15

119 18 2
                                    

Yeeun memutar-mutar sudut demi sudut sebuah kartu nama di atas meja kerjanya. Keningnya berkerut sejak siang tadi tanpa melakukan apapun.

Tiba-tiba, Yeeun mengerang dan mengacak-acak rambutnya sendiri.

“Dasar Yeeun bodoh! Kenapa kau tidak melihat kartu namanya malam itu sebelum melakukan hal bodoh seperti kemarin!!!?? Apa? Melaporkannya karena pemaksaan?” Yeeun mendecis. “Kenapa setelah dewasa kau malah jadi ceroboh begini, Jang Yeeun!!” Yeeun tak habis habisnya memarahi diri sendiri.

Bagaimana tidak? Ia sangat memiliki keinginan untuk bekerja di Jiksu. Namun, saat kesempatan perlahan mendekatinya, dia malah menyia-nyiakan kesempatan itu dan bahkan...membuangnya.

“Seorang Direktur Utama Jiksu Group menyelamatkanku dan bahkan mencariku hanya untuk meminta maaf? Ohh Jang Yeeun, kenapa kau tidak bisa menyadari itu semua!?”

Yeeun membenamkan kepalanya ke atas meja. Dari kemarin, hingga sore ini, Yeeun masih belum puas untuk menyalahkan diri sendiri atas ketidaksadarannya tentang fakta bahwa pria menyebalkan yang telah 2 kali menyelamatkannya itu adalah seorang direktur utama Jiksu Group, perusahaan impiannya sejak 6 tahun belakangan ini.

Akibat kecerobohan dan kesombongannya, Yeeun jadi harus memberikan kesan buruk pada pria itu bahkan sebelum dirinya benar-benar menjadi bagian dari Jiksu Group.


Tiba-tiba, Yeeun terlonjak dari duduknya sambil menatap kartu nama yang masih ia pegang.

Tanpa menunggu lama, Yeeun langsung meraih tasnya, lalu bergegas pergi. Namun, ia harus pulang ke rumah terlebih dahulu untuk mengganti dress ketat dan riasan goticnya dengan kemeja yang dibaluti dress jeans di bagian luar. Riasan wajahnya pun berubah menjadi lebih tipis dan fresh. Kini, Yeeun tampak lebih seperti gadis remaja pada umumnya.

       

       

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Yeeun sengaja menaiki taksi tanpa didampingi oleh suruhan July. Tentu saja dirinya tidak mengatakan pada siapapun bahwa ia akan menuju ke Jiksu Group .




Sesampainya disana, Yeeun turun dari taksi dan memijakkan kakinya kembali di depan Jiksu Group setelah 6 tahun berlalu.

Jika dulu dirinya bertingkah cukup misterius, maka kini, Yeeun bisa lebih leluasa dan bebas menunjukkan wajahnya ke seluruh penjuru. Ia harus berpenampilan dan bertingkah baik saat ini. Masa depannya benar-benar dipertaruhkan hari ini juga, walaupun Yeeun bahkan tak tahu apakah ini cara yang benar atau tidak. Tapi hanya cara ini yang terpikirkan olehnya. Apapun itu, ia harus merubah kesan yang ia beri pada pria menyebalkan kemarin. Entah bagaimana jadinya nanti, yang pasti, untuk saat ini, Yeeun harus mendekati pria itu.

Setelah mempersiapkan diri, Yeeun akhirnya berani melangkahkan kaki untuk masuk ke dalam gedung besar nan tinggi itu.

Dengan gugup, Yeeun berjalan menghampiri meja resepsionis.

BYE MY FIRSTWhere stories live. Discover now