“Baiklah, sebaiknya aku mulai darimana?” ucap Jaehyun sendiri saat melihat tumpukan dokumen berdiri tegak di depan matanya .

Lalu , ia bangkit dari duduknya , dan mengambil salah satu dokumen dari yang paling atas.

Dan sontak , kedua matanya terbelalak setelah membuka dokumen itu.

BYE MY FIRSTWhere stories live. Discover now